Kamis, 07 April 2011

TANGGAPAN ATAS RENCANA PENGHENTIAN VOA MANDARIN SHORTWAVE

Washington Times, 15 Feb 2011, Bill Berzt:
“Pemerintahan Obama akan menghapus siaran radio shortwave Voice of America ke China tahun ini ketika Beijing memperluas operasi propagandanya di AS dan seluruh dunia. Kritik terhadap penghentian siaran itu diumumkan hari senin, mengatakan pengurangan besar-besaran staf dan siaran shortwave akan mengurangi secara tajam outlet penting berita dan informasi tanpa filter bagi sejumlah besar orang China terutamanya daerah seperti Tibet dan provinsi Xinjiang barat, dimana kekuatan oposisi menentang kekuasaan China. ... Pemerintah AS akan terus mengoperasikan Radio Free Asia, sebuah operasi berita kurang resmi dan lebih kecil yang akan terus siaran ke China serta negara-negara tertutup lainnya di Asia. Radio Free Asia juga menghadapi pemangkasan anggaran yang dikatakan pihak berwenang akan membatasi keefektifannya. ... Rencana menghentikan siaran VOA China menyusul kunjungan kenegaraan baru-baru ini ke AS oleh presiden China Hu Jintao. Beberapa pihak berwenang mengatakan penghentian VOA itu merupakan konsesi kepada China untuk meredakan gangguan signal radio VOA selama berdekade oleh Beijing.”

Wall Street Journal, 17 Maret 2011, Keith Johnson:
“Survei audiens terakhir yang diadakan untuk korporasi penyiaran menunjukkan siaran radio shortwave oleh VOA hanya menjangkau 0,1 persen populasi. Radio Free Asia yang memulai siaran dalam bahasa Mandarin pada 1996 bahkan hanya menjangkau bagian yang lebih kecil dan kurang dikenal. Upaya AS untuk menjangkau lebih banyak orang melalui internet: Studi yang sama memperkirakan audiens internet China sekitar 200.000 untuk VOA, kurang dari 300.000 yang diperkirakan mendengarkan radio VOA.”

Epoh Times, 15 Feb 2011, Stephen Gregory & Matthew Robertson:
“Aktivis demokrasi terkemuka Yang Jianli percaya format radio shortwave VOA lebih sesuai untuk orang China dari pada siaran digital. ‘Siaran radio lebih terjamin dan aman (dari pada menggunakan internet). Radio sulit dilacak. Jika anda di internet dan membuat sedikit langkah, adalah mungkin untuk melacak anda. Namun mendengarkan radio relatif aman.’ Yang juga menjelaskan―anda bisa mendengar radio ketika sedang mengemudi, memasak, bersih-bersih, mengantarkan pesanan, dimana tidak mungkin dengan siaran internet di China.”


Taipei Times, 19 Feb 2011, J. Michael Cole:
“Ditengah ketidakpastian tentang masa depan service tersebut, seorang reporter muda Taiwan di VOA Mandarin mengatakan pendapatnya dan memberitahu manajemen bagaimana dia melihat situasi. ‘Jadi anda benar-benar ingin saya melamar pekerjaan di Xinhua?’―service berita milik pemerintah China yang kini mengglobal―sebuah sumber mengutipnya ketika dikatakan awal minggu ini.”


Pittsburgh Tribune-Review, 20 Feb 2011, editorial: “Washington harus menggunakan segala cara yang mungkin untuk menyampaikan kebenaran bagi mereka yang tertindas di China. Kongres harus memberi isyarat kepada Beijing bahwa Amerika tidak setuju. Siaran shortwave VOA ke China jangan dibungkam.”


American Thinker, 16 Feb 2011, Ed Lasky:
“Prioritas propaganda presiden Obama menjadi lebih jelas. Apakah pemimpin aktifis masyarakat peduli terhadap milyaran orang China dan apa yang mereka ketahui tentang pemerintah diktator mereka? Organisator masyarakat diharuskan berbicara kebenaran pada kekuasaan. Bagaimana bisa orang China bicara kebenaran pada kekuasaan jika mereka diputuskan dari mengetahui kebenaran?”

(Sumber: Kim Andrew Elliott reporting on International Broadcasting www.kimandrewelliott.com)―hind.

Tidak ada komentar: