Minggu, 25 Juli 2010

BBC bahasa Arab akan dicabut dari frekuensi FM di Sudan

BBC bahasa Arab akan dicabut dari frekuensi FM di Sudan 

Sudan Tribune, 22 July 2010:
“Otorita Sudan memberitahu radio BBC Arabic Service bahwa mereka tidak lagi diperbolehkan siaran melalui frekuensi lokal dengan mengutip pelanggaran oleh stasiun yang populer secara luas di negara itu.
The British Broadcasting Corporation (BBC) sejak beberapa tahun menyiarkan layanan bahasa Arabnya melalui frekuensi FM di Khartoum, Port Sudan, Medani dan ibukota utara Kordofan Al-Obayid. Juga Monte Carlo, siaran bahasa Arab Radio France Internationale mengudara melalui FM di ibukota Sudan. Keputusan untuk menghentikan siaran akan berlaku dalam tiga bulan. Keputusan itu tidak termasuk daerah semi otonomi selatan Sudan. Otorita Sudan menolak memperbarui izin untuk menyiarkan program dalam bahasa Arab dengan mengatakan bahwa pemerintah Inggris menyokong perusahaan yang mengimpor peralatan-peralatan yang tidak sah melalui kantong diplomatik dua tahun lalu, sumber yang mengetahui hal ini memberitahu Sudan Tribune. Tidak jelas mengapa keputusan itu diambil sekarang. ... Stasiun tersebut masih tersedia di shortwave.
(Sumber: www.kimandrewelliott.com)

Sabtu, 24 Juli 2010

PERJALANAN WISATA KE BEIJING - 1


Hallo Pembaca dan anggota BLC dimana saja berada, seperti yang pernah saya sampaikan sebagai oeh-oleh perjalanan saya ke Beijing berikut saya hadirkan di media kesayangan kita ini. Mohon maaf saya tidak bisa memberikan oleh-oleh / souvenir kepada semua anggota... Pada cerita saya kali ini  saya hadirkan sebanyak 5 sesi perjalanan saya. Selamat menikmati....

China Radio International ( CRI ) mengadakan sayembara 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok dan Indonesia serta 60 tahun Ulang tahun China Radio International yang tepatnya tanggal 10 April 2010, dua moment ini dijadikan  CRI untuk mengundang pendengarnya untuk jalan-jalan ke Kota Beijing secara gratis selama 5 hari 4 malam.

Acara ini juga didukung oleh CITS sebuah perusahaan pariwisata terkenal di Beijing yang menangani perjalanan wisata di Beijing yang telah  memiliki jaringan pariwisata di berbagai Negara.

Sayembara ini telah dimulai bulan Maret 2010 dengan mengajukan 10 pertanyaan kuis secara online dan memberikan komentar berbentuk essay tentang 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok dan Indonesia serta 60 tahun CRI. Pengumuman pemenang dilakukan pada akhir Mei 2010 dengan menghadirkan 2 pemenang special, 5 pemenang pertama, 10 pemenang kedua dan 15 pemenang ketiga.

Dan pemenang special adalah Drs H Sunu Budiharjo dan saya sendiri, Rudi Hartono yang mendapat hadiah jalan-jalan gratis yang dibiayai oleh China Radio International. Rasa haru dan bahagia tentu saya alami dengan mengucapkan terima kasih kepada CRI atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Begitu juga kepada Kepala Seksi Indonesia Bpk Li Shukun dan Bpk H Sunu yang banyak membantu dalam berbagai hal dimulai pembuatan VISA di Jakarta yang notabene harus mendapat surat resmi dari CRI dan hal-hal kecil lainnya, perlengkapan yang di bawa dan rute perjalanan menuju Terminal penerbangan Air China hingga saya dapat berangkat dan pulang tanpa  kendala yang berarti.

PERJALANAN WISATA KE BEIJING - 2

Perjalanan Menuju Beijing

Perjalanan ke Jakarta ;
Perjalanan saya awali dari Bandara Supadio Pontianak pada Jam 11.30 WIB tanggal 11 Juli 2010 dengan pesawat Sriwijaya Air, sekita Jam 13.00 WIB sampai di Bandara Soekarno Hatta Jakarta saya mendarat di Terminal 3 dan menggunakan Shuttle Bus menuju Terminal 1 Bandara Air China. Sekitar Jam 15.00 WIB Bapak H Sunu tiba di Terminal 1 dan kami melakukan pengurusan fiscal ke luar negeri ke Departemen Imigrasi Bandara. Setelah itu kami menunggu hingga jam 22.00 WIB baru dapat melakukan check in  registrasi dan legalisir tiket serta pembayaran airportax. Setelah itu kami langsung memasuki ruang tunggu dengan melintasi petugas airpotax dan Imgrasi untuk melegalisir passport perjalanan ke luar negeri. Kami pun menunggu tibanya waktu keberangkatan Air China yakni tanggal 12 Juli 2010 jam 01.15 WIB.

Perjalanan ke Beijing;
Perjalanan dengan mengunakan Air China CA 978 dengan waktu ditempuh sampai 10 Jam karena 2 jam transit di Bandara Xianmen International. Di Bandara ini dilakukan pengecekan dan legalisir passport  serta menunggu selama 2 jam dikarenakan menunggu pesawat lain yang akan landing.
Sekitar jam 09.00 WIB pesawat Air China terbang menuju Beijing dengan jarak tempuh 2 jam dan akhirnya jam 11.00 WIB kami mendarat di Bandara International Beijing. Bandara yang sangat besar dan luar biasa dimana bandara ini cukup bersih dan super sibuk.

Demam Piala Dunia 2010 ;
Saat check in kami sudah gelisah dengan final Piala Dunia 2010 antara Belanda dan Spanyol. Yang membuat seru, antara saya dan Bpk Sunu beda jagoan. Pak Sunu jagokan Belanda dan saya jagokan Spanyol hee….Saat pesawat mendarat di Bandara Xianmen International kami langsung melihat televisi yang kebetulan CCTV menayangkan ulang pertandingan tersebut dan akhirnya Spanyol menjadi New Champion of World Cup 2010. Waooo… saya pun menjerit dan meledeki Bpk Sunu, haaa… sungguh menghibur tentunya untuk sebuah perjalanan panjang menuju Beijing.

Tas travel kami nyasar ;
Setelah turun di Bandara Beijing kami langsung menuju tempat penurunan bagasi untuk mengambil barang bawaan, karena pada saat bersama telah berjalanan 5 buah eskalator bagasi sehingga kami melihat kode pesawat dan benar, ternyata bagasi penumpang diturunkan di dua escalator bagasi. Betapa bingungnya kami hingga 1 jam baru barang bagasi ketemu.. capek…capek mutar-mutar ke semua escalator. Lumayan buat a new experience….

Kedatangan kami di sambut nona Nina CRI ;
Sekitar jam 12.00 WIB, tanggal 12 Juli 2010 kami keluar bandara dan disambut oleh Staff CRI, Nn. Nina yang bekerja sebagai penterjemah siaran CRI. Lega hati saat kami tiba dengan selamat di Kota Beijing, perjalanan dari bandara kami menikmati cuaca yang cukup bersahabat dan kabut. Karena sebelumnya dikabarkan oleh Staff CRI, Liu Li bahwa suhu di Beijing sempat mencapai 40 derajat celcius. Dan saat kami tiba Beijing diguyur hujan dan suhu udara turun drastic ke angka 30 – 34 derajat Celsius. Oleh nona Nina kami diantar ke Zaoyuanjo Hotel yang terletak di pinggiran kota Beijing, yaitu di Guloudajie Street Beijing.

Di Zaoyuanju Hotel kami disambut oleh staff hotel dan Manager Tour, Juanlina. Mereka mengatur jadwal  perjalanan kami selanjutnya :
-          Tanggal 12 Juli 2010 (Sore) belanja ke  Silk Market (pasar tradisional Beijing)
-          Tanggal 13 Juli 2010 mengunjungi The Ming Tombs dan The Great Wall
-          Tanggal 14 Juli 2010 mengunjungi Museum Tiannanmen, Forbidden City, Temple of Heaven dan Summer Palace  
-          Tanggal 15 Juli 2010 berkunjung ke studio China Radio International
-          Tanggal 16 Juli 2010 kembali ke Indonesia

PERJALANAN WISATA KE BEIJING - 3


Perjalanan Wisata Budaya, Kuliner dan Metropolitan

Kota Beijing sangat ramai penduduknya,an adalah wajar jika dunia memberi predikat penduduk 1 milyar. Selain di banjiri oleh turis domestic/local juga banyak turis manca negara, dimana sebuah kota yang menjanjikan kenyamanan, keindahan dan tatanan yang rapi, bersih serta kepatuhan berlalu lintas yang memberi kesan pertama saat kami menginjakan kaki di kota ini.

Tanggal 12 Juli 2010, Belanja di Silk Market ;
Pada saat sampai di hotel kami sudah terbayang dengan barang murah di Beijing sehingga kami menanyakan kepada manager tour dimana pasar tradisional Beijing dan ia menunjukan lokasi Silk Market yang terletak di Yongali lantai 2 lintasan kereta api bawah tanah ( Beijing Subway Transportation), kalau di Singapura terkenal dengan sebutan MRT ( Mass rapid transportation ).
Perjalanan kami mulai dari Guloudajie Stasiun, kami membeli tiket kereta api bawah tanah (Beijing Subway) seharga 2 Yuan ( sekitar  3.000 rupiah ) kemudian kami naik Beijing subway Line 2 menuju Jiangomen stasiun untuk pindah subway ke Line 1 menuju Yongali stasiun setelah sampai ke Yongali stasiun kami naik ke Line 2 menuju blok A untuk pergi ke pusat perbelanjaan SILK MARKET.

Bagi pembaca dan anggota Borneo Listeners yang ingin berkunjung ke Kota Beijing, rute diatas dapat dijadikan referensi untuk berbelanja murah di Beijing. Namun murah menjadi hal yang relative terjadi karena di pusat perbelanjaan ini memberlakukan teori lama “tawar menawar harga”, apabila kita kurang bisa menawar bisa membeli dengan harga tinggi. Bagaimana tidak setiap toko mematok harga yang berbeda. Jangan heran apabila si penjaga toko menawarkan harga 100 Yuan dapat ditawar dengan harga 10 Yuan(untuk pakaian dan sejenisnya) , atau 1000 Yuan dapat ditawar sebesar 500 Yuan (untuk barang elektronik)…. luar biasa untuk sebuah penawaran harga untuk pasar tradisional di Indonesia.   
Kamipun menelusuri pusat perbelanjaan ini dengan belanja barang-barang yang diinginkan buat oleh-oleh pulang nantinya. Di Silk market, pengalaman belanja  dengan jurus “ seni tawar menawar harga” kalau kebetulan murah dapatlah yang murah, begitu juga sebaliknya.  Selesai belanja kamipun pulang istirahat di hotel untuk mempersiapkan stamina untuk mengelilingi tempat wisata esok hari.

Tanggal 13 Juli 2010, Kunjungi The Ming Tombs dan The Great Wall
Perjalanan pertama kami didampingi oleh tour guide, Lily. Keberangkatan kami dimulai jam 08.00 waktu Beijing ( 1 jam lebih lambat dengan WIB ) dengan menggunakan bus pariwisata dan saat dalam perjalanan menuju The Ming Tombs, sang guide menjelaskan sejarah berdirinya The Ming Tombs dan penjelasan lainya dan sesampainya di tempat The Ming Tombs kami dituntun mengelilingi tempat peninggalan dan benda sejarah zaman kekuasaan Kaisar Ming dimana disini juga dijumpai miniature kapal Laksamana Cheng Ho dan sejarah perjalanan Laksamana Cheng Ho yang sangat terkenal di sejarah Indonesia.  Setelah itu kami di bawa ke dragons gallery, melihat dari dekat pembuatan batu giok dan gerai batu giok asli buatan Tiongkok. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke The Great Wall (Tembok China)  melihat dari dekat salah satu cagar budaya Tiongkok yang menjadi benda keajaiban dunia yang diakui UNESCO. Memang sebuah benda yang sangat dijaga dan dipelihara keberadaannya sehingga keajaiban ini sangat dikagumi, begitu panjangnya tembok China yang tak mungkin dapat dikelilingi dalam waktu singkat. Ke Great Wall kami masuki melalui Badaling yang informasi sang guide di jalur ini tidak begitu padat. Namun di badaling juga dijumpai sangat banyak wisatawan local maupun asing. Jam 13.00 waktu Beijing kami melanjutkan perjalanan ke Golden Palace Restaurant untuk makan siang sekalian melihat dari dekat penjualan keramik dan lukisan khas Tiongkok. Setelah itu perjalanan wisata hari pertama kami akhiri di Olympic palace melihat dari dekat pembuatan kain sutra dan produksi sutra dimulai pakaian, selimut dan kain sutra khas Tiongkok dimana disini dibuat pakaian sutra untuk tamu Kepala Negara saat pertemuan APEC di Beijing. Dan kami pun dipulangkan ke hotel sekitar jam 17.00.

Tanggal 14 Juli 2010, Kunjungi Forbidden City, Museum Tiannanmen, Temple of Heaven  dan Summer Palace
 Perjalanan wisata di hari kedua kami ditemani tour guide, Bob. Keberangkatan kami lebih awal sekitar jam 07.30 waktu Beijing dengan menggunakan bus pariwisata. Seperti biasa sang guide memberikan penjelasan mengenai tempat wisata yang dikunjungi yaitu The Forbidden City ( Kota Terlarang ) dimana saat kami menginjakan kaki di kota ini ada hal yang sangat membuat kita terkesan atas perawatan terhadap pohon yang bernilai ratusan bahkan seribu tahun yang masih tetap hidup walau harus di bantu dengan penyangga dari besi. Selain itu juga ditemui batu putih yang tetap terpelihara serta bangunan yang masih terjaga dan terpelihara dengan baik. Dan hal ini sangat memberikan decak kagum terhadap kepiawaian memelihara peninggalan sejarah yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Yang membuat situs sejarah ini menjadi kesan bahwa di Kerajaan Tiongkok di kala itu telah mengenal bahasa tulis yang dengan mudah menjelaskan situs sejarah ini hingga hari ini. Setelah itu kami menuju Museum Nasional “Tiananmen”, dimana di tempat ini terdapat museum, photo Bapak Tiongkok, Mao Zedong dan dua layar lebar untuk memberikan informasi sejarah dan informasi terkini Tiongkok. Setelah berdesak-desakan saat di Tiananmen, kami pun melanjutkan perjalanan “Temple of Heaven” tapi sebelumnya kami singgah dulu ke Medical Centre Hospital, disini kami dilakukan pengecekan kesehatan dengan meminum segelas teh. Bagi turis yang memilki keluhan kesehatan dapat dilakukan chek up kesehatan disini dan membeli produk herbal Tiongkok tentunya. Sesampai di Temple of Heaven, kami menyaksikan sebuah Temple of Heaven yang begitu indah dan megah, sepertinya telah dilakukan pengecatan ulang dimana bangunan ini dijaga dari hewan yang hinggap di kisi-kisi temple / pagoda. Disini juga dijumpai tempat orang Tiongkok bermain bersama keluarga, tempat melakukan kegiatan seperti Tai chi, pengobatan alami, supranatural, jogging dan kegiatan santai untuk menghilangkan stress. Tempat ini cukup asri dan tenang dari kebisingan kota. Perjalanan kami dilanjutkan Summer Palace, namun sebelumnya kami makan siang dan melihat dari dekat proses pembuatan mutiara. Setelah itu kami menelusuri The Summer Palace terdapat bangunan kuno yang konon tempat ini tinggal the dragon lady dimana dragon man tinggal di temple of heaven. Menuju the Summer Palace kami tempuh dengan menggunakan perahu Naga dimana di tempat ini terdapat pohon, batu yang berumur ribuan tahun, taman dan tempat theater opera dragon lady. Perjalanan kami selesai sampai disini dan diantar ke hotel.

Tanggal 15 Juli 2010, Kunjungi Kantor China Radio International
Pada hari ini sekitar jam 08.00 kami menuju kantor CRI dengan menggunakan taxi, dimana alamat yang kami kantongi dalam tulisan mandarin dari petugas hotel dan sopir taxi langsung mengetahui alamat tersebut. Walaupun sopir yang kami jumpai tidak bisa berbahasa Inggris. Sekitar jam 08.30 kami sampai di kantor CRI, kantor yang berdiri megah di pusat kota Beijing di Shijingsan Lu. Saat tiba, kami menggunakan bahasa tubuh dan melihatkan tulisan yang kami kantongi dan diminta menuju ruang receptionist. Tak lama kemudian kami dijumpai oleh Bapak Li Shukun, ternyata masuk ke CRI tidak mudah sehingga harus melalui dua petugas keamanan ( Polisi atau Tentara kali ya..) dimana Bapak Li mengisi form membawa tamu. Saya melihat disiplin yang cukup bagus dari standarisasi keamanan dan membawa tamu ke CRI. Sesampai di studio CRI Bahasa Indonesia kami disambut oleh Bapak Nansa, Bapak Gu, Nn. Fransiska, Sdr. Liu Li (Yuli) dan Nn. Jenlin Pangestu. Kami pun berbincang-bincang dengan kakak penyiar yang ada di studio mengenai mendengarkan radio, kemungkinan kerjasama lebih banyak lagi dengan stasiun radio di Indonesia, dan pengalaman lainnya yang tak terlupakan. Tak lama kemudian kami bersama Nn. Fransiska mengisi acara BEIJING BANGET selama 20 menit yang akan diudarakan melalui radio ataupun live streaming. Setelah itu dilakukan penyerahan hadiah special secara simbolis yaitu sebuah piagam hadiah, kamus bahasa mandarin beserta CD, topi, payung  dan brosur CRI. Kemudian acara dilanjutkan dengan makan siang di sebuah restoran mewah untuk menikmati kuliner khas Beijing yaitu Peking Duck dengan menu lezat lainnya, termasuk kue tiga warna yang khas. Setelah itu kami kembali lagi ke studio CRI untuk pamitan dengan seluruh penyiar dan kru CRI sekalian pamitan untuk pulang besok hari ke Indonesia. Kamipun photo bersama dan photo di sekitar dalam dan luar gedung CRI. Akhirnya kami diantar pulang ke hotel.

Bertemu Wakil Kepala Seksi CRI Seksi Melayu
Di sela kegiatan di Seksi Indonesia kami juga meluangkan waktu untuk bertemu CRI Seksi Melayu dimana kami bertemu Wakil Seksi CRI Melayu, kami menyerahkan Buletin Mediator BLC dan beberapa gantungan kunci sebagai kenang-kenangan dari Borneo Listeners Club.

Moment yang tak terlupakan
Setiap moment perjalanan ini kami rekam melalui kamera dan video shooting untuk kenangan hidup yang dapat kami bagikan pengalaman ini kepada teman dan keluarga. Mudahan mereka tertarik untuk berkunjung ke Beijing. Beijing sangat mempesona dimana system pemerintahan sudah cukup baik, kepatuhan terhadap aturan sangat tinggi, disiplin dalam berbagai hal. Memiliki  transportasi yang memadai dari taxi, bus hingga Beijing busway yang bisa mengelilingi sudut kota Beijing. Busway sangat diminati karena dengan 2 Yuan dapat singgah di berbagai stasiun busway. Beijing juga merupakan kota yang memiliki peradaban yang tinggi yang memadukan tekhnologi modern dengan gedung pencakar langit, bangunan cagar budaya yang terpelihara sehingga menjadi pusat perhatian wisata dunia serta memiliki wisata kuliner yang menyajikan berbagai menu Asia dan Eropa.

Moment lain yang tak terlupakan saat tersesat jalan ke Silk Market, namun tersesat menjadi bekal keberanian untuk kami mencoba hal yang sama pada hari berikutnya dan akhirnya sampai dengan benar, disinilah dijumpai berbagai souvenir dengan harga terjangkau untuk oleh-oleh dibawa pulang buat teman dan keluarga.     

PERJALANAN WISATA KE BEIJING - 4

Perjalanan Menuju Indonesia
Tanggal 16 Juli 2010 sekitar jam 06.00 kami meninggalkan hotel menuju Bandara International Beijing dengan menggunakan pesawat Garuda dengan GA 891 untuk kembali ke Indonesia menuju Jakarta. Pesawat Garuda lepas landas dari Beijing jam 08.55 dengan waktu tempuh sekitar 6,5 jam. Rute ini tanpa transit sehingga sekitar jam 15.30 WIB kami telah sampai di Bandara Soekarno Hatta. Dengan nafas lega akhirnya kami sampai dengan selamat dan salam perpisahan dengan Bapak H Sunu yang kembali menuju rumahnya di Jakarta. Sementara saya melanjutkan perjalanan menuju Kota Pontianak.

PERJALANAN WISATA KE BEIJING - 5


Kami terkesan sekali akan keindahan tempat wisata di Beijing dimana perpaduan tekhnologi dan benda bersejarah sangat kontras dan saling mendukung untuk sebuah negeri wisata. Selain gedung-gedung pencakar langit dengan nilai arsitektur yang indah dan unik dibarengi oleh pelestarian cagar budaya yang diakui oleh UNESCO, sehingga berbondong-bondong orang ingin mengetahui dari dekat keajaiban Beijing.

Banyak hal yang saya amati dari perjalanan saya menelusuri wisata Kota Beijing yaitu :
1.       Pariwisata merupakan objek penghasilan yang menjanjikan di Beijing dan sangat banyak mendatangkan sumber pendapatan bagi rakyatnya dan bahkan devisa Negara bertambah.
2.       Agen pariwisata juga sangat banyak di Beijing dimana agen perjalanan ini tertata dengan rapi mendampingi perjalanan turis ke berbagai obyek wisata yakni selain menikmati panorama, peninggalan cagar budaya, turis juga diajak melihat pembuatan dan penjualan souvenir khas Beijing dimulai dari kain sutra, batu giok, keramik dan kerajinan tangan lainnya. Bahkan kita dibawa di tempat medical centre untuk melakukan pengecekan kesehatan turis yang telah penat dalam melakukan perjalanan keliling Beijing.
3.       Turis juga diajak menikmati kuliner khas kota Beijing dimana kuliner ini merupakan satu paket dengan perjalanan wisata kota Beijing.
4.       Cara melakukan management travel seperti ini yang harus dicontoh oleh tour dan travel dalam negeri, setidaknya departement pariwisata melakukan survey atau studi banding atas hal yang dilakukan secara tertata rapi, rute yang baku dan profesional
5.       Kedisiplinan dan kepatuhan rakyatnya untuk menjaga kebersihan dan  keamanan kota untuk membuat rasa nyaman dan aman bagi wisatawan.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih atas undangan dari China Radio International, Bapak Li Shukun, Nona Nina, Bapak Liu Li, Bpk Gu, Bapak Nansa, Nona Fransiska dan seluruh kru CRI. Terima kasih atas keramahtamahan, kebaikan serta perhatiannya selama kami berada di Beijing. Sungguh sebuah perjalanan yang tak terlupakan dan menjadi catatan sejarah hidup kami yang baru pertama kalinya menginjak tanah Beijing. BEIJING MEMANG HEBAT, BEIJING BANGET…….( Ketua BLC )

Sayembara Radio Kerajaan Arab Saudi Periode 44 ( Juli – Agustus 2010)


Pertanyaan Sayembara Radio Kerajaan Arab Saudi Periode 44 ( Juli – Agustus  2010)

1.       Kapan terjadi perjanjian Hudaibiyyah ?
2.       Apa nama Universitas Neger satu-satunya khusus Perempuan di Arab Saudi ?
3.       Siapa penemu Internet ?

Kirim jawaban anda paling lambat akhir Agustus 2010 ke :

Radio Kerajaan Arab Saudi , Jeddah 21161 Saudi Arabia
(Sumber : RASSBI, Saripuddin/M)

Kuis Musim Panas Radio Jepang NHK


Kuis Musim Panas

Pilihlah satu kata yang menggambarkan panasnya/gerahnya musim panas di Jepang!

A. Mushi-mushi
B. Kara-kara
C. Teka-teka

Kirim jawaban sampai akhir Agustus ke Radio Jepang NHK World Kotak Pos 1245 Jakarta Pusat 10012 atau Indonesian Section Radio Jepang NHK World Tokyo 150-8001 Japan atau melalui situs www.nhk.or.jp/indonesian

Studi mendapati resiko kanker lebih tinggi di dekat pemancar ‘usang’ Vatican Radio


Studi mendapati resiko kanker lebih tinggi di dekat pemancar ‘usang’ Vatican Radio 

AFP, 14 July 1010,
“Suatu studi atas perintah pengadilan mendapati gelombang elektromagnetik yang diarahkan dari Vatican Radio menempatkan penduduk yang tinggal dekat dengan antena stasiun itu pada resiko kanker lebih tinggi, media Italia mengatakan hari Rabu. ... Juru bicara Vatikan mengatakan Tahta Suci akan segera mempublikasikan kesimpulan pakarnya sendiri dalam kasus ini.”

BBC News, 14 July 2010, David Willey: “Ada kaitan dan hubungan signifikan antara radiasi antena Vatican Radio dan kanker pada anak-anak, para periset mengatakan. Pakar Italia melihat tingginya jumlah tumor dan leukimia pada anak-anak yang tinggal dekat dengan pemancar Vatican Radio. 60 antena berdiri di desa-desa dan kota-kota dekat Roma. Vatikan mengatakan hal itu mengherankan dan akan mempresentasikan pendapat berlawanan di sebuah pengadilan Roma. ... Sekitar 60 antena baja yang tinggi berdiri di tanah pertanian milik Vatican. Mereka memancarkan acara Vatican Radio ke seluruh dunia melalui medium dan shortwave. Akan tetapi, sebagian besar teknologi itu sekarang telah usang, karena stasiun radio katolik di banyak negara menyiarkan kembali show Vatican Radio setelah mengambilnya dari internet.” -- Dan di banyak negara, stasiun lokal tidak menyiarkan kembali acara Vatican Radio.

Radio Business Report, 14 July 2010
“Direktur radio, Federico Lombardi (mengatakan), ‘Vatican Radio selalu mematuhi petunjuk internasional tentang emisi elektromagnetik dan sejak 2001 telah mematuhi norma lebih ketat yang ditentukan Italia untuk menghilangkan keprihatinan penduduk di dekatnya.’ Berbicara di Vatican Radio, ia mengatakan: 'Menurut literatur ilmiah internasional tentang masalah tersebut, adanya hubungan secara kebetulan seperti itu, rupanya disimpulkan menurut laporan yang belum pernah dibuktikan.'”
(Sumber: www.kimandrewelliott.com)

VOA bahasa Spanyol ke Kuba pada era Apollo, “lebih baik dari sekarang” dan cerita-cerita shortwave lainnya


VOA bahasa Spanyol ke Kuba pada era Apollo, “lebih baik dari sekarang” dan cerita-cerita shortwave lainnya

National Catholic Register, 14 July 2010, Victor Gaetan:
“Oswaldo Paya Sardinas adalah pendiri Proyek Varela, upaya demokrasi yang paling powerful dalam sejarah Kuba akhir-akhir ini. 'Ayah saya memiliki sebuah radio trans-Atlantik, shortwave, yang dijual untuk keperluan militer. Ibu saya biasa mendengar Voice of America setiap hari. Saya masih mengingat nama-nama penyiarnya. Ada banyak informasi. Saya mendengar peluncuran Apollo, pelaporan yang sangat bagus. ... Stasiun radio tersebut biasa memenuhi kami dengan banyak emosi - itu lebih baik dari sekarang. Saya ingin mengatakan bahwa mereka selalu netral. Pada 1960an dan 1970an, pesan sebuah bangsa: dengan materi sejarah, olahraga, kebudayaan dan sangat cakap menyampaikan informasi dengan deskripsi yang unggul.” -- Lebih baik dari sekarang mungkin berarti VOA Spanish Service lebih baik dari Radio Marti sekarang.

Euronews, 15 July 2010, Pablo Pacheo mengatakan berbicara kepada euronews:
“Bukti kesalahan saya menurut pemerintah Kuba adalah kepemilikan saya untuk sebuah mesin ketik 1950an, tape recorder, pen, fax, lembaran kertas putih, buku-buku - sebagian besar tentang jurnalisme - sebuah radio shortwave.”

The Newton Kansan, 6 July 2010, James A. Marples: 
“Ketika saya muda, saya mendengarkan radio shortwave dan menulis kepada Radio Nederland dan Radio Moskow meminta kartu QSL. Surat-surat pos yang saya terima dari Republik Sosialis Uni Soviet saat itu, selama Perang Dingin semuanya terbuka dan tanpa segel. Jelas sekali surat-surat itu disensor dan pihak berwenang memastikan saya bukan mata-mata.” 

Times-Herald (Vallejo, CA), 3 July 2010, Kenneth Zadwick:
“Minat saya pada radio ham kembali ke tahun 1939 ketika saya berjalan pulang ke rumah dari bioskop dan melihat peralatan dalam jumlah besar melalui jendela sebuah ruang bawah tanah. Setelah memberitahu ayah, saya berpikir menemukan seorang mata-mata, ia menjelaskan tentang radio ham dan menyetel radio shortwave, saya kecantol. (Sumber: www.kimandrewelliott.com)

RFE/RL Marks 60 Years of Fighting for Freedom


RFE/RL Marks 60 Years of Fighting for Freedom

(PRAGUE/WASHINGTON) 4 Juli 1950, Radio Free Europe mengudara untuk
pertama kalinya dengan siaran ke Czechoslovakia dari studio di Empire
State Building New York City. Memulai siaran dengan janji menyampaikan
berita “dalam tradisi Amerika yang bebas bicara.”

4 Juli kali ini, tepat 60 tahun kemudian, RFE/RL menjangkau hampir 20
juta orang dalam 28 bahasa dan 21 negara termasuk Russia, Belarus,
Iran, Iraq, Afghanistan dan Pakistan. Tetap menjadi jalur penghubung
bagi orang-orang yang tinggal di zona perang dan di bawah pemerintah
otoriter yang mencari berita serta informasi akurat dan terpercaya.
Misi kami sangat penting. -- Presiden RFE/RL Jeffrey Gedmin.

Menlu AS Hillary Clinton mengatakan dalam suatu kunjungan ke markas
besar RFE/RL di Prague, “RFE/RL adalah kekuatan yang cerdas.”

The Early Years

Akhir 1954, RFE dan Radio Liberty (RL) melakukan siaran dalam 25
bahasa ke Eropa Timur dan Uni Soviet. Menyajikan “megaphone” dibalik
Tirai Besi melalui para pembangkang -- menolak akses normal ke lokal
media -- yang dapat menjangkau jutaan orang sebangsa tanpa
penyensoran. Bertahun-tahun kemudian, ketika ditanya apakah RFE/RL
memainkan peranan signifikan dalam perjuangan Polandia untuk
kebebasan, penerima Nobel Lech Walesa menjawab, “akankah ada bumi
tanpa matahari?”

Coming of Age

Pada 1968, selama masa periode 7 bulan liberalisasi politik di
Czechoslovakia yang dikenal sebagai Prague Spring, RFE adalah sumber
berita independen yang sangat diperlukan. Dengan kekuasaan Soviet
berada di puncaknya dan pembangkang di bawah tekanan kuat sepanjang
1970 dan 1980-an, misi RFE/RL bertambah penting.
Sebagai mantan presiden Czech Vaclav Hayel mengatakan, “Sepanjang
tahun komunisme, RFE/RL memberikan satu-satunya kesempatan untuk
kebebasan bertukar informasi, kebebasan jurnalisme, dan juga
satu-satunya, atau agaknya, sumber informasi utama bagi komunikasi
antara oposisi dan rakyat. Saya percaya masyarakat kami berhutang budi
yang sangat besar kepada RFE/RL atas peran yang dimainkannya di negara
kami.”

Salah satu indikator kesuksesan RFE/RL selalu sejauh mana pemerintah
otoriter berupaya mengganggu siarannya. Pada 1981, sebuah bom
menyerang markas besar RFE/RL di Munich, melukai beberapa karyawan dan
mengakibatkan kerugian sebesar 2 juta dollar. Arsip polisi rahasia
yang dibuka setelah 1989 mengungkapkan serangan itu diperintahkan
pemimpin Romania Nicolae Causescu dan dilakukan teroris Carlos the
Jackal.

Ketika bencana nuklir Chernobyl terjadi pada 1989, media Soviet
mencoba menyembunyikan bencana itu. Akan tetapi, dalam apa yang
disebut oleh sejarawan Arch Paddington sebagai “momen RFE/RL yang
paling bagus,” organisasi itu mencurahkan dari jam ke jam untuk kisah
bencana tersebut, menyediakan instruksi bagi pendengar  berkenaan
dengan dekontaminasi makanan serta pakaian, dan petunjuk untuk
melindungi anak-anak dari radiasi.

A Continuing Mission

Pada 1994, ketika konflik Balkan meluas, RFE/RL memulai siaran ke
negara-negara bekas Yugoslavia. Selama kampanye udara NATO 1999,
RFE/RL merupakan satu-satunya stasiun yang mengudara pada malam hari
di Serbia. Laporan langsung dari Belgrade, Brussel dan seluruh wilayah
adalah satu-satunya sumber informasi untuk orang-orang yang mencari
berita pengeboman dan informasi keselamatan.

Dalam 15 tahun ini, RFE/RL memperluas jangkauannya ke Afghanistan,
Iran, Iraq dan Kaukasus Utara. Di Afghanistan Radio Azadi merupakan
outlet media terpopuler dan menerima lebih dari 15.000 pucuk “surat
penggemar” dari pendengar, beberapa diantaranya diperlihatkan di
Perpustakaan Konggres pada Maret 2010.
Di Iran, Radio Farda merupakan sumber informasi independen yang
berpengaruh --terutamanya online-- dan memainkan peranan penting
ketika terjadi tindakan keras pemerintah setelah pemilu presiden 2009
yang disengketakan.

Pada Januari 2010, RFE/RL meluncurkan stasiun baru berbahasa Pashto
untuk wilayah kesukuan Pashtun Pakistan guna memberikan alternatif
atas berkembangnya stasiun ekstrimis di wilayah itu. Dan 2 tahun
sebelumya, RFE/RL memulai siaran harian berbahasa Russia ke wilayah
Georgia yang memisahkan diri, Osetia Selatan dan Abkhazia.

“Misi kami sangat penting,” kata Jeffrey Gedmin presiden RFE/RL.
“Meskipun teknologi berubah --kami menambah radio dengan konten
online, video dan televisi-- misi perwakilan siaran tetap sama.
Source: rferl.org
Copyright (c) 2010.
RFE/Rl, Inc. Reprinted with the permission of Radio Free Europe/Radio
Liberty, 1201 Connecticut Ave., N. W. Washington DC 20036.

Senin, 05 Juli 2010

Pemutaran dokumentasi penyiar radio Jepang - AS

Los Angles Downtown News, 1 July 2010:
“Japanese American National Museum hari ini mengumumkan pemutaran sebuah dokumentasi penyiar radio Jepang Amerika pada Perang Dunia II. Film Calling Tokyo akan ditayangkan pada 2 siang 10 Juli di museum. Menceritakan kisah peranan yang dimainkan orang Jepang Amerika sebagai penyiar pemerintah pada masa perang. Sementara pemerintah AS memenjarakan 120.000 orang Amerika keturunan Jepang selama perang, pemerintah juga merekrut sekelompok orang Jepang Amerika untuk menjadi bagian Kantor Informasi Perang (OWI) dan Misi Perang Politik Inggris (BPWM). OWI dan BPWM memproduksi siaran radio shortwave reguler dalam bahasa Jepang dengan harapan meyakinkan para pimpinan politik dan militer Jepang untuk menyerah.”
(Sumber: www.kimandrewelliott.com)

Stasiun berbahasa asing FM Tokai di Jepang terhenti

The Japan Times, 26 June 2010:
“Berita terbaru Aichi International Broadcasting Co. akan menghentikan layanan radio FM-nya pada akhir September karena defisit besar telah menyebabkan gelombang goncangan pada industri di wilayah Tokai. Radio-i yang berbasis di Nagoya, sebagaimana ia dikenal, adalah satu-satunya stasiun FM di Tokai yang menawarkan program-program dalam bahasa Inggris, Jepang, China, Korea, Portugis, Spanyol dan Tagalog. Mulai mengudara pada April 2000, melayani daerah administrasi Aichi, Gifu, Mie dan Shizuoka tapi telah menderita karena menurunnya pendapatan iklan. ... Firma tersebut akan mengembalikan izin siarannya dan melikuidasi diri pada akhir tahun. Biro Telekomunikasi Tokai mengatakan Radio-i akan menjadi yang pertama jatuh diantara stasiun televisi dan radio di Jepang, kecuali bagi stasiun FM berbasis komunitas kecil.” Di AS, stasiun radio etnik berbahasa asing umumnya tidak menjual spot iklan. Sebagai gantinya, mereka menjual waktu ke pembuat program berbahasa asing, yang sebaliknya menjual iklan mereka sendiri atau mencari bantuan keuangan dari pendengar atau yayasan, atau hanya melangsungkan program-programnya sebagai hobi yang mahal.
(Sumber: www.kimandrewelliott.com)

Kuis Belajar Bahasa Jepang

Anda pergi haiking bersama teman2 anda ke pegunungan, anda kemudian beristirahat untuk makan bekal anda, kelompok lainnya juga makan bekal mereka di dekat anda dan mereka kira2 seusia dengan anda, akan lebih menyenangkan tentunya kalau makan bersama.
Ungkapan apa yang paling tepat untuk situasi ini? 

A. Oishi-desu
B. Ganbari-masu
C. ‘Issho-ni tabe-masen-ka’

Kirim jawaban sebelum Rabu terakhir July 2010 dng surat ke Radio Japan NHK World Indonesian Section, Tokyo Japan 150-8001 atau dng email di www.nhk.or.jp/indonesian

Good bye from me and take care!


“The final day,” begitulah hari Rabu 30 Juni 2010 disebut oleh Mr. Seref Isler, suaranya akrab terdengar melalui acara mingguan Letter Box serta acara dwi-mingguan DX Corner di Voice of Turkey. Ia menggambarkan selama keberadaannya di Voice of Turkey sejak 1997 sebagai “great time” sampai akhirnya memberitahu kalau akan beralih ke sebuah stasiun televisi dan harus mengucapkan “good bye from me and take care!” dalam acara Letter Box.”
Saya mengambil kesempatan untuk berterima kasih kepadanya karena membacakan email-email saya dalam kedua acara, memberitahu kalau kedua acara telah dibawakan dengan baik dan saya merasa puas dengan penampilannya, juga berharap agar enjoy dengan pekerjaan barunya) Lebih lanjut ia mengatakan melalui email: 

Hello Hyndun, 

Senang sekali mendengar kata-kata dan komentar-komentar manis anda. Ya saya akan pindah ke Australia untuk 2 tahun jadi saya harus meninggalkan Voice of Turkey. Saya tahu pada akhirnya akan menemukan jalan kembali ke radio internasional, sejak saya sangat menyukai penyiaran radio. Bagaimanapun untuk sekarang, saya memutuskan untuk memperluas horison dalam televisi dan media. Jadi saya akan mencoba hal itu untuk sementara. Terima kasih lagi untuk kata-kata yang sungguh manis itu, dan ketahuilah itu sangat berarti bagi saya. Thanks.

Seref Isler.

VOA STUDIO TOURS OFFER “COOL” RELIEF

Washington, D.C., 30 Juni 2010 - Pengunjung ke Washington D.C. mendapati tur studio Voice of America sebuah kesempatan yang menyenangkan untuk melepaskan diri dari suhu musim panas yang membakar dan mempelajari lebih banyak tentang organisasi penyiaran internasional terbesar di dunia. 

Tur VOA tersebut gratis, ditawarkan dua kali sehari selama bulan-bulan musim panas dan diadakan hanya beberapa menit dari gedung DPR AS serta museum dan landmark Washington.

Pemandu tur memperlihatkan pemandangan di balik layar pada siaran langsung.

Melihat ruang kontrol televisi ketika kru mempersiapkan show dan pembaca berita membaca dari studio telepromters, serta melihat presentasi “Omniglobe” kami yang mempesona.

Anda akan melihat reporter dan penulis berita mempersiapkan cerita-cerita dari salah satu pusat berita multimedia internasional yang terbesar dan paling modern di dunia. Dan mendengar penyiar radio serta produser ketika mereka siaran langsung untuk menyampaikan berita terbaru kepada audiens seluruh dunia.

“Berada di VOA dan melihat bagaimana orang-orang membuat perbedaan secara global adalah pengalaman yang sangat berharga,” kata Jeyhun, pengunjung dari Kazakhstan. Kate dari San Diego, California, mengatakan, “Ini adalah tur yang paling sesungguhnya selama saya berada di D.C.” (Sumber: VOA Press Release)

Sabtu, 03 Juli 2010

Jaringan Seluler di Indonesia Timur Belum Maksimal


Jaringan Seluler di Indonesia Timur Belum Maksimal
Jaringan seluler di hampir 60 persen wilayah di Indonesia bagian timur perlu diperkuat. Pemerintah mendorong operator-operator seluler untuk memperkuat jaringannya di wilayah ini sebagai salah satu upaya pemerataan pembangunan di Indonesia.
Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Budi Setiawan, mengatakan hal ini usai menghadiri acara peresmian Base Station Controllers (BSC) milik PT XL Axiata, di Kayu Tiga, Ambon, Maluku, Jumat (2/7/2010). Hadir pula dalam acara itu Presiden Direktur PT XL Hasnul Suhaimi dan staf ahli Gubernur Maluku bidang ekonomi dan keuangan Ujir Halid.
Budi mengakui besarnya dana yang dibutuhkan untuk membangun sarana dan prasarana bagi penguatan atau perluasan jaringan di Indonesia bagian timur memang menjadi kendala utama operator seluler. Apalagi hal itu tidak dibarengi dengan keuntungan yang menjanjikan.
Hasnul Suhaimi membenarkan sulitnya memperluas jaringan di Indonesia timur. Oleh karena itu, perluasan jaringan memperhatikan pula potensi pasar di wilayah tersebut. "Jika tidak ada pesaing operator lain, perluasan jaringan ke wilayah itu bisa dilakukan," tambahnya.
Sebagai contoh pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di Pulau Banda, Maluku dan Pulau Gersik, Belitung, Provinsi Bangka Belitung yang peresmiannya dilakukan kemarin bersamaan dengan peresmian BSC di Ambon. BTS XL juga tersebar di pulau-pulau kecil di Saparua, Haruku, dan Seram. Di Maluku, terdapat 20 BTS milik XL dengan satu BSC.
Secara keseluruhan, jaringan XL kini diperkuat dengan 20.705 BTS yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga kini, XL memiliki pelanggan 35 juta orang atau meningkat sekitar 3,5 juta orang dibandingkan jumlah pelanggan tahun 2009. Jumlah 35 juta orang itu telah melebihi target yang dibuat XL untuk tahun 2010, sehingga XL merevisi targetnya memiliki 38 juta pelanggan hingga akhir tahun 2010. (Sumber : Kompas.com)