Sabtu, 21 September 2013

Programa NHK 22 sd 29 Sept 2013

22 September
(Minggu)
Halo dari Tokyo

photo

Setiap hari Minggu, kami membacakan surat, menjawab pertanyaan serta memutarkan lagu-lagu permintaan pendengar.
23 September
(Senin)
Belajar Bahasa Jepang - Pelajaran: Saya Dapat Ini Di Depan Stasiun

photo

Ibu Yamada memberikan satu paket tissue kepada Kuon yang terkena gejala flu.

Nippon Q&A: Kapal Selam Riset Laut Dalam
Kami akan menjawab pertanyaan seorang pendengar di Rusia yang ingin tahu apakah Jepang punya kapal selam untuk survei laut dalam.
24 September
(Selasa)
Fokus Radio Jepang: Kayu Jepang Yang Mulai Populer di Asia

photophoto
(Kiri) Hutan Cedar
(Kanan) Galeri seni di Paju, Korea Selatan yang dibangun dengan bahan kayu cedar asal Jepang

Meskipun industri kehutanan Jepang tengah mengalami masa-masa sulit, namun ekspor kayu ke Cina dan Korea Selatan kini semakin meningkat. Jumlah kayu asal Jepang yang diekspor dalam paruh pertama tahun ini dua kali lipat dari tahun lalu. Kami akan mengulas tentang pertumbuhan ekspor kayu di Jepang yang didukung oleh upaya untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan setiap negara.

Sastra Jepang: Seikat Anggur Bagian 4
photo

Aku mencuri cat lukis yang mahal dari temanku orang barat. Tapi aku tertangkap oleh teman-teman sekelas dan mereka melapor ke guru.
25 September
(Rabu)
Fokus Radio Jepang: Strategi Baru J.League Yang Diarahkan ke Pasar Asia Tenggara

J. League, liga sepakbola profesional Jepang, tahun ini berulang tahun ke 20. Sejak pertama dibentuk, jumlah klub yang tergabung dalam liga itu sudah berkembang empat kali lipat, namun jumlah pemasukan tidak lagi meningkat, diantaranya akibat resesi. Kini J.League berusaha mencari cara dengan mengincar pasar Asia Tenggara, dimana pertumbuhan ekonomi dan popularitas sepakbola sangat tinggi. Kami akan ulas tentang strategi baru J.League yang berharap meraih penggemar baru di Asia Tenggara lewat tayangan televisi pertandingan J.League di negara-negara itu.

Pojok Tamatebako: Forum Nihongo-jin (Bagian 1)
photophoto
(Kiri) Dari kiri ke kanan: Evi Lusiana dari Japan Foundation Indonesia; Zeny Kurniawan, guru SMAN 4 Denpasar; Andika Dewi Kurnia, guru SMAN 112 Jakarta.

Pojok Tamatebako hari ini dan besok akan melaporkan tentang Forum Nihonggo-jin atau Forum Penutur Bahasa Jepang, sebuah kegiatan yang mengundang para guru bahasa Jepang beserta siswa mereka dari sejumlah negara ASEAN. Dibagian pertama kami akan berbincang dengan dua guru bahasa Jepang SMA asal Indonesia serta serta perwakilan dari Japan Foundation Indonesia, mengenai perkembangan pengajaran bahasa Jepang di sekolah menengah atas di Indonesia.
26 September
(Kamis)
Fokus Radio Jepang: Seniman Kaca Yang Terus Menghidupkan Seni Kabuki

photophoto
(Kiri) Masao Nagai, seniman kaca
(Kanan) Sisir dan tusuk rambut kabuki buatan Nagai

Kabuki adalah salah satu seni tradisional terkenal Jepang. Namun baru-baru ini para seniman yang membuat asesoris seperti sisir dan tusuk rambut yang tidak terpisahkan dari dunia kabuki, satu per satu telah pensiun. Mendengar kabar ini, sejumlah seniman kaca yang tidak ada hubungannya dengan kabuki, turun tangan membantu membuatkan asesoris-asesoris tersebut. Kami akan ulas kegiatan para seniman ini dan upayanya untuk terus menghidupkan seni kabuki.

Pojok Tamatebako: Forum Nihongo-jin (Bagian 2)
photophoto
(Kiri) Kiri ke kanan: Arvida Novia Rahmatika dari SMAN 112 Jakarta; Fatimah Az Zahro dari SMAN1 Sidoarjo; Ulfa Dynna dari SMAN 3 Bukittinggi dan Mohammad Vico Rizkita Wisnu Laksana dari SMAN 4 Denpasar

Di bagian kedua ini kami akan berbincang dengan para siswa sekolah menengah atas dari sejumlah daerah di Indonesia yang diundang ke Forum Nihonggo-jin. Apa saja kegiatan mereka dan apa kesan mereka selama menetap di Jepang selama 10 hari? Jangan lewatkan perbincangannya.
27 September
(Jumat)
Ayo Masak Makanan Jepang: "Kabocha no nimono"

photophoto
(Kiri) "Kabocha no nimono"
(Kanan) Bahan-bahan

Kali ini kami akan mengajari Anda memasak "Kabocha no nimono" atau labu rebus yang merupakan makanan favorit di Jepang. Rasa manis dari labu dan rasa kecap asin Jepang atau soyu sangat menggugah selera. Kami juga akan tunjukkan bagaimana orang yang masih awam dengan masakan Jepang sekalipun akan bisa membuat masakan yang lezat dan bagus penampilannya ini.
28 September
(Sabtu)
Budaya Pop Jepang: Tokyo Girls Collection, Pameran Fashion Besar Jepang

photophoto
(Kiri) Pameran Tokyo Girls Collection 2013 untuk musim gugur atau musim dingin
(Kanan) Kumiko Iijima, perancang pakaian untuk Kyary Pamyu Pamyu

Kali ini kami akan mengajak Anda ke pameran fashion Jepang besar Tokyo Girls Collection. Akan hadir pula sosok Kumiko Iijima yang dikenal sebagai perancang pakaian untuk penyanyi Kyary Pamyu Pamyu. Ia akan menceritakan rahasia dibalik gagasannya menciptakan pakaian-pakaian yang lucu dan unik.

Belajar Bahasa Jepang - Pelajaran: Saya Dapat Ini Di Depan Stasiun (ulangan)
photo

Ibu Yamada memberikan satu paket tissue kepada Kuon yang terkena gejala flu.
29 September
(Minggu)
Halo dari Tokyo

photo

Setiap hari Minggu, kami membacakan surat, menjawab pertanyaan serta memutarkan lagu-lagu permintaan pendengar.

TEMU PENDENGAR NHK WORLD 01 SEPTEMBER 2013





PENDAHULUAN
Temu pendengar NHK 2013 mengusung tema “ 60 Tahun NHK World Siaran Bahasa Indonesia (1953 – 2013)”. Acara dikemas dengan santai penuh keakraban dan kekeluargaan yang berlangsung di Hotel Yehezkiel, Jalan Surapati No. 191 – 193 Bandung Jawa Barat. Di tempat ini menjadi sejarah perjalanan Temu Pendengar NHK World Radio bersama para pendengarnya dengan perpaduan berbagai generasi pendengar mulai dari pendengar SW hingga FM. Di acara inilah pendengar semakin mengakui eksistensi sebuah radio yang tidak hanya mengudara jauh di negeri seberang namun berada juga di depan pendengar untuk berbagi informasi dan hiburan langsung yang tentunya merekatkan silaturahim yang telah terjalin dari waktu ke waktu.  Adapun susunan acara Temu Pendengar NHK World dapat saya ringkas sebagai berikut :
1.       Kata pengantar dari MC, Rane Hafidz dengan memperkenalkan panitia kecil yang mengawal acara yang sedang berlangsung
2.       Kata sambutan dari Produser NHK Siaran Indonesia, Choi San
3.       Kata sambutan dari Pimpinan Garuda FM, afiliasi NHK World Radio di Bandung
4.       Pemutaran film documenter Hallo Dari Tokyo yang menampilkan gedung NHK dan penyiar NHK Siaran Indonesia yang dipandu oleh Kak Aji Rokhadi
5.       Kesan dan pesan yang disampaikan oleh perwakilan pendengar radio NHK World baik melalui Short Wave maupun FM
6.       Acara kuis interaktif bertema Amaging Japan dan Ayo masak makanan Jepang
7.       Acara lomba menyanyi lagu-lagu Jepang
8.       Acara penutup dirangkai dengan menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dan pemberian bingkisan dari Borneo Listeners Club
9.       Photo bersama peserta dan penyiar NHK World
10.   Makan Siang bersama peserta dan penyiar NHK World

Dengan susunan acara yang disajikan sudah memberi nuansa meriah di sela-sela acara, yang tentunya memberikan pengalaman berarti dari acara Temu Pendnegar kali ini. Sebuah kesederhanaan dan keramahan sangat terasa serta kreatifitas penyiar NHK cukup membekas di hati kami. Selamat menikmati hasil pantauan kami pada saat mengikuti acara Temu Pendengar NHK World ini.

PERJALANAN MENUJU TEMU PENDENGAR
Pada 31 Agustus 2013 kami sudah berada di Jakarta untuk persiapan mengikuti Temu Pendengar NHK World di Kota Bandung. Perwakilan  peserta dari Kalimantan Barat yang diwakili sebanyak 5 orang, pada 1 September 2013 jam 04.00 WIB kami menggunakan mobil rental menuju Kota Bandung  dan pada jam 06.00 WIB kami sudah tiba di Kota Bandung setelah menempuh perjalanan bebas hambatan melalui Tol Cipularang dari Jakarta dengan waktu tempuh  sekitar 2 jam. Suasana Kota Bandung di pagi hari memang dingin yang kami manfaatkan untuk jalan-jalan mengelilingi kota yang masih hening dan keramaian pasar tradisional sudah membludak di sepanjang jalan Surapati dan kamipun singgah untuk menyantap sarapan khas Bandung yaitu soto bandung dan batagor. Setelah itu kami sempatkan berbelanja di pasar kaget yang berjual beraneka ragam dimulai dari makanan, barang kelontong, pakaian, sepatu, aksesoris dan lain sebagainya. Menurut warga setempat pasar kaget ini berjualan di sepanjang jalan Gedung Sate dan Kantor Gubernur Kota Bandung ini dimulai pada hari Sabtu dan Minggu. Di tempat inilah transaksi jual beli terjadi dengan ramainya warga yang berbelanja baik warga local maupun turis dalam dan luar negeri. Di sini juga dijadikan oleh warga setempat sebagai ajang jalan sehat dan bersepeda ria.  Di tempat belanja pasar kaget ini kami berbelanja baju kaos, aksesoris dan lain-lain untuk oleh-oleh pada saat pulang ke Kalimantan. Sudah 2 jam lebih kami mengelilingi tempat belanja dan kamipun bergegas menuju tempat acara Temu Pendengar NHK World Radio.
REGISTRASI TAMU
Pada jam 08.30 WIB rombongan kami berjumlah 5 orang telah tiba di Hotel Yehezkiel lantai 2, disini telah tersedia 2 buah meja untuk pendaftaran peserta Temu Pendengar dan ruangan full AC untuk saksi perhelatan acara Temu Pendengar. Kami adalah peserta pertama yang datang dan disambut hangat oleh Produser NHK Siaran Indonesia, Chao San. Sementara Bang Rane Hafidz dan Panji San yang sibuk mempersiapkan finishing dekorasi, sound system, alat video streaming dan peralatan lainnya, namun kedatangan kami disambut dengan hangat dan mengisyarakatkan kehadiran kami adalah sangat dinanti-nantikan. Rombongan kami sangat terkesan sekali bahwa budaya Jepang sangat santun dan rendah hati dalam menyambut tamunya dan mengistimewakan tamunya. Kamipun mengisi daftar hadir / registrasi kehadiran dan mendapatkan souvenir khas Radio Jepang NHK, tak lama kemudian kami bertemu pendengar senior yang sudah mendengar radio di era 1970an yaitu Mr. Linjin dan kamipun bersalaman menandai pertemanan lewat darat, karena sebelumnya kami pernah kontak via facebook saja. Keramahanpun terasa sekali dan kami berbagi pengalaman tentang pengelolaan klub pendengar dimana beliau adalah pendiri Radio Listeners Club yang akan diaktifkan lagi keberadaannya di rapat umum klubnya pada tanggal 2 – 3 Nopember 2013 di Wonosobo Jawa Tengah.  Semoga terlaksana ya. Selain itu melihat daftar tamu Temu Pendengar kali ini saya melihat ada 88 orang yang masuk daftar hadir, namun setelah saya hitung jumlah orang yang hadir di acara ini adalah 84 orang. Peserta dari berbagai daerahpun berdatangan dimulai Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

ACARA TEMU PENDENGAR
Memasuki ruang pertemuan pendengar, kami peserta yang sudah masuk disuguhi makanan dan minuman ringan. Di ruangan yang akhirnya menjadi temu kangen para pendengar dan penyiarnya sehingga terjadi interaksi santai baik obrolan sesama pendengar maupun foto bareng sudah dilakukan sambil menunggu dimulainya acara pokok. Pada jam 10.00 WIB MC  Bang Rane Hafidz meminta waktu 10 menit lagi untuk memulai acara Temu Pendengar ini. Dan akhirnya pada jam 10.10 WIB acara dimulai, rangkaian acara dikemas secara santai dan interaktif dengan gaya Bang Rane yang memukau semua peserta yang hadir. Acaranya mungkin dapat saya gambarkan sebagai berikut :
Acara dimulai dengan Kata pengantar dari MC Rane Hafidz dengan memperkenalkan panitia kecil yang mengawal terselenggaranya acara yang telah berlangsung dimana tim ini diambil dari Mahasiswa yang juga pendengar setia NHK World Radio baik yang mereka dengar melalui SW maupun FM
Kemudian acara dilanjutkan dengan Kata sambutan hangat dari Produser NHK Siaran Indonesia, Chao San dengan berbekal konsep menyampaikan sekapur sirih tentang kegiatan Temu Pendengar kali ini bertemakan 60 Tahun Siaran Indonesia NHK World, sesekali Chao San membuat kata lelucon dengan bahasa sunda yang mungkin baru diketahuinya dan hal ini sangat dibutuhkan dalam sebuah acara interaksi seperti ini. Chao San menyampaikan terima kasih atas kehadiran rekan-rekan pendengar, karena tanpa pendengar apalah kehadiran Radio Jepang di Kota Bandung ini. Dengan sambutan singkatnya beliau menghimbau peserta untuk sering-sering mendengarkan radio Jepang dengan acara-acara menarik yang telah dipersiapkan kepada pendengarnya.
Acara selanjutnya, Kata sambutan dari Pimpinan Garuda FM, yang merupakan afiliasi NHK World Radio di Kota Bandung diwakili oleh Marketing Manager Bapak Bagus Sukmawan. Beliau menceritakan kisah radio Garuda FM bermitra dengan Radio Jepang NHK World pada 3 tahun yang lalu dimana budaya dan masakan Jepang sangat unik untuk diekspos ke khalayak ramai terutama warga Bandung dan sekitarnya. Selain itu juga Garuda FM membuat acara serba-serbi Jepang yang memuat secara lengkap kehidupan warga Jepang yang lagi trend, tempat berwisata di Jepang yang mengulas tempat-tempat yang asyik untuk dikunjungi serta me-relay acara-acara yang diudarakan oleh Radio Jepang NHK World. Bapak Bagus juga mengucapkan terima kasih kepada Radio Jepang yang dengan tulus tetap menjalin hubungan kemitraan strategis dalam berbagi penyiaran Radio jepang pada kerangka radio partnership dan simbiosis mutualisme. Berharap kerjasama ini akan berkelanjutan dalam memperkenalkan Jepang di Kota Bandung dan sekitarnya.
Setelah disuguhi acara sambutan dari Produser NHK dan Pimpinan Garuda FM, maka acara dilanjutkan dengan Pemutaran film documenter “Hallo Dari Tokyo” yang menampilkan gedung NHK dan penyiar NHK Siaran Indonesia, telah disiapkan Bang Rane di I Phone nya. Dalam acara film Hallo Dari Tokyo ini dipandu oleh penyiar NHK, Kak Aji Rokhadi yang membawa peserta seakan-akan terlarut dalam suasana studio NHK World Radio di Sibuya Tokyo Japan. Film tersebut berdurasi 30 menit yang memperkenalkan suasana di luar gedung NHK, penyiar-penyiar NHK Indonesia baik penyiar lama maupun baru atau mahasiswa yang magang di studio NHK. Di sini digambarkan betapa senangnya bekerja di NHK Tokyo karena penyiar diberikan ekspresi dan ide kreatif sebesar-besarnya dan di NHK juga penyiarnya sebagian besar mahasiswa yang mengambil gelar S2 di Tokyo dan suasana kerja yang benar-benar menyenangkan. Host Aji Rokhadi yang meliput acara ini juga mewawancarai pemandu acara Ayo masak Makanan Jepang yang tentunya acara yang paling digemari pendengar karena masakan Jepang sudah sangat popular di Indonesia,” saya aja kalo ke mall pasti mencoba menu masakan Jepang hehehe, selain namanya yang belum familiar dan disajikan khas / berbeda dengan masakan lainnya”
Acara dilanjutkan lagi dengan Kesan dan pesan yang disampaikan oleh perwakilan pendengar radio NHK World baik melalui ShortWave maupun FM. Sebuah pemandanagan yang berbeda  dimana acara ini dilakukan secara interaktif oleh Bang Rane dan produser Chao,  setiap peserta yang dianggap berkompetensi untuk diajak dialog maka dilakukan spontanitas wawancara radio selain pengambilan video streaming yang disiarkan langsung ke Jepang, studio NHK. Jadi dapat diartikan bahwa NHK di usianya ke 60 tahun ini menginginkan acara ini diadakan lebih santai, tepat sasaran dan berkesan di hati para peserta yang telah meluangkan waktu untuk hadir. Peserta yang diwawancarai di berbagai kalangan dimulai dari sesepuh Bapak Eddy Setiawan, Linjin, Sony Suprapto, Nano Sukirno, dan di kalangan pendengar muda yang lebih mengenal jalur FM dan internet juga tak luput dari wawancara interaktif Bang Rane, termasuk saya sendiri juga diminta pendapat hehe… seru banget !!!
                                                                                                                       

Acara kuis interaktif bertema Amaging Japan dan Ayo masak makanan Jepang. Dalam acara ini Bang Rane dan Chao San memberikan 5 pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta sebanyak 5 orang. Sungguh luar biasa, peserta yang hadir baik pendengar senior maupun yunior sangat antusias dalam menjawab pertanyaan dari kakak penyiar NHK ini. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pendengar NHK adalah pendengar militant dan fanatisme akan khasanah budaya dan kuliner Jepang. Saya semakin terkesima akan penampilan pendengar NHK dan yakin NHK sudah mengakar di sanubari pendengarnya. Saya berharap apa yang ditunjukan sebagian pendengar NHK ini merupakan bagian dari antusiasme pendengar terhadap kehadiran NHK dan berharap NHK akan bertahan di jalur SW dan berintegrasi selalu di jalur FM dan internet. Pemenang acara kuis salah satunya adalah pendengar setia NHK yaitu Sdri Titin Kurniatin.
Acara yang sangat menarik peserta adalah Acara lomba menyanyi lagu-lagu Jepang, dimana panitia telah mempersiapkan sebuah organ tunggal dan kehebohan sangat terasa ketika para peserta melantunkan tembang berbahasa Jepang bahkan terdapat peserta termuda menyanyikan lagu  enka dengan vocal dan bahasa Jepang yang baik. Ajang lomba menyanyi ini bak ajang pencarian bakat hehehe…. Dimana disediakan juri langsung orang Jepang yaitu Chao San dan Kamaga San, serta juri orang Indonesia yang mengerti bahasa Jepang yaitu Randy San dari Garuda FM dan Panji San mantan penyiar NHK World. Peserta lomba menyanyi lagu Jepang diikuti oleh 6 peserta yaitu Sindu, Adah, Rahma, Feradi, Santika,dan Iwan Ridwan yang melantunkan lagu-lagu Jepang. Tema lagu kali ini adalah lagu-lagu yang diudarakan oleh NHK melalui acara Mari Menyanyi. Lagu Jepang memang membuat saya merinding ketika peserta yang menyanyikannya dengan baik dan enak didengar. Metode penjurian seperti Japan Idol aja hehehe… semua peserta dikomentari apa adanya sesuai kategori penilaian seperti suara, lafaz, penghayatan dan ekspresi. Semua membuat peserta bersorak sorai apabila menikmati lagu yang enak untuk didengarkan. Selain itu juga peserta lomba yang heboh yaitu Bpk Sindu yang meminta dukungan dari penonton untuk bersorak sorai meramaikan suasana di acara lomba tersebut. cukup berkesan dan menyenangkan menikmati langsung acara lomba menyanyi bahasa Jepang itu. Dan setelah selesai semua pserta menyanyikan lagu maka dipilihlah satu pemenang special yaitu Sdri. Santika yaitu seorang wanita yang berumur 13 tahun yang sangat bagus menyanyikan lagu enka membuat juri terkesima dengan talenta yang ia miliki. Selidik punya selidik ternyata anak rekan Sony Suparto, yang pendengar sejati radio Jepang NHK World dimana beliau pernah diundang NHK sebanyak 2 kali ke studio NHK Tokyo dan pernah menjadi monitor tekhnik 20 tahun. Lengkap sudah kebahagiaan anak dan bapak yang sama-sama peminat Jepang dan saya merasakan betapa bahagianya NHK World memiliki pendengar yang mania dan setia menorehkan talenta kepada anaknya untuk regenerasi pendengar setia NHK World. Selamat buat Santika yang mengambil moment ini sebagai ajang pembuktian diri mewakili pendengar NHK untuk terus mengasah berbahasa Jepang dan membangkitkan semangat pendengar lainnya.
Acara penutup dirangkai dengan menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun yang dipimpin oleh Bang Rane dimana semua peserta terlarut dalam suasana acara puncak 60 tahun NHK Siaran Indonesia, Chao san dengan haru mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada peserta yang hadir dengan meminta Panji san dan Kagama san untuk bersama-sama naik ke podium acara. Setelah melakukan seremoni ulang tahun maka saya juga meminta Bang Rane untuk ikut andil dalam memeriahkan acara ulang tahun dengan pemberian bingkisan dari Borneo Listeners Club berupa miniature Tugu Khatulistiwa dan Rumah Betang, rumah khas suku Kalbar, suku Dayak. Saya mewakili klub Borneo Listeners Club mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke 60 buat NHK Siaran Indonesia semoga tetap jaya di udara dan melekat di hati para pendengarnya.  
Acara terakhir diadakan acara Photo Bersama Penyiar NHK World dikarenakan ramai peserta yang hadir sehingga sesi photo bersama dibagi dalam dua kali pemotretan. Peserta kali ini adalah sebanyak 84 orang dengan berbagai kalangan dan umur. Cukup mengesankan……. Setelah itu dilanjutkan dengan acara makan siang bersama menikmati menu siang Hotel Yehezkil. Dikarenakan jadwal kami masih mengunjungi tempat lain, maka santap siang kami agak terburu-buru dikarenakan acara selesai sekitar jam 14.00 WIB. Kamipun pulang berpamitan dengan peserta dan panitia acara Temu Pendengar dengan sebuah harapan dapat bertemu kembali di lain kesempatan.

PENUTUP
Temu Pendengar NHK World Radio telah berlangsung dengan sukses, acara yang dikemas dengan durasi 4 jam dapat memberi kesan mendalam kepada pesertanya. Kehadiran pendengar radio tentu didasari oleh kebersamaan, kerinduan, keinginan dan silaturahim antara pendengar dan penyiar radio sehingga tercipta suasana yang keakraban satu sama lain. Temu pendengar NHK World diadakan setiap dua tahun sekali, kita tahu di tahun 2011 Temu Pendengar diadakan di Yogyakarta dengan isi acara berbeda dengan tahun ini. Sebuah kreativitas penyiar diperlihatkan setiap acara temu pendengar NHK World sehingga terjadi interaksi sinergis antara penyiar dan pendengar. Saya berharap Temu Pendengar NHK World selalu diadakan setiap dua tahunan semoga hubungan silaturahmi antara pendengar dan penyiar ini dapat terjalin dengan erat dan penuh keakraban baik di udara maupun di darat. Sebuah acara tentu dijumpai kelebihan dan kekurangannya namun semua itu menjadi bagian dari silaturahmi yang mengisyaratkan “tiada gading yang tak retak” or “tidak ada satu manusiapun yang sempurna” sehingga disimpulkan secara keseluruhan bahwa acara yang berlangsung telah menandai kesuksesan penyelenggara dengan memberi warna kegembiraan antara penyiar dan pendengar. Terima kasih NHK World Radio semoga selalu jaya di udara dan melekat di hati para pendengarnya. Kami selalu menantikan pertemuan kembali di masa mendatang. Sayonara….( Red BLC )

Sabtu, 07 September 2013

Radio Suara Vietnam diperbarui dari hari ke hari


(VOVworld)- Pada hari-hari awal bulan September ini, tidak hanya dengan gembira menyambut Hari Kemerdekaan Nasional saja, para pejabat dan petugas Radio Suara Vietnam (VOV) juga menyambut satu hari istimewa yaitu tanggal 7 September, hari peringatan ultah ke-68 lahirnya VOV. Selama 68 tahun terbentuk dan berkembang, VOV telah mencapai banyak keberhasilan, terus menegaskan posisinya sebagai satu organ penting dari Pemerintah Vietnam.


VOV bermarkas di Jalan Quan Su, No 58 kota Hanoi
(Foto: infomap.vn)

Di alamat Jalan Quan Su, No.58,  kota Hanoi ada satu gedung yang modern, megah dan mencuat di tengah-tengah jantungnya ibukota Hanoi, sebagai pengganti dari citra villa gaya Perancis yang lama. Ini adalah gedung penyiaran nasional, tempat VOV bermarkas.

Dalam proses perkembangan selama 68 tahun ini VOV selalu berhasil menegaskan posisi sebagai organ penting dari Pemerintah Vietnam, menyampaikan semua haluan, garis politik dan kebijakan Partai Komunis dan Negara kepada penduduk. Pada hari-hari awal, semua program VOV hanya terdiri dari acara-acara berita, berita aktual, program-program kesenian, dll, dengan target menyemangati semangat rakyat. Sampai sekarang, VOV telah menyiarkan lebih banyak acara baru, mengabdi kebutuhan semua pendengar, dari anak-anak, kalangan pemuda sampai kaum lansia, dll. Sejak tahun-tahun 60an, ketika baru berumur 8 atau 9 tahun, bapak Nguyen Thong di kabupaten Yen Dung, provinsi Bac Giang telah punya hobi mendengar radio dan sejak saat itu, dia mendengarkan VOV di setiap tempat dan setiap saat, karena menurut dia, VOV adalah sumber informasi yang terpercaya, tepat waktu, “bicara sangat tepat, sangat kena sasaran dan sangat bagus”. 

Bapak Nguyen Thong mengatakan: “Pada masa ekslposi informasi seperti sekarang, saya tetap menganggap VOV sebagai sahabat yang akrab. Ketika masuk ke dalam hutan hutan, hanya memerlukan satu unit radio kecil yang ditaruh di saku baju atau digantung di ranting pohon saja, kami bisa bekerja sambil mendengarkan radio. Pada masa kini sudah ada telephon genggam, kami tetap bisa bekerja sambil mendengarkan radio, sangat kondusif sekali. VOV sangat dekat dan akrab dengan kami”.


Kanal VOV Lalu Lintas 91 MHz
(Foto: vov.vn)

Dengan 4 ragam media: radio, televisi, koran cetak dan koran elektronik, VOV telah memberikan banyak pilihan kepada penduduk untuk mendekati informasi. Lahirnya kanal televisi VOV, kanal VOV Lalu Lintas 91 MHz, website vov.vn, vovworld.vn, dll sedang berangsur-angsur menegaskan brand VOV bagi para pemirsa, pendengar dan pembaca.

Tepat pada 7 September, 68 tahun lalu, program-program siaran luar negeri pertama juga resmi disiarkan dalam beberapa bahasa seperti: bahasa Inggeris, bahasa Perancis, bahasa Guangdong, bahasa internasional dan menjadi jembatan penghubung Vietnam dengan sahabat-sahabat internasional. Bersama dengan tumbuh mendewasanya VOV, Kanal Siaran Luar Negeri (VOV5) juga tidak henti-hentinya berkembang. Sampai sekarang VOV5 telah menyiarkan program siarannya dalam 12 bahasa diantaranya ada bahasa-bahasa Inggeris, Perancis, Spanyol, Rusia, Jerman, Jepang, Mandarin, Indonesia, Thailand, Khmer, Laos dan bahasa Vietnam untuk orang Vietnam yang tinggal jauh dari Tanah Air. 

Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son, mengatakan: “Kini, sambil duduk di Amerika Serikat atau di mana saja di dunia, kita tetap bisa menangkap gelombang siaran VOV dengan volume dan kualitas yang sangat tinggi, suaranya juga jelas. Kami memberikan apresiasi akan upaya dari para wartawan, redaktor, seluruh badan redaktor, khususnya Badan Redaksi VOV5. Ini adalah satu kanal siaran informasi dan budaya bangsa yang beraneka-ragam dan kaya raya dalam banyak bahasa”.


Para redaktor VOV
(Foto: vovtv.vn)

Melalui gelombang siaran VOV5, sahabat-sahabat internasional mengetahui Tanah Air Vietnam yang indah dengan ciri-ciri budaya yang khas, rakyatnya akrab. Saban tahun, VOV5 menerima kira-kira 10.000 surat dari para pendengar dari 73 negara dan teritorial, yang isinya menyatakan kecintaan mereka terhadap VOV5 pada khususnya serta VOV pada umumnya. Isi semua program siaran dari VOV5 juga dimuat di website www.vovworld.vn membantu pendengar asing lebih mudah mendekati informasi tentang Vietnam. Setiap hari ada kira-kira 10.000 orang dari 153 negara dan teritorial mengakses website ini. 

Seiichi Kuriki, Direktur Produksi, Badan Komunikasi Multi-bahasa Radio NHK, Jepang, sekaligus seorang pendengar yang setia dari VOV, menilai: “Dulu isi program VOV sangat terbatas tapi sekarang sudah berbeda. VOV sudah menyediakan program-program hiburan, pendidikan dan program berita aktual yang sangat menarik. Setiap hari walaupun di Jepang, tapi saya tetap bisa mendengar VOV melalui jaringan internet dan Smart Phone. Saya bisa mendapat informasi secara sangat cepat dan beraneka-ragam tentang dunia dan Vietnam. Terbanding dengan 10 tahun atau 20 tahun lalu, pada saat itu saya sudah tahu tentang Vietnam, tapi tidak bisa dibayangkan bahwa Anda Sekalian bisa memberikan informasi secara beraneka-ragam seperti ini”.

Sudah hampir 70 tahun berjalan seperjalanan dengan Tanah Air sejak hari lahirnya Republik Demokrasi Vietnam (yang sekarang adalah Republik Sosialis Vietnam), VOV tetap tidak henti-hentinya berkembang dan tumbuh mendewasa. Semua program dengan brand VOV selalu merupakan santapan rokhani yang digemari para pemirsa dan pendengar dalam dan luar negeri./. 
Le Phuon

Vietnam menggalang hubungan diplomatik dengan 180 negara di dunia.

07 September 2013
(VOVworld) - Pada pekan ini VOV5  telah menerima 206 surat  dan E-mail, khususnya program siaran bahasa Indonesia  menerima 18 surat  dan Emeil dari saudara-saudara  M.Sumantri di Jawa Barat, M.Zainal di Jambi, Rudy Hartono di Kalimantan, Minlin di Jawa Barat dan beberapa pendengar yang lain.  Dalam acara: “KOTAK SURAT ANDA”, kami akan berbincang-bincang dengan  saudara – saudara  Minlin, Rudy Hartono  dan M.Zainal.



Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dan para pemimpin internaisonal.(Ilustrasi)
(Foto: sbtn.net )

          Saudara yang  ingin kami ajak berbincang-bincang ialah saudara Minlin di Jawa Barat. Dalam surat kepada kami, Anda mengatakan: “Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional. Hari libur ini mulai berlaku tahun depan. Hal ini dilihat sebagai jawaban pemerintah atas salah satu tuntutan para buruh di Indonesia. Hal ini sedikit  banyak akan meningkatkan semangat  kerja sehingga produktivitas perusahaan akan juga meningkat”.  Saudara yang budiman!  Kami merasa sangat gembira ketika mendapat informasi ini karena hal ini telah menunjukkan bahwa kehidupan kaum pekerja Indonesia semakin lebih mendapatkan perhatian. Berterima kasih banyak akan informasi-informasi yang Anda kirim kepada kami.
Dalam surat kepada kami, Anda juga bertanya: “Sudah ada berapa negara yang menjalin hubungan diplomatik  dengan Vietnam?”. Saudara yang budiman! Sejak lahirnya sampai sekarang,  instansi diplomasi modern Vietnam  telah  dinilai sebagai satu instansi diplomasi  yang halus  dengan prestasi-prestasi  yang mencuat. Partai Komunis dan Negara Vietnam terus menerus mengajukan dan mengembangkan garis politik  luar negeri yang independen, mandiri, terbuka dan teraneka-ragamkan dan teraneka-arahkan dengan pedoman: “Vietnam menjadi sahabat dari semua negara dalam komunitas internasional, berjuang demi perdamaian, kemerdekaan dan perkembangan”. Dengan pedoman ini, sampai sekarang, Vietnam telah menjalin hubungan diplomatik dengan 180 negara di dunia. Diantaranya, Vietnam resmi menggalang hubungan diplomatik dengan Indonesia  pada 30 Desember 1955.
Saudara  berikutnya yang mau kami ajak omong-omong ialah saudara Rudy Hartono di Kalimantan. Anda memberitahukan sudah menerima suvenir dari kami. Anda mengatakan: “Bersama ini, saya sampaikan bahwa kiriman koleksi  perangko   dan pedoman acara  telah saya terima dengan baik. Terima kasih atas  perhatian seksi siaran bahasa Indonesia  selama ini terhadap pendengar, semoga VOV tetap jaya di udara”.  Saudara yang budiman! Kami sangat berterima kasih atas ucapan selamat baik kepada kami. Mudah-mudahan, kami akan terus menerima surat dan hasil laporan pemantauan siaran  Radio  dari Anda.
          Saudara terakhir yang ingin kami ajak berbincang-bincang ialah saudara M.Zainal  di Jambi.  Saudara yang budiman! Pada pekan ini, kami telah menerima 6 E-mail dan hasil laporan pemantauan siaran Radio yang terinci  dari Anda dengan SINPO 44444. Dalam surat kepada  kami, Anda memberitahukan sudah menerima suvenir VOV. Kami berterima kasih atas keberbagian Anda  kepada kami dan berharap akan terus  menerima kerjasama Anda.
          Sebelum  menutup acara: “KOTAK SURAT ANDA”  pada pekan ini,  kami meneruskan  pelajaran  dengan program mengajar bahasa Vietnam. Pada hari ini,  kita belajar beberapa kalimat perintah.
1-Masuklah!
   Mời vào!
2-Silahkan duduk!
   Mời ngồi!
3-Silahkan berdiri!
   Mời đứng dậy!
4-Silahkan tutup pintu!
   Vui lòng đóng cửa lại!
5-Silahkan dengar saya!
  Vui lòng lắng nghe!
6-Tolong nyalakan lampu  itu!
    Làm ơn bật đèn lên!
7-Tolong matikan lampu itu!
   Làm ơn tắt đèn  đi!
8-Tolong antar saya pulang  dengan mobil!
    Làm ơn  lái xe đưa tôi về!
9-Bantulah saya!
   Làm ơn  giúp tôi nhé!
10-Silahkan minum tehnya!
     Xin mời  dùng chè!
Saudara-saudara pendengar! Untuk mendengarkan kembali acara kita, marilah saudara-saudara mengakses pada website: www.vovworld.vn  atau www.vov5.vn  ./.

E-Book Sekolah Pertama di Jerman

Berawal dari ketidakpuasan terhadap buku cetak sekolah, seorang guru dan ahli media di Jerman menggagas sebuah proyek internet. Hasilnya adalah E-book sekolah online yang bebas diakses oleh siapa saja
Jantung“Schulbuch-O-Mats“ telah berdenyut di ibukota Berlin. Otaknya menyebar ke seluruh Jerman. “Schulbuch –O-Mat“ merupakan istilah yang diciptakan untuk menamai sebuah platform online penyedia E-Book sekolah pertama di Jerman. Kedepannya platform ini akan diisi oleh berbagai macam ilmu pengetahuan dari seluruh Jerman yang akan dikelola langsung oleh kantor media milik Hans Wedenig. Ia mengatakan: “Siapapun boleh ikut mengisi“. Hans Wedenig adalah seorang ahli di bidang pengembangan media. Bersama rekannya seorang guru Biologi, Heiko Przhhodnik, ia menggagas ide pendirian platform tersebut dan mewujudkannya menjadi sebuah proyek nyata.
Penggagas Schulbuch-O-Mat
“Kami merasa jengkel sebab ada beberapa bab dari buku-buku pelajaran yang mahal itu yang tidak terpakai“ kata Przyhodnik. Sebagai seorang guru, ia sering mendapat kesulitan untuk menerapkan seluruh isi buku tersebut. “Contohnya, saya sendiri, sebagai seorang guru saya tidak bisa membahas bab mengenai percobaan di kolam, karena di sekitar sekolah tidak ada kolam“, terang guru yang kini berusia 42 tahun itu. Oleh sebab itu, dalam keseharian mengajar ia bersama rekannya lebih sering melakukan riset sendiri. Sebuah studi mengenai opini publik Jerman menyebutkan bahwa 75 persen guru-guru di jerman melakukan riset tersebut melalui internet. Setiap orang melakukan riset untuk diri mereka masing-masing. Keberadaan platform baru tersebut diharapkan bisa meringankan pekerjaan mereka dalam dalam melakukan riset.
Sistem redaksi terbuka
Sebagai proyek percobaan ,“Schulbuch-O-Mat“ menyediakan materi pelajaran biologi online yang diperuntukkan bagi kelas tujuh dan delapan untuk sekolah menengah di Berlin. Materi pelajaran online untuk negara bagian lain di Jerman serta mata pelajaran lainnnya juga akan segera diadakan. Secara teknis cara kerja platform ini sama dengan“Wikipedia“. Konten dari E-book tersebut dapat sepenuhnya diakses secara online. Setiap orang pun dapat menggunakan dan mengeditnya. “ Dengan demikian terdapat jaminan kepastian hukum bagi para guru“ sambung Venedig menyebutkan kelebihan lain platform ini. “Penulis memposting tulisan mereka dengan gratis untuk khalayak umum sehingga tidak akan ada hak cipa yang dilanggar.“
E-book tersebut akan terus menerus diupdate sehingga isinya akan terus aktual. Jika terdapat kesalahan, setiap orang dapat melaporkannya dan memberikan saran revisi. Heiko Przhodniklah yang bertanggung jawab untuk final editing. Ia akan memeriksa revisi tersebut sebelum akhirnya mempublikasikannya secara online. Sistem redaksi semacam ini ternyata berhasil membuat Kerstin Müller terkesan. Ia adalah seorang fotografer yg saat ini sedang mengambil studi media informatik. Setelah mengetahui projek ini melalui internet, ia kemudian menulisnya menjadi sebuah makalah ilmiah serta menciptakan sebuah program kuis interaktiv yang digunakan sebagai pelengkap materi pembelajaran untuk bab pengajaran mengenai sel. “Saya merasa antusias, layaknya Wikipedia kita menjadi bagian dari sebuah kesatuan“ kata mahasiswi ini menjelaskan alasan keterlibatannya.
Salah satu penggagas Schulbuch-O-Mat
Pendirian E-Book ini didanai secara Crowdfunding atau bersama sama. Dalam waktu singkat telah tergabung banyak donatur mendukung proyek ini. “Di negara lain proyek serupa malah sudah lebih maju karena telah didanai oleh swasta“ kata Heiko Przyhodnik. Salah satu proyek tersebut adalah platform pembelajaran internasional CK 12 milik Universitas Stanford di Amerika. Di platform tersebut para guru tidak hanya dapat menemukan materi pembelajaran tapi juga dapat menulis buku sendiri dan mempublikasikannya.
Yang sangat dinanti-nantikan
Diharapkan suatu saat nanti “Schulbuch-O-mat“ bisa mempunyai sistem kerja yang sama seperti di Amerika. Berbagai macam ilmu pengetahuan dari berbagai macam mata pelajaran bisa terhubung secara otomatis satu sama lain melalui sebuah link. Cotohnya, terdapat link penghubung otomatis antara E-book biologi yang membahas fotosintesis tumbuhan dengan E-Book kimia. Sehingga dengan mengklik link tersebut murid murid dapat mempelajari proses kimia terjadinya fotosintesis melalui E-Book kimia. Hans Wedenig mengatakan “ Banyak yang antusias terhadap penerapan ide tersebut akan tetapi untuk mewujudkannya kita membutuhkan lebih banyak penulis“.
Para penggagas proyek ini berharap dapat menjalin kerjasama dengan lembaga penyiaran Berlin Brandenburg musim gugur nanti. Dengan bimbingan guru, murid-murid sekolah dasar bisa membuat sendiri video atau text singkat. Kemungkinan inilah yang nantinya akan semakin memperkaya layanan pembelajaran platform ini. “Siapa yang bisa mencapai jumlah pengadaan materi pembelajaran tepat sasaran selain mereka sendiri, orang-orang yang akan menggunakan buku tersebut“ jelas Hans Wedenig. ( sumber : DW Indonesia)

Kisah Pendengar DW dari Algeria



Sebuah kisah panjang dan hubungan khusus antara Bezazel dari Algeria dan DW, kisah DW dan keluarga saya bermula dari kakek saya.
DW adalah teman terbaik saya, teman setia dalam hidup dan mati. DW adalah teman yang selalu ada jika saya memerlukan, teman berbagi pasang surut kehidupan dengan saya.
DW seperti seorang pasangan yang telah saya miliki selama lebih 20 tahun. Saya masih ingat pertama kalinya menemukan DW dan saya mengganggap itu sebagai peristiwa paling membahagiakan dalam hidup.

DW juga teman setia bagi keluarga saya. Kisah DW dan keluarga saya bermula dengan kakek saya yang kini berusia 84 tahun. Dia mulai mendengarkan DW lebih dari 50 tahun lalu, ketika dia berusia 25 tahun. Pada saat itu dia adalah seorang petani dan Algeria masih menjadi koloni Perancis. Kakek saya bersama rekan-rekannya mendengarkan DW melalui sebuah radio Grundig tua yang menggunakan daya dari baterei mobil. Saat itu tidak ada listrik di desa kecil kami.

Kakek saya masih ingat tentang laporan yang dia dengar pada 1960 ketika pembangunan Tembok Berlin dimulai di Berlin Timur.
Ketika  Algeria menjadi sebuah negara merdeka pada 1962, kakek saya pergi ke Perancis untuk bekerja. Dia bekerja di situs konstruksi di kota of Mulhouse. Dia bekerja keras dan berusaha membeli radio kecil yang digunakan untuk mendengarkan DW dengan sedikit uang yang dia dapatkan. Suatu hari dia mengatakan kepada saya bahwa DW adalah jendela ke Jerman dan dunia.

Sejak saat itu DW menjadi sumber informasi terperinci dan objektif bagi kakek saya.

Pada tahun 1977 dia kembali ke Algeria. Dia masih menganggap DW sebagai broadcaster radio terbaik di dunia,  meskipun usianya lanjut dan kesehatannya menurun dia terus mendengarkan DW. Bagi kakek saya acara-acara DW selalu obyektif dan teliti.

Pada tahun 1989 kakek saya mendengar runtuhnya Tembok Berlin melalui DW. Baginya DW adalah seperti sebuah kamus. Suatu kali dia berkata terima kasih pada DW, dia selalu terhubung dengan dunia di sekitarnya.
Dulu dia selalu berkata kepada saya, “kemarilah cucuku, sekarang waktunya mendengarkan DW, waktunya mengunjungi Jerman.”

Sekarang jika ada seseorang bertanya pada saya, “dapatkah kamu membayangkan hidup tanpa DW?”, saya akan mengatakan tanpa keraguan, seperti kakek saya, tidak akan mungkin saya hidup tanpa DW. DW seperti oksigen yang kita perlukan dalam hidup.
(sumber: www.dw.de) - هند

Temu Kangen Pendengar Kalbar 18 Agustus 2013 di rumah Imam Farihin





Sebagian rangkaian Temu Pendengar NHK WorldRadio 1-9-13




Selamat kepada pemenang sayembara budaya CRI 2013

Pemenang hadiah istimewa Saudara/Saudari Dwi Budhi Rahardjo dan Bin Jieying akan diundang jalan-jalan di Beijing, biayanya ditanggung oleh CRI. Kami berharap para pemenang hadiah pertama, kedua dan ketiga dapat mengirim alamat dan nomor telepon masing-masing kepada kami (indo@cri.com.cn) supaya dapat menerima hadiah yang kami kirim. Atas perhatian Anda, kami mengucapkan terimanya sedalam-dalamnya. Saran, masukan, kritik Andan selalu kami nanti. Salam sejahtera. Li Shukun

Pemenang Sayembara Budaya CRI 2013

CRI menyelenggarakan sayembara "Pertukaran Budaya Via Suara" dan mendapat respon yang luar biasa dari pendengar-pendengar setia.
Berikut ini adalah daftar nama Pemenang Hadiah Istimewa:
Dwi Budhi Rahardjo dengan karyanya "Dua Negara Dalam Satu Benua"
Bin Jieying dari Universitas Perguruan Tinggi Guangxi dengan Karyanya serangkaian nyanyian dalam bahasa Indonesia
Pemenang Hadiah Pertama:
Mala Hayati, Suliana Hana, Rudi Hartono, Eko Endri Wiyono, Briansyah S.P.
Pemenang Hadiah Kedua:
Liu Jinqing, Nur Fithriya Atiqoh, Liang Xingshuang, Chen Yuanyuan, Tyas Nofiestha, Syeda Mahnoor Khizar, Rizky Wardhani, Luh Ayu Shri Dewi, Pan Yue, Harjito Sangaji
Pemenang Hadiah Ketiga:
Meng Peili, Suwandi Ang, Parsim, Nur Fitri Syiami, Nelfida, Harijto, Evelyn Sutedjo, Eddy Setiawan, Arief Djoko Lelono, Hu Lingxiao, Chen Shuqian, I Putu Deny Arthawan, Akhid Roviyanto, Zainol Radiatsa Aditya Inol Libels, Rudy Gazali, Nina Kurniati, Mei Rianto Chandra