Berawal dari ketidakpuasan terhadap buku cetak sekolah, seorang guru dan
ahli media di Jerman menggagas sebuah proyek internet. Hasilnya adalah
E-book sekolah online yang bebas diakses oleh siapa saja
Jantung“Schulbuch-O-Mats“ telah berdenyut di ibukota Berlin. Otaknya
menyebar ke seluruh Jerman. “Schulbuch –O-Mat“ merupakan istilah yang
diciptakan untuk menamai sebuah platform online penyedia E-Book sekolah
pertama di Jerman. Kedepannya platform ini akan diisi oleh berbagai
macam ilmu pengetahuan dari seluruh Jerman yang akan dikelola langsung
oleh kantor media milik Hans Wedenig. Ia mengatakan: “Siapapun boleh
ikut mengisi“. Hans Wedenig adalah seorang ahli di bidang pengembangan
media. Bersama rekannya seorang guru Biologi, Heiko Przhhodnik, ia
menggagas ide pendirian platform tersebut dan mewujudkannya menjadi
sebuah proyek nyata.
“Kami merasa jengkel sebab ada beberapa bab dari buku-buku pelajaran yang mahal itu yang tidak terpakai“ kata Przyhodnik. Sebagai seorang guru, ia sering mendapat kesulitan untuk menerapkan seluruh isi buku tersebut. “Contohnya, saya sendiri, sebagai seorang guru saya tidak bisa membahas bab mengenai percobaan di kolam, karena di sekitar sekolah tidak ada kolam“, terang guru yang kini berusia 42 tahun itu. Oleh sebab itu, dalam keseharian mengajar ia bersama rekannya lebih sering melakukan riset sendiri. Sebuah studi mengenai opini publik Jerman menyebutkan bahwa 75 persen guru-guru di jerman melakukan riset tersebut melalui internet. Setiap orang melakukan riset untuk diri mereka masing-masing. Keberadaan platform baru tersebut diharapkan bisa meringankan pekerjaan mereka dalam dalam melakukan riset.
Sistem redaksi terbuka
Sebagai proyek percobaan ,“Schulbuch-O-Mat“ menyediakan materi pelajaran biologi online yang diperuntukkan bagi kelas tujuh dan delapan untuk sekolah menengah di Berlin. Materi pelajaran online untuk negara bagian lain di Jerman serta mata pelajaran lainnnya juga akan segera diadakan. Secara teknis cara kerja platform ini sama dengan“Wikipedia“. Konten dari E-book tersebut dapat sepenuhnya diakses secara online. Setiap orang pun dapat menggunakan dan mengeditnya. “ Dengan demikian terdapat jaminan kepastian hukum bagi para guru“ sambung Venedig menyebutkan kelebihan lain platform ini. “Penulis memposting tulisan mereka dengan gratis untuk khalayak umum sehingga tidak akan ada hak cipa yang dilanggar.“
E-book tersebut akan terus menerus diupdate sehingga isinya akan terus aktual. Jika terdapat kesalahan, setiap orang dapat melaporkannya dan memberikan saran revisi. Heiko Przhodniklah yang bertanggung jawab untuk final editing. Ia akan memeriksa revisi tersebut sebelum akhirnya mempublikasikannya secara online. Sistem redaksi semacam ini ternyata berhasil membuat Kerstin Müller terkesan. Ia adalah seorang fotografer yg saat ini sedang mengambil studi media informatik. Setelah mengetahui projek ini melalui internet, ia kemudian menulisnya menjadi sebuah makalah ilmiah serta menciptakan sebuah program kuis interaktiv yang digunakan sebagai pelengkap materi pembelajaran untuk bab pengajaran mengenai sel. “Saya merasa antusias, layaknya Wikipedia kita menjadi bagian dari sebuah kesatuan“ kata mahasiswi ini menjelaskan alasan keterlibatannya.
Pendirian E-Book ini didanai secara Crowdfunding atau bersama sama. Dalam waktu singkat telah tergabung banyak donatur mendukung proyek ini. “Di negara lain proyek serupa malah sudah lebih maju karena telah didanai oleh swasta“ kata Heiko Przyhodnik. Salah satu proyek tersebut adalah platform pembelajaran internasional CK 12 milik Universitas Stanford di Amerika. Di platform tersebut para guru tidak hanya dapat menemukan materi pembelajaran tapi juga dapat menulis buku sendiri dan mempublikasikannya.
Yang sangat dinanti-nantikan
Diharapkan suatu saat nanti “Schulbuch-O-mat“ bisa mempunyai sistem kerja yang sama seperti di Amerika. Berbagai macam ilmu pengetahuan dari berbagai macam mata pelajaran bisa terhubung secara otomatis satu sama lain melalui sebuah link. Cotohnya, terdapat link penghubung otomatis antara E-book biologi yang membahas fotosintesis tumbuhan dengan E-Book kimia. Sehingga dengan mengklik link tersebut murid murid dapat mempelajari proses kimia terjadinya fotosintesis melalui E-Book kimia. Hans Wedenig mengatakan “ Banyak yang antusias terhadap penerapan ide tersebut akan tetapi untuk mewujudkannya kita membutuhkan lebih banyak penulis“.
Para penggagas proyek ini berharap dapat menjalin kerjasama dengan lembaga penyiaran Berlin Brandenburg musim gugur nanti. Dengan bimbingan guru, murid-murid sekolah dasar bisa membuat sendiri video atau text singkat. Kemungkinan inilah yang nantinya akan semakin memperkaya layanan pembelajaran platform ini. “Siapa yang bisa mencapai jumlah pengadaan materi pembelajaran tepat sasaran selain mereka sendiri, orang-orang yang akan menggunakan buku tersebut“ jelas Hans Wedenig. ( sumber : DW Indonesia)
“Kami merasa jengkel sebab ada beberapa bab dari buku-buku pelajaran yang mahal itu yang tidak terpakai“ kata Przyhodnik. Sebagai seorang guru, ia sering mendapat kesulitan untuk menerapkan seluruh isi buku tersebut. “Contohnya, saya sendiri, sebagai seorang guru saya tidak bisa membahas bab mengenai percobaan di kolam, karena di sekitar sekolah tidak ada kolam“, terang guru yang kini berusia 42 tahun itu. Oleh sebab itu, dalam keseharian mengajar ia bersama rekannya lebih sering melakukan riset sendiri. Sebuah studi mengenai opini publik Jerman menyebutkan bahwa 75 persen guru-guru di jerman melakukan riset tersebut melalui internet. Setiap orang melakukan riset untuk diri mereka masing-masing. Keberadaan platform baru tersebut diharapkan bisa meringankan pekerjaan mereka dalam dalam melakukan riset.
Sistem redaksi terbuka
Sebagai proyek percobaan ,“Schulbuch-O-Mat“ menyediakan materi pelajaran biologi online yang diperuntukkan bagi kelas tujuh dan delapan untuk sekolah menengah di Berlin. Materi pelajaran online untuk negara bagian lain di Jerman serta mata pelajaran lainnnya juga akan segera diadakan. Secara teknis cara kerja platform ini sama dengan“Wikipedia“. Konten dari E-book tersebut dapat sepenuhnya diakses secara online. Setiap orang pun dapat menggunakan dan mengeditnya. “ Dengan demikian terdapat jaminan kepastian hukum bagi para guru“ sambung Venedig menyebutkan kelebihan lain platform ini. “Penulis memposting tulisan mereka dengan gratis untuk khalayak umum sehingga tidak akan ada hak cipa yang dilanggar.“
E-book tersebut akan terus menerus diupdate sehingga isinya akan terus aktual. Jika terdapat kesalahan, setiap orang dapat melaporkannya dan memberikan saran revisi. Heiko Przhodniklah yang bertanggung jawab untuk final editing. Ia akan memeriksa revisi tersebut sebelum akhirnya mempublikasikannya secara online. Sistem redaksi semacam ini ternyata berhasil membuat Kerstin Müller terkesan. Ia adalah seorang fotografer yg saat ini sedang mengambil studi media informatik. Setelah mengetahui projek ini melalui internet, ia kemudian menulisnya menjadi sebuah makalah ilmiah serta menciptakan sebuah program kuis interaktiv yang digunakan sebagai pelengkap materi pembelajaran untuk bab pengajaran mengenai sel. “Saya merasa antusias, layaknya Wikipedia kita menjadi bagian dari sebuah kesatuan“ kata mahasiswi ini menjelaskan alasan keterlibatannya.
Pendirian E-Book ini didanai secara Crowdfunding atau bersama sama. Dalam waktu singkat telah tergabung banyak donatur mendukung proyek ini. “Di negara lain proyek serupa malah sudah lebih maju karena telah didanai oleh swasta“ kata Heiko Przyhodnik. Salah satu proyek tersebut adalah platform pembelajaran internasional CK 12 milik Universitas Stanford di Amerika. Di platform tersebut para guru tidak hanya dapat menemukan materi pembelajaran tapi juga dapat menulis buku sendiri dan mempublikasikannya.
Yang sangat dinanti-nantikan
Diharapkan suatu saat nanti “Schulbuch-O-mat“ bisa mempunyai sistem kerja yang sama seperti di Amerika. Berbagai macam ilmu pengetahuan dari berbagai macam mata pelajaran bisa terhubung secara otomatis satu sama lain melalui sebuah link. Cotohnya, terdapat link penghubung otomatis antara E-book biologi yang membahas fotosintesis tumbuhan dengan E-Book kimia. Sehingga dengan mengklik link tersebut murid murid dapat mempelajari proses kimia terjadinya fotosintesis melalui E-Book kimia. Hans Wedenig mengatakan “ Banyak yang antusias terhadap penerapan ide tersebut akan tetapi untuk mewujudkannya kita membutuhkan lebih banyak penulis“.
Para penggagas proyek ini berharap dapat menjalin kerjasama dengan lembaga penyiaran Berlin Brandenburg musim gugur nanti. Dengan bimbingan guru, murid-murid sekolah dasar bisa membuat sendiri video atau text singkat. Kemungkinan inilah yang nantinya akan semakin memperkaya layanan pembelajaran platform ini. “Siapa yang bisa mencapai jumlah pengadaan materi pembelajaran tepat sasaran selain mereka sendiri, orang-orang yang akan menggunakan buku tersebut“ jelas Hans Wedenig. ( sumber : DW Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar