PENDAHULUAN
Temu pendengar NHK 2013 mengusung
tema “ 60 Tahun NHK World Siaran Bahasa Indonesia (1953 – 2013)”. Acara dikemas
dengan santai penuh keakraban dan kekeluargaan yang berlangsung di Hotel
Yehezkiel, Jalan Surapati No. 191 – 193 Bandung Jawa Barat. Di tempat ini
menjadi sejarah perjalanan Temu Pendengar NHK World Radio bersama para
pendengarnya dengan perpaduan berbagai generasi pendengar mulai dari pendengar
SW hingga FM. Di acara inilah pendengar semakin mengakui eksistensi sebuah
radio yang tidak hanya mengudara jauh di negeri seberang namun berada juga di
depan pendengar untuk berbagi informasi dan hiburan langsung yang tentunya
merekatkan silaturahim yang telah terjalin dari waktu ke waktu. Adapun susunan acara Temu Pendengar NHK World
dapat saya ringkas sebagai berikut :
1. Kata
pengantar dari MC, Rane Hafidz dengan memperkenalkan panitia kecil yang
mengawal acara yang sedang berlangsung
2. Kata
sambutan dari Produser NHK Siaran Indonesia, Choi San
3. Kata
sambutan dari Pimpinan Garuda FM, afiliasi NHK World Radio di Bandung
4. Pemutaran
film documenter Hallo Dari Tokyo yang menampilkan gedung NHK dan penyiar NHK
Siaran Indonesia yang dipandu oleh Kak Aji Rokhadi
5. Kesan
dan pesan yang disampaikan oleh perwakilan pendengar radio NHK World baik
melalui Short Wave maupun FM
6. Acara
kuis interaktif bertema Amaging Japan dan Ayo masak makanan Jepang
7. Acara
lomba menyanyi lagu-lagu Jepang
8. Acara
penutup dirangkai dengan menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dan pemberian
bingkisan dari Borneo Listeners Club
9. Photo
bersama peserta dan penyiar NHK World
10. Makan
Siang bersama peserta dan penyiar NHK World
Dengan susunan acara yang
disajikan sudah memberi nuansa meriah di sela-sela acara, yang tentunya
memberikan pengalaman berarti dari acara Temu Pendnegar kali ini. Sebuah
kesederhanaan dan keramahan sangat terasa serta kreatifitas penyiar NHK cukup
membekas di hati kami. Selamat menikmati hasil pantauan kami pada saat
mengikuti acara Temu Pendengar NHK World ini.
PERJALANAN MENUJU TEMU PENDENGAR
Pada 31 Agustus 2013 kami sudah
berada di Jakarta untuk persiapan mengikuti Temu Pendengar NHK World di Kota Bandung.
Perwakilan peserta dari Kalimantan Barat
yang diwakili sebanyak 5 orang, pada 1 September 2013 jam 04.00 WIB kami
menggunakan mobil rental menuju Kota Bandung
dan pada jam 06.00 WIB kami sudah tiba di Kota Bandung setelah menempuh
perjalanan bebas hambatan melalui Tol Cipularang dari Jakarta dengan waktu
tempuh sekitar 2 jam. Suasana Kota Bandung
di pagi hari memang dingin yang kami manfaatkan untuk jalan-jalan mengelilingi
kota yang masih hening dan keramaian pasar tradisional sudah membludak di
sepanjang jalan Surapati dan kamipun singgah untuk menyantap sarapan khas
Bandung yaitu soto bandung dan batagor. Setelah itu kami sempatkan berbelanja
di pasar kaget yang berjual beraneka ragam dimulai dari makanan, barang
kelontong, pakaian, sepatu, aksesoris dan lain sebagainya. Menurut warga
setempat pasar kaget ini berjualan di sepanjang jalan Gedung Sate dan Kantor
Gubernur Kota Bandung ini dimulai pada hari Sabtu dan Minggu. Di tempat inilah
transaksi jual beli terjadi dengan ramainya warga yang berbelanja baik warga
local maupun turis dalam dan luar negeri. Di sini juga dijadikan oleh warga
setempat sebagai ajang jalan sehat dan bersepeda ria. Di tempat belanja pasar kaget ini kami
berbelanja baju kaos, aksesoris dan lain-lain untuk oleh-oleh pada saat pulang
ke Kalimantan. Sudah 2 jam lebih kami mengelilingi tempat belanja dan kamipun
bergegas menuju tempat acara Temu Pendengar NHK World Radio.
REGISTRASI TAMU
Pada jam 08.30 WIB rombongan kami
berjumlah 5 orang telah tiba di Hotel Yehezkiel lantai 2, disini telah tersedia
2 buah meja untuk pendaftaran peserta Temu Pendengar dan ruangan full AC untuk
saksi perhelatan acara Temu Pendengar. Kami adalah peserta pertama yang datang
dan disambut hangat oleh Produser NHK Siaran Indonesia, Chao San. Sementara
Bang Rane Hafidz dan Panji San yang sibuk mempersiapkan finishing dekorasi,
sound system, alat video streaming dan peralatan lainnya, namun kedatangan kami
disambut dengan hangat dan mengisyarakatkan kehadiran kami adalah sangat
dinanti-nantikan. Rombongan kami sangat terkesan sekali bahwa budaya Jepang
sangat santun dan rendah hati dalam menyambut tamunya dan mengistimewakan
tamunya. Kamipun mengisi daftar hadir / registrasi kehadiran dan mendapatkan
souvenir khas Radio Jepang NHK, tak lama kemudian kami bertemu pendengar senior
yang sudah mendengar radio di era 1970an yaitu Mr. Linjin dan kamipun
bersalaman menandai pertemanan lewat darat, karena sebelumnya kami pernah
kontak via facebook saja. Keramahanpun terasa sekali dan kami berbagi
pengalaman tentang pengelolaan klub pendengar dimana beliau adalah pendiri
Radio Listeners Club yang akan diaktifkan lagi keberadaannya di rapat umum
klubnya pada tanggal 2 – 3 Nopember 2013 di Wonosobo Jawa Tengah. Semoga terlaksana ya. Selain itu melihat
daftar tamu Temu Pendengar kali ini saya melihat ada 88 orang yang masuk daftar
hadir, namun setelah saya hitung jumlah orang yang hadir di acara ini adalah 84
orang. Peserta dari berbagai daerahpun berdatangan dimulai Jakarta, Jawa
Tengah, dan Jawa Barat.
ACARA TEMU PENDENGAR
Memasuki ruang pertemuan
pendengar, kami peserta yang sudah masuk disuguhi makanan dan minuman ringan.
Di ruangan yang akhirnya menjadi temu kangen para pendengar dan penyiarnya
sehingga terjadi interaksi santai baik obrolan sesama pendengar maupun foto
bareng sudah dilakukan sambil menunggu dimulainya acara pokok. Pada jam 10.00
WIB MC Bang Rane Hafidz meminta waktu 10
menit lagi untuk memulai acara Temu Pendengar ini. Dan akhirnya pada jam 10.10
WIB acara dimulai, rangkaian acara dikemas secara santai dan interaktif dengan
gaya Bang Rane yang memukau semua peserta yang hadir. Acaranya mungkin dapat
saya gambarkan sebagai berikut :
Acara dimulai dengan Kata
pengantar dari MC Rane Hafidz dengan memperkenalkan panitia kecil yang mengawal
terselenggaranya acara yang telah berlangsung dimana tim ini diambil dari
Mahasiswa yang juga pendengar setia NHK World Radio baik yang mereka dengar
melalui SW maupun FM
Kemudian acara dilanjutkan dengan
Kata sambutan hangat dari Produser NHK Siaran Indonesia, Chao San dengan
berbekal konsep menyampaikan sekapur sirih tentang kegiatan Temu Pendengar kali
ini bertemakan 60 Tahun Siaran Indonesia NHK World, sesekali Chao San membuat
kata lelucon dengan bahasa sunda yang mungkin baru diketahuinya dan hal ini
sangat dibutuhkan dalam sebuah acara interaksi seperti ini. Chao San
menyampaikan terima kasih atas kehadiran rekan-rekan pendengar, karena tanpa
pendengar apalah kehadiran Radio Jepang di Kota Bandung ini. Dengan sambutan
singkatnya beliau menghimbau peserta untuk sering-sering mendengarkan radio
Jepang dengan acara-acara menarik yang telah dipersiapkan kepada pendengarnya.
Acara selanjutnya, Kata sambutan
dari Pimpinan Garuda FM, yang merupakan afiliasi NHK World Radio di Kota Bandung
diwakili oleh Marketing Manager Bapak Bagus Sukmawan. Beliau menceritakan kisah
radio Garuda FM bermitra dengan Radio Jepang NHK World pada 3 tahun yang lalu dimana
budaya dan masakan Jepang sangat unik untuk diekspos ke khalayak ramai terutama
warga Bandung dan sekitarnya. Selain itu juga Garuda FM membuat acara
serba-serbi Jepang yang memuat secara lengkap kehidupan warga Jepang yang lagi
trend, tempat berwisata di Jepang yang mengulas tempat-tempat yang asyik untuk
dikunjungi serta me-relay acara-acara yang diudarakan oleh Radio Jepang NHK
World. Bapak Bagus juga mengucapkan terima kasih kepada Radio Jepang yang
dengan tulus tetap menjalin hubungan kemitraan strategis dalam berbagi penyiaran
Radio jepang pada kerangka radio partnership dan simbiosis mutualisme. Berharap
kerjasama ini akan berkelanjutan dalam memperkenalkan Jepang di Kota Bandung
dan sekitarnya.
Setelah disuguhi acara sambutan
dari Produser NHK dan Pimpinan Garuda FM, maka acara dilanjutkan dengan Pemutaran
film documenter “Hallo Dari Tokyo” yang menampilkan gedung NHK dan penyiar NHK
Siaran Indonesia, telah disiapkan Bang Rane di I Phone nya. Dalam acara film
Hallo Dari Tokyo ini dipandu oleh penyiar NHK, Kak Aji Rokhadi yang membawa
peserta seakan-akan terlarut dalam suasana studio NHK World Radio di Sibuya
Tokyo Japan. Film tersebut berdurasi 30 menit yang memperkenalkan suasana di
luar gedung NHK, penyiar-penyiar NHK Indonesia baik penyiar lama maupun baru
atau mahasiswa yang magang di studio NHK. Di sini digambarkan betapa senangnya
bekerja di NHK Tokyo karena penyiar diberikan ekspresi dan ide kreatif
sebesar-besarnya dan di NHK juga penyiarnya sebagian besar mahasiswa yang
mengambil gelar S2 di Tokyo dan suasana kerja yang benar-benar menyenangkan.
Host Aji Rokhadi yang meliput acara ini juga mewawancarai pemandu acara Ayo
masak Makanan Jepang yang tentunya acara yang paling digemari pendengar karena
masakan Jepang sudah sangat popular di Indonesia,” saya aja kalo ke mall pasti
mencoba menu masakan Jepang hehehe, selain namanya yang belum familiar dan
disajikan khas / berbeda dengan masakan lainnya”
Acara dilanjutkan lagi dengan Kesan
dan pesan yang disampaikan oleh perwakilan pendengar radio NHK World baik
melalui ShortWave maupun FM. Sebuah pemandanagan yang berbeda dimana acara ini dilakukan secara interaktif
oleh Bang Rane dan produser Chao, setiap
peserta yang dianggap berkompetensi untuk diajak dialog maka dilakukan
spontanitas wawancara radio selain pengambilan video streaming yang disiarkan
langsung ke Jepang, studio NHK. Jadi dapat diartikan bahwa NHK di usianya ke 60
tahun ini menginginkan acara ini diadakan lebih santai, tepat sasaran dan
berkesan di hati para peserta yang telah meluangkan waktu untuk hadir. Peserta
yang diwawancarai di berbagai kalangan dimulai dari sesepuh Bapak Eddy
Setiawan, Linjin, Sony Suprapto, Nano Sukirno, dan di kalangan pendengar muda
yang lebih mengenal jalur FM dan internet juga tak luput dari wawancara
interaktif Bang Rane, termasuk saya sendiri juga diminta pendapat hehe… seru
banget !!!
Acara kuis interaktif bertema
Amaging Japan dan Ayo masak makanan Jepang. Dalam acara ini Bang Rane dan Chao
San memberikan 5 pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta sebanyak 5 orang.
Sungguh luar biasa, peserta yang hadir baik pendengar senior maupun yunior
sangat antusias dalam menjawab pertanyaan dari kakak penyiar NHK ini. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa pendengar NHK adalah pendengar militant dan fanatisme
akan khasanah budaya dan kuliner Jepang. Saya semakin terkesima akan penampilan
pendengar NHK dan yakin NHK sudah mengakar di sanubari pendengarnya. Saya
berharap apa yang ditunjukan sebagian pendengar NHK ini merupakan bagian dari
antusiasme pendengar terhadap kehadiran NHK dan berharap NHK akan bertahan di
jalur SW dan berintegrasi selalu di jalur FM dan internet. Pemenang acara kuis
salah satunya adalah pendengar setia NHK yaitu Sdri Titin Kurniatin.
Acara yang sangat menarik peserta
adalah Acara lomba menyanyi lagu-lagu Jepang, dimana panitia telah
mempersiapkan sebuah organ tunggal dan kehebohan sangat terasa ketika para
peserta melantunkan tembang berbahasa Jepang bahkan terdapat peserta termuda
menyanyikan lagu enka dengan vocal dan
bahasa Jepang yang baik. Ajang lomba menyanyi ini bak ajang pencarian bakat
hehehe…. Dimana disediakan juri langsung orang Jepang yaitu Chao San dan Kamaga
San, serta juri orang Indonesia yang mengerti bahasa Jepang yaitu Randy San
dari Garuda FM dan Panji San mantan penyiar NHK World. Peserta lomba menyanyi
lagu Jepang diikuti oleh 6 peserta yaitu Sindu, Adah, Rahma, Feradi,
Santika,dan Iwan Ridwan yang melantunkan lagu-lagu Jepang. Tema lagu kali ini
adalah lagu-lagu yang diudarakan oleh NHK melalui acara Mari Menyanyi. Lagu
Jepang memang membuat saya merinding ketika peserta yang menyanyikannya dengan
baik dan enak didengar. Metode penjurian seperti Japan Idol aja hehehe… semua
peserta dikomentari apa adanya sesuai kategori penilaian seperti suara, lafaz,
penghayatan dan ekspresi. Semua membuat peserta bersorak sorai apabila
menikmati lagu yang enak untuk didengarkan. Selain itu juga peserta lomba yang
heboh yaitu Bpk Sindu yang meminta dukungan dari penonton untuk bersorak sorai
meramaikan suasana di acara lomba tersebut. cukup berkesan dan menyenangkan
menikmati langsung acara lomba menyanyi bahasa Jepang itu. Dan setelah selesai
semua pserta menyanyikan lagu maka dipilihlah satu pemenang special yaitu Sdri.
Santika yaitu seorang wanita yang berumur 13 tahun yang sangat bagus
menyanyikan lagu enka membuat juri terkesima dengan talenta yang ia miliki.
Selidik punya selidik ternyata anak rekan Sony Suparto, yang pendengar sejati
radio Jepang NHK World dimana beliau pernah diundang NHK sebanyak 2 kali ke
studio NHK Tokyo dan pernah menjadi monitor tekhnik 20 tahun. Lengkap sudah
kebahagiaan anak dan bapak yang sama-sama peminat Jepang dan saya merasakan
betapa bahagianya NHK World memiliki pendengar yang mania dan setia menorehkan
talenta kepada anaknya untuk regenerasi pendengar setia NHK World. Selamat buat
Santika yang mengambil moment ini sebagai ajang pembuktian diri mewakili
pendengar NHK untuk terus mengasah berbahasa Jepang dan membangkitkan semangat
pendengar lainnya.
Acara penutup dirangkai dengan
menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun yang dipimpin oleh Bang Rane dimana semua
peserta terlarut dalam suasana acara puncak 60 tahun NHK Siaran Indonesia, Chao
san dengan haru mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada peserta yang
hadir dengan meminta Panji san dan Kagama san untuk bersama-sama naik ke podium
acara. Setelah melakukan seremoni ulang tahun maka saya juga meminta Bang Rane
untuk ikut andil dalam memeriahkan acara ulang tahun dengan pemberian bingkisan
dari Borneo Listeners Club berupa miniature Tugu Khatulistiwa dan Rumah Betang,
rumah khas suku Kalbar, suku Dayak. Saya mewakili klub Borneo Listeners Club
mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke 60 buat NHK Siaran Indonesia semoga tetap
jaya di udara dan melekat di hati para pendengarnya.
Acara terakhir diadakan acara Photo
Bersama Penyiar NHK World dikarenakan ramai peserta yang hadir sehingga sesi
photo bersama dibagi dalam dua kali pemotretan. Peserta kali ini adalah
sebanyak 84 orang dengan berbagai kalangan dan umur. Cukup mengesankan…….
Setelah itu dilanjutkan dengan acara makan siang bersama menikmati menu siang
Hotel Yehezkil. Dikarenakan jadwal kami masih mengunjungi tempat lain, maka
santap siang kami agak terburu-buru dikarenakan acara selesai sekitar jam 14.00
WIB. Kamipun pulang berpamitan dengan peserta dan panitia acara Temu Pendengar
dengan sebuah harapan dapat bertemu kembali di lain kesempatan.
PENUTUP
Temu Pendengar NHK World Radio
telah berlangsung dengan sukses, acara yang dikemas dengan durasi 4 jam dapat
memberi kesan mendalam kepada pesertanya. Kehadiran pendengar radio tentu
didasari oleh kebersamaan, kerinduan, keinginan dan silaturahim antara pendengar
dan penyiar radio sehingga tercipta suasana yang keakraban satu sama lain. Temu
pendengar NHK World diadakan setiap dua tahun sekali, kita tahu di tahun 2011
Temu Pendengar diadakan di Yogyakarta dengan isi acara berbeda dengan tahun
ini. Sebuah kreativitas penyiar diperlihatkan setiap acara temu pendengar NHK
World sehingga terjadi interaksi sinergis antara penyiar dan pendengar. Saya
berharap Temu Pendengar NHK World selalu diadakan setiap dua tahunan semoga
hubungan silaturahmi antara pendengar dan penyiar ini dapat terjalin dengan
erat dan penuh keakraban baik di udara maupun di darat. Sebuah acara tentu
dijumpai kelebihan dan kekurangannya namun semua itu menjadi bagian dari
silaturahmi yang mengisyaratkan “tiada gading yang tak retak” or “tidak ada
satu manusiapun yang sempurna” sehingga disimpulkan secara keseluruhan bahwa
acara yang berlangsung telah menandai kesuksesan penyelenggara dengan memberi
warna kegembiraan antara penyiar dan pendengar. Terima kasih NHK World Radio
semoga selalu jaya di udara dan melekat di hati para pendengarnya. Kami selalu
menantikan pertemuan kembali di masa mendatang. Sayonara….( Red BLC )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar