Kamis, 07 April 2011

JANGAN BIARKAN PENGURANGAN SIARAN INTERNASIONAL INGGRIS DAN AS MENYEBAR KE AUSTRALIA

Sydney Morning Herald, 2 Maret 2011, Alex Oliver:
“Broadcaster-broadcaster internasional Australia merupakan alat yang ampuh namun telah melalui masa dari permusuhan dan pengabaian pemerintah. Radio Australia adalah sumber berita independen yang banyak dibutuhkan di kawasan sejak 1939, terancam ditutup pada pertengahan 1990an dan anggarannya dibagi. Namun pada 1999 dan 2000 website Radio Australia diakses 2 juta kali oleh orang Timor Timur dan Indonesia yang mencari berita tentang referendum. Pada 1996 perdana menteri Papua New Guinea saat itu Julius Chan menawarkan pengembalian 1 juta dollar bantuan untuk mempertahankan service tersebut agar tetap terbuka bagi negaranya. Meskipun ada sejarah ini, nampaknya seakan-akan broadcaster internasional Australia akan melalui tantangan lainnya jika pemerintah federal mencontoh AS dan Inggris, memangkas program diplomasi publik yang dengannya Australia bersuara ke kawasan. Sejarah memperingatkan bahwa membiarkan orang lain berbicara lebih keras dari anda adalah jalan yang membahayakan.”

(Sumber: Kim Andrew Elliott reporting on International Broadcasting www.kimandrewelliott.com)―hind.

Tidak ada komentar: