Dong-a Ilbo (Seoul), 11 Maret 2011, editorial by Lee Jeong-hoon:
“Siaran-siaran oleh pembelot Korea Utara di Selatan memainkan peran yang tidak dapat dimainkan oleh broadcaster yang sudah ada di Korea Selatan. Untuk menghindari intervensi dari pemerintah liberal Roh Moo-hyun, para pembelot memulai siaran dengan membeli band frekuensi shortwave dari luar negeri. Signal shortwave dapat dikirim ke tempat-tempat yang jauh namun kualitas suaranya tidak bagus. Menawarkan cara untuk mengatasi hal tersebut, Choi See-joong ketua Komisi Komunikasi Korea memberitahu Majelis Nasional pada hari selasa bahwa panel tersebut akan mempertimbangkan pemberian frekuensi medium wave untuk mengudarakan siaran sipil di Korea Utara. Jika ini terjadi, orang-orang Korea Utara di provinsi Pyongan Selatan serta daerah di selatanmya bisa mendengar siaran Korea Selatan dengan kualitas suara yang jernih. Ini dapat membuka jalan bagi Selatan untuk membiarkan orang Korea Utara mengetahui apa yang terjadi di semenanjung Korea dan dunia.”-- Jaringan penyiaran global Korea KBS telah memancarkan siaran di medium wave ke Korea Utara, jadi kemungkinan pemberian gelombang baru itu untuk upaya-upaya siaran pembelot Korea Utara. Medium wave tidak memiliki ‘kualitas suara’ lebih bagus dari shortwave, kecuali fakta bahwa signal MW tidak menempuh jarak sejauh signal SW, jadi kesempatannya lebih sedikit bagi MW untuk mengalami interferensi, suara berisik dan fading dalam perjalanannya menuju pendengar.
(Sumber: Kim Andrew Elliott reporting on International Broadcasting www.kimandrewelliott.com)―hind.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar