Minggu, 17 April 2011

Surat dari Australia

Selamat Sore Mas Rudi,
 
Terima kasih untuk laporan siarannya.
 
Rasa-rasanya keprihatinan Mas Rudi, mengenai mundurnya VOA dan BBC di gelombang pendek, sangatlah beralasan. Radio Australia dimasa lalu (1981-1982) memiliki pendengar sekitar 100 juta orang.
Tahun 1991 turun setengahnya menjadi 50 juta.  Tidak semakin baik, ditahun 1996 – 1997 angka pendengar semakin melorot ke 20 juta/tahun. Dan di 2009 hingga 2010 kemarin diperkirakan raihan pendengar Radio Australia sekitar 3.9 juta saja pertahunnya. Penelitian kami, semakin anjloknya pendengar ini diakibatkan oleh perubahan cara masyarakat dalam mengakses media dan  pemanfaatanya; selain itu semakin banyakya pilihan program dan ragam jenis media baru. Dan terakhir disebabkan makin ketatnya kompetisi media-media di wilayah Asia dan Pasific.
 
Namun seperti biasanya, sebuah aksi pasti menimbulkan reaksi. Tumbangnya kejayaan gelombang pendek ini mengharuskan Lembaga-Lembaga Penyiaran Internasional memutar otak, memeras gagasan dan ide untuk tetap bertahan di tengah gempuran media komersil raksasa. Melakukan konvergensi media tidak terelakan lagi, artinya menyatupadukan beragam jenis media menjadi sebuah keniscayaan, bukan pilihan lagi. Radio tidak bisa berdiri sendiri lagi, berbangga diri, namun harus menggandeng karakter media online – misalnya - untuk memenuhi kebutuhan pemirsa.  Sehingga, bisa jadi suatu saat, kita bisa mendengarkan ‘Radio Berwana’ – artinya mendengarkan siaran radio sambil menikmati foto-fotonya secara online.
 
Secara tehnis Short Wave masih bisa menguntungkan dan bermanfaat bagi masyarakat; namun PERUBAHAN juga adalah KEPASTIAN yang akan bertamu, diundang atau tidak.
 
Terima kasih,
 
 
ABC


Denny Herlambang Slamet
Indonesian Network Manager, Radio Australia



P
+62 21 3908 123
M
+62 812 962 3091

E
F
+62 21 3908 124

ABC_RA_email_signature_FINAL
 

Tidak ada komentar: