Masalah pada bangunan reaktor nuklir Fukushima 1 Jepang mengakibatkan dampak tak terduga pada kemampuan negara itu untuk menunjukkan waktu. Sebuah pemancar yang mengirimkan signal waktu ke ribuan jam dan arloji terpaksa berhenti, membuat jam sedikit kurang terpercaya seperti biasa.
Pemancar itu berada di puncak Gunung Otakadoya di prefektur Fukushima sekitar 790 meter diatas permukaan laut dan 16 km dari stasiun pembangkit listrik Fukushima 1 yang rusak. Stasiun radio tersebut, callsign JJY, mengirimkan signal yang menjangkau sebagian besar Jepang termasuk ibu kota Tokyo.
Tempatnya berada dalam zona evaluasi 20 km yang diperintahkan oleh pemerintah dan para insinyur terpaksa meninggalkan tempat itu pada malam 12 Maret (tepat jam 7.46 malam waktu Jepang-mereka menunjukkan waktu). Karena mereka pergi, mereka mematikan pemancar dan meninggalkan beberapa peralatan tanpa referensi signal waktu. Peralatan tersebut yang termasuk benda-benda seperti jam, signal traffik, taxi meter memiliki jam internal yang terus berjalan bila tidak ada signal radio, namun kemampuan otomatis itu telah hilang.
Pemancar kedua berada di Jepang Barat di Pulau Kyushu. Signalnya juga mencakup sebagian besar Jepang tapi pemancar itu memancarkan pada frekuensi berbeda*. Beberapa peralatan tidak memilki tuner untuk frekuensi kedua sementara yang lain mungkin terganggu dengan signalnya, yang lebih lemah di wilayah Tokyo dan Jepang Timur.
Institut Nasional Informasi Komunikasi dan Teknologi yang menjalankan pemancar itu mengatakan tidak tahu kapan service JJY dari Fukushima akan mulai lagi.
Bisa beberapa waktu sebelum para insinyur diizinkan kembali ke stasiun itu dan JJY kembali di udara.
*Pemancar di Gunung Otakadoya beroperasi di 40 Khz dan pemancar di Jepang Barat (Gunung Hagane) beroperasi di 60 Khz.
Sumber: Media Network, IDG News Service via Southgate Amateur Radio http://www.southgatearc.org -hind-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar