Minggu, 16 Januari 2011

Temu Pendengar Radio Jepang 2011 by Harjito Sangaji






NHK, (日本放送協会, Nippon Hōsō Kyōkai) World Radio Japan
http://www.nhk.or.jp/indonesian
 15.01.2011 (Sleman, Yogyakarta)
NHK, Nippon Hosso Kyokai atau Japan Broadcasting Corporation mengadakan Temu Pendengar atau NHK Gathering pada Sabtu, 15 Januari 2011 di Restoran Taman Pringsewu Jl Magelang Km 9 Sleman, Yogyakarta berlangsung dari pukul 12.00 hingga 16.00 wib diikuti 92 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang tidak datang tetapi datang berupa lukisan "tugu khatulistiwa" souvenir dari Bp Rudi Hartono, Kalimantan Barat. Dari NHK datang : Chou San (Produser, Kepala Sie Indonesia), Shino Kawabe, dan sekaligus menjadi host Prieka Khusnul Khatimah dan Riska Dwi. Pemilihan kota Yogyakarta berdasarkan sebelumnya belum pernah diadakan Temu Pendengar NHK dan sebagai kepedulian terhadap bencana erupsi Mount Merapi. Pada kesempatan tersebut ada kesaksian dari warga (eyewitness) erupsi Merapi.
 Acara Temu Pendengar mengangkat dan mempublikasikan :
1. mata acara Amazing Japan, Jepun yang menakjubkan
2. belajar bahasa Jepang
3. demo masak Takoyaki
Tako : gurita....sepertinya tidak dijelaskan benefit dari konsumsi makanan ini.
Takoyaki kalo ditranslate bahasa Jawa artinya tak oyak, saya kejar...
diselingi hiburan band unik Paranoid
 Saran dan masukan untuk NHK
1. Sekarang Jepang merupakan negara maju, hal menarik sebaiknya diangkat dalam mata acara NHK bagaimana Jepang bangkit dari puing dan abu kekalahan Jepang pada Perang Dunia II? Sebagaimana diketahui fase awal memulai (pembangunan, kemajuan) gaya gesekan paling besar dibandingkan ketika roda sudah berjalan
2. NHK mengadakan lomba foto atau video eyewitness
Japan Prize sepertinya menjadi event tahunan NHK, sayangnya hanya untuk wartawan. Pernah saya baca berita ada siswa SMA dari desa di Bali memenangkan lomba foto Anne Frank, hal serupa mungkin NHK mengangkat karya dari para penggemar NHK bukan hanya terbatas pada insan media. Jadi saya garis bawahi, mengangkat karya orang biasa bukan mengeksploitasi atau mempublikasikan kehidupan orang kecil (orang miskin) yang sebenarnya privacy juga.
3. Konsep acara Temu Pendengar Radio Jepang sepertinya "melulu" atau semuanya budaya Jepang. Saya mengusulkan gathering atau Temu Pendengar berikutnya ada cultural exchange (pertukaran kebudayaan), menampilkan dua budaya yang berbeda (Jepang - Indonesia). Sebelumnya saya hubungi Bu Sulartri, Kepala Sekolah SMP PIRI Yogyakarta  misalnya menampilkan tarian Jawa atau gamelan, tetapi dari NHK sampai hari jumat 14.01.2011 tidak ada tanggapan (akhirnya dibatalkan).
Sumber : Harjito Sangaji

1 komentar:

www.facebook.com/hu9ji mengatakan...

Terima kasih sudah dimuat di website buletin BLC, Salam DX

Harjito Sangaji
Yogyakarta