Awate.com, 4 Feb 2011:
“Ketika kemarahan rakyat beralih dari Tunisia ke Mesir dan mungkin ke Yaman, rezim Eritrea dalam keadaan panik dan mencoba mengatur penghentian berita secara total. Media negara yang merupakan satu-satunya media penyebaran informasi legal di Eritrea menghilangkan berita tentang revolusi di Tunisia, Mesir serta pemberontakan di Sudan dan Yaman. Sampai kini, orang Eritrea bisa memperoleh informasi dari siaran radio internasional dan televisi satelit. Kantor Keamanan Nasional memerintahkan kepada setiap desa, kota kecil serta kota administrasi menuntut kafe, restoran dan tempat publik yang menyediakan satelit-yang membawakan berita internasional supaya segera berhenti dan bagi yang gagal mematuhinya dengan segera akan berakibat hilangnya izin mereka. ... Ini menjadikan radio shortwave sebagai satu-satunya sumber berita independen bagi orang Eritrea. Reporter kami berkomentar, ‘Saya masih memiliki radio, saya senang rezim tidak punya kemampuan untuk memblokir gelombang radio!’ Reporter itu juga mengatakan dia mengikuti semua berita.
(Sumber: Kim Andrew Elliott reporting on International Broadcasting www.kimandrewelliott.com)―
Tidak ada komentar:
Posting Komentar