Senin, 11 Oktober 2010

Pendengar Radio? Masih Ada (2)



                          Oleh : Sugeng Santoso(048/BLC-MS)
                        Pendengar radio sejak tahun 1960-an

                Ada orang bertanya,  apa saya masih mendengarkan radio? " Ya, saya masih mendengarkan radio" jawab saya. Pertanyaan selanjutnya, gelombang  apa yg saya dengar? "Saya dengar gelombang fm/am  80%,    sw  20%,  kira-kira begitulah % nya. Saya mendengar gelombang fm/am untuk menikmati lagu-lagu lama baik lagu Indonesia maupun barat. Banyak lho, radio fm/am yang memutar lagu-lagu lama dengan berbagai nama acara. seperti : oldies corner, memories song, lagu rindu dsb.       
                Bayangkan saja sebuah radio  di Surabaya, masih memutar lagu Ibunda Sayang by Retno, Burung-Burung Nurai by Titik Sandhora, Teringat Selalu by Tetty Kadi yang populer di tahun 1970-an. Atau Hey Jude by The Beatles, In the Summer Time by Mongo Jerry, Paul and Paula by Paul and Paula yang juga populer sekitar tahun- tahun itu, dan masih banyak lagi. Lagu-lagu tsb bisa diminta hanya dengan sms saja. Sama ya dengan layanan beberapa stasiun radio manca?
                Pernah punya pengalaman minta lagu ke beberapa stasiun radio  di Surabaya judulnya I want know (?) by The Beatles. Lagu tsb. sangat berkesan bagi saya, tetapi memangi kurang populer dibanding lagu-lagu The Beatles yang lain. Namun tidak ada satupun stasiun radio yang memenuhi permintaan saya tsb. Kemudian saya minta ke acaranya kak  Osca Leon (dari RASI)  Musik Indah Lagu Indah, alhamulillah lagu tsb. diputar. Belakangan saya ketahui kalau lagu tsb. berdurasi 7 menit-an. Mungkin karena itu, beberapa stasiun radio  Surabaya menolak memutarnya. Wallahu aklam.
                Lalu acara apa saja yang saya dengar di  gelombang sw selain acara nya kak Osca tsb.? Ada beberapa, biasanya acara- acara yang disiarkan hari sabtu, minggu atau  siaran ulanganya. Seperti Pagi Gembira (RASI), Tangga Lagu, Hallo dari Tokyo(NHK) yg saya dengar ulanganya pada pagi hari. Karena siaran NHK di Malang dan Surabaya hanya acara pagi yang bisa ditangkap dengan agak baik. Oh ya,  belakangan saya banyak tinggal di Malang menemani anak saya  ke-3 (bontot) M. Reza Azhari, kuliah di UB. Acara yang lain misalnya acara Tangga Lagu dan PILKIT  (VOA), Kuis/Sayembara di beberapa radio  baik yang diadakan pada event tertentu atau yang diadakan rutin. bulanan/  3 bulanan.  Untuk radio yang saya pantau selain yg sudah saya sebutkan antara lain : RKI (yg agak bisa di dengar pada siaran pukul 21.00), CRI (bagus pada hampir semua waktu) RTI, VoV (lumayan hampir semua waktu).
                Mungkin ada pertanyaan benarkah saya mendengarkan  radio sejak
tahun 60-an. Betul sekali. Saya masih ingat dahulu orang tua satiap minggu malam senen, mendengarkan RRI Jogjakarta. Acaranya Sandiwara Radio. Salah satu tokohnya bernama Safitri, entah pemerannya siapa. Kalau masih hidup mungkin saat ini usianya 69-an. Dengan asumsi waktu saya dengar acara tsb.  usia saya 8 tahun, Safitri diperankan wanita usia 20 tahun-an. Entah mengapa, saya bayangkan Safitri diperankan oleh wanita yang cantik dan menawan. Dalam alam nyata, 4 tahun yang lalu,  saya pernah naik kereta api Surabaya-Jogjakarta duduk bersebelahan dengan seorang gadis cantik bernama Yudith Safitri (saat itu usianya 22 tahun)  Dari omong ngalor ngidul dia alumnus Fak. Psykologi UBAYA Surabaya, asal SMAN 1 PONTIANAK. Sayang "Gadis Masa Lalu" Saya Itu, Menurut penuturannya sudah bertunangan dengan SEORANG TNI, anak buah ayahnya.
                Sekitar tahun 1964 orang tua  pindah kontrak di jalan dan gang yang sama.(Jl. Diponegoro VII, Jember)  Pesawat radio  dijual,  untuk menambah bayar uang kontrakan. Namun sayup-sayup saya  mendengar  tetangga menyetel  RRI Makasar pagi hari sebelum pkl 6.00 Tetangga mendengar acara tsb.  rutin tiap pagi. Acaranya saya tidak jelas, yang terang materinya  musik dan kata,  suara penyiarnya ramai sekali. Beberapa tahun kemudian saya ketahui acara tersebut mirip acara Pagi Gembira  Mang Ebet Kadarusman (alm).
                Setahun kemudian orang tua punya radio lagi. Kakak-2 saya sering menyetel  RRI JAKARTA pada Satu pagi. Acaranya tanggal lagu dengan penyiarnya kalau tidak salah  DAHRI OSKANDAR. Yang saya ingat waktu itu, lagu TELUK BAYUR BY ERNI JOHAN menduduki tangga teratas beberapa minggu berturut-2. Pada Sabtu sorenya menyetel RRI SURABAYA,  Acarana sama , yaitu TANGGA LAGU. 
                Selanjutnya saat peristiwa G30 S saya juga mendengar dari radio. Dan saya paling banyak mendengar cerita tentang peristiwa itu dari teman-2 di SDN KEPATIHAN II JEMBER, tentu saja cerita saya dari BERITA RRI.                   
    Tahun-2 setelah itu,  orang tua pindah lagi di rumah yang berhasil dibeli di jalan dan gang yang sama tepatnya  JL. DIPONEGORO GG VII/143, sekarang  JL. GAJAH MADA).  Mulailah saya mengenal  RADIO MANCA dari tetangga, berawal mendengar RAS, VOA,  BBC, RN,  SJDW  dan seterusnya. Kemudian saya mengenal RADIO AMATIR/RADAM,  RADIO EKSPERIMAN/RADEKS yang mulai bermunculan, ada namanya  RADIO AS 105, FAPERTA,  ROMANTIKA, CANASTA, ANGKATAN MUDA, VERONIKA DIMENSION. Dari SURABAYA yang bisa ditangkap di  JEMBER (CAKRA AMIGRA/SCFM, RADIO GELORA SURABAYA/RGS) yang merupakan cikal bakal  RADIO FM/AM sekarang.
                Setelah mendengar radio kurang lebih 50 TAHUN, ada impian yang belum terwujud yaitu mengunjungi para kru/penyiar radio Mancanegara seperti : JEAN VAN DE KOK (RN), MARIA SOEKAMTO (RTI), MARIA / XIAO FANG
(CRI), LILIS, TOMOKO (NHK), FALENTIA (VERITAS ASIA) NUIM KHAIYATH, HIDAYAT DJAJAMIHARDJA (RASI), SOEPRAPTO, PUSPITA SW, L. TRIYONO, NI MADE YONI (V0A), YUNIMAN FARID (SJDW) dan banyak lagi lainnya ( bersambung-Sugeng Santoso )

Tidak ada komentar: