Minggu, 11 April 2010

Kelompok Pemberontak melarang VOA dan BBC di Somalia

Kelompok al-Shabab yang bersekutu dengan al-Qaeda, memerintahkkan stasiun radio Somali yang menyiarkan berita VOA dan BBC untuk segera membatalkan kontrak mereka. VOA mengeluarkan pernyataan hari Jumat siang, “VOA menyesalkan keputusan ini, kami percaya siaran berita dan informasi melalui stasiun FM berguna bagi orang Somali.”
Al-Shabab menuduh BBC mengelirukan orang Islam dengan pemikiran barat dan menghina pemberontak.
BBC juga dituduh menyiarkan propaganda untuk kepentingan pemerintah transisi federal dukungan PBB yang mencoba mengusir kelompok pemberontak dari ibukota Somali, Mogadishu. 
Kepala bagian Afrika wartawan tanpa perbatasan yang berbasis di Paris, Ambroise Pierre, mengatakan aksi al-Shabab itu merupakan bagian dari pola permusuhan terhadap wartawan.
“Kita tahu kalau al-Shabab adalah musuh kebebasan pers.”
“Di masa lalu mereka memperlihatkan permusuhannya dengan membunuh, menculik  wartawan dan mengancam stasiun radio.” 
Uni Nasional Wartawan Somali yang berbasis di Mogadishu juga mengecam larangan tersebut, mereka mengatakan aksi al-shabab menunjukkan betapa tidak adanya penghargaan kebebasan media di Somalia. Mereka melaporkan al-Shabab merazia kantor PBB Mogadishu, menyita perlengkapan siaran sebagai peringatan untuk stasiun radio lain. Larangan tersebut adalah ancaman paling baru bagi kebebasan radio di negara itu. Awal minggu ini Hizbul Islam sebuah kelompok pemberontak yang terkait dengan al-Shabab memerintahkkan semua stasiun radio di Mogadishu agar berhenti memutar musik.
(Sumber: VOA)

Tidak ada komentar: