VOA MENGADAKAN KONFERENSI PEMBERITAAN MENGENAI KESEHATAN DI REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO
Para wartawan di Kongo mendapatkan cara-cara untuk mengingkatkan pemberitaan mengenai kesehatan dalam sebuah workshop yang disponsori VOA, yang memberi perhatian pada penyakit malaria, HIV/AIDS, kurang gizi dan masalah lainnya. Workshop diadakan di Goma, Kongo, membicarakan tentang strategi yang digunakan dalam pemberitaan pada masalah kesehatan yang seringkali terabaikan dalam sebuah negara yang mengalami kekacauan seperti Kongo. Para pembicara termasuk Dr. Dominique Baabo, kepala pengawas obat & otorita kesehatan tertinggi di provinsi Kivu Utara, perwakilan WHO di Goma dan koordinator program anti malaria setempat. Setelah workshop Baabo berjanji untuk mengadakan briefing reguler bagi media. Para wartawan juga bermaksud membentuk suatu jaringan untuk saling bertukar informasi kesehatan. 20 stasiun radio, televisi dan wartawan media cetak menghadiri workshop tersebut. Apa yang dibahas berkaitan dengan ancaman kesehatan yang utama di negara itu yaitu malaria, penyebab kematian nomor satu di Kongo, penyebaran HIV/AIDS sebagai akibat tingginya angka perkosaan dan meningkatnya ancaman kurang gizi dan virus H1N1 (flu babi). “Kebanyakan wartawan di Kongo memusatkan perhatiannya pada politik sehingga hanya ada sedikit liputan topik yang berkaitan masalah kesehatan dalam pers setempat,” kata wartawan VOA Ferdinand Ferella, yang membantu mengorganisir acara tersebut. “Karena masalah kesehatan mempengaruhi kehidupan setiap orang, kami berharap mengubah hal itu.” Pembicara juga membicarakan tentang air Danau Kivu yang tercemar. Tanpa akses ke air bersih, orang-orang di daerah itu mudah terkena penyakit. Mereka yang hadir memuji acara tersebut, “Kami sangat berterima kasih kepada VOA,” kata seorang di antara mereka. “Ini adalah kali pertama sebuah stasiun radio internasional yang besar mengadakan pertemuan semacam ini, kami berharap ini bukan yang terakhir kalinya.” (diterjemahkan bebas oleh redaksi blc java,)
(from puabff@voa.gv)
Para wartawan di Kongo mendapatkan cara-cara untuk mengingkatkan pemberitaan mengenai kesehatan dalam sebuah workshop yang disponsori VOA, yang memberi perhatian pada penyakit malaria, HIV/AIDS, kurang gizi dan masalah lainnya. Workshop diadakan di Goma, Kongo, membicarakan tentang strategi yang digunakan dalam pemberitaan pada masalah kesehatan yang seringkali terabaikan dalam sebuah negara yang mengalami kekacauan seperti Kongo. Para pembicara termasuk Dr. Dominique Baabo, kepala pengawas obat & otorita kesehatan tertinggi di provinsi Kivu Utara, perwakilan WHO di Goma dan koordinator program anti malaria setempat. Setelah workshop Baabo berjanji untuk mengadakan briefing reguler bagi media. Para wartawan juga bermaksud membentuk suatu jaringan untuk saling bertukar informasi kesehatan. 20 stasiun radio, televisi dan wartawan media cetak menghadiri workshop tersebut. Apa yang dibahas berkaitan dengan ancaman kesehatan yang utama di negara itu yaitu malaria, penyebab kematian nomor satu di Kongo, penyebaran HIV/AIDS sebagai akibat tingginya angka perkosaan dan meningkatnya ancaman kurang gizi dan virus H1N1 (flu babi). “Kebanyakan wartawan di Kongo memusatkan perhatiannya pada politik sehingga hanya ada sedikit liputan topik yang berkaitan masalah kesehatan dalam pers setempat,” kata wartawan VOA Ferdinand Ferella, yang membantu mengorganisir acara tersebut. “Karena masalah kesehatan mempengaruhi kehidupan setiap orang, kami berharap mengubah hal itu.” Pembicara juga membicarakan tentang air Danau Kivu yang tercemar. Tanpa akses ke air bersih, orang-orang di daerah itu mudah terkena penyakit. Mereka yang hadir memuji acara tersebut, “Kami sangat berterima kasih kepada VOA,” kata seorang di antara mereka. “Ini adalah kali pertama sebuah stasiun radio internasional yang besar mengadakan pertemuan semacam ini, kami berharap ini bukan yang terakhir kalinya.” (diterjemahkan bebas oleh redaksi blc java,)
(from puabff@voa.gv)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar