Selasa, 01 Februari 2011

Reaksi terhadap pemangkasan BBC World Service (part 1)

The Guardian, 26 January 2011, John Plunkett:
“Hari ini BBC dan pemerintah saling menuduh siapa yang bertanggung jawab atas pemangkasan BBC World Service yang akan menyebabkan hilangnya 650 pekerjaan, lebih dari seperempat angkatan kerja. Peter Horrocks, direktur BBC global news menyalahkan menteri luar negeri William Hague, yang mengatakan mendukung konsep World Service yang kuat tetapi gagal menyediakan dana untuk mendukungnya. Dalam tanggapannya Hague menjelaskan bahwa sebenarnya managemen BBC bermaksud mengurangi 13 service bahasa asing dari broadcaster berita global itu, hanya saja diveto pemerintah dan dikurangi menjadi lima.”

The Telegraph, 27 January 2011, Neil Midgley:
“Andrew Tyrie: Ketua Komite Keuangan Majelis Rendah mengatakan: ada keprihatinan mendalam dalam Majelis Rendah terkait keputusan ini, saya harap menteri luar negeri akan mempertimbangkan kembali dengan para anggota kabinet. Khususnya saya harap dia akan melihat pada anggaran bantuan luar negeri yang naik menjadi 37 persen, disaat dia bermaksud melakukan pemangkasan 16 persen pada World Service. Menteri kebudayaan bayangan dari Partai Buruh Ivan Lewis dan dari Partai Liberal Don Foster juga berbicara secara tegas menentang pemangkasan tersebut.”

Australian Broadcasting Corporation, The World Today, 27 January 2011, SIMON LAUDER (reporter): “Berbicara di BBC seorang anggota parlemen konservatif Komite Budaya Media dan Olahraga, Louise Bagshawe, mengatakan service-service yang akan dihentikan tidak begitu berharga seperti sebelumya. LOUISE BAGSHAWE: Jadi kita tidak sedang membicarakan skenario hari kiamat. Apa yang kita bicarakan adalah tentang penyusunan prioritas strategis, sebagai contoh kami memangkas services radio ke China dan Russia. Apa yang tidak kami jelaskan adalah China sangat sering memblokir service shortwave tersebut sehingga siaran tidak benar-benar sampai pada audiens dan bahwa di Russia penggunaan shortwave menurun besar-besaran dan orang beralih ke internet.”   
Daily Mail, 27 January 2011, Paul Revoir:
“Mantan direktur pelaksana BBC World Service Sir John Tusa mengklaim pemangkasan itu “mengerikan” bagi pendengar di seluruh dunia dan merusak kebijakan luar negeri Inggris, karena World Service dipandang sebagai salah satu alat diplomasi budaya Inggris yang paling krusial.”

BBC News, 26 January 2011, Torin Douglas:
“BBC telah mengungkapkan pemangkasan World Service secara luas―ternyata lebih buruk dari yang ditakutkan orang. Sir John Tusa mantan kepala World Service menyatakan pemangkasan itu ‘buruk, buruk, buruk.’ Dia mengatakan Kementrian Luar Negeri seharusnya mengurangi anggaran pembangunan internasional sebagai gantinya. Dia yakin pengurangan £46 juta akan memiliki lebih sedikit pengaruh daripada dampak pemangkasan World Service.”

The Guardian, 26 January 2011, John Domokos (video):
“'Ini adalah lonceng kematian.' ... Jurnalis berunjuk rasa di luar Bush House menentang kemungkinan hilangnya 650 pekerjaan dalam penghematan anggaran World Service.”

The Scotsman, 27 January 2011, David Maddox:
“Daya Thussu, profesor Komunikasi Internasional dan co-direktur Pusat Media India di Universitas Westminster, mengatakan: 'Keputusan ini merupakan langkah tidak bijaksana disaat pengaruh Inggris di dunia yang lebih luas pudar akibat munculnya aktor-aktor baru―China, India, Brazil.'”

The Press and Journal (Aberdeen), 27 January 2011, editorial:
“Dari semua pemangkasan yang dapat dipilih BBC, mengurangi World Service akan menjadi salah satu yang tidak populer. World Service adalah korporasi global yang telah membantunya menjadi broadcaster paling terpercaya dan dihormati di dunia. Dalam masa politik global setelah Perang Dingin ini, World Service adalah alat berharga untuk apa yang disebut intervensi diplomatik ‘lunak’ dalam perselisihan dan untuk mengawasi rezim di seluruh dunia. Kepentingan strategisnya begitu penting karena World Service didanai dengan dana bantuan Kementrian Luar Negeri. Susunan seperti itu akan berakhir pada 2014 ketika World Service akan harus didanai dari anggaran BBC sendiri. Jelasnya, BBC harus melakukan penghematan untuk terus mendanai sedikit level World Service dibawah persetujuan pendanaan terbatas yang disepakati dengan para menteri. Bagaimanapun, akan ada sedikit simpati, dengan sebuah organisasi yang terus menghasilkan produk ditengah kompetisi dengan service-service yang disediakan oleh sektor publik.”

(Sumber: Kim Andrew Elliott reporting on International Broadcasting www.kimandrewelliott.com)―hind.

Tidak ada komentar: