Selasa, 01 Februari 2011

Analisa Torin Douglas, koresponden media BBC News

BBC World Service menegaskan penutupan lima dari 32 layanan bahasanya. Ini sama sekali tidak mengejutkan. 

Pada Oktober, Kementrian Luar Negeri dan Commonwealth - yang masih mendanai World Service - mengatakan dana bantuannya akan dipotong sebesar 16% berdasarkan tinjauan pengeluaran pemerintah. (World Service belum didanai dengan biaya lisensi TV - tapi akan dimulai pada 2014).

BBC mengatakan juga menghadapi biaya tambahan - termasuk kontribusi pensiun yang besar - yang berarti akan ada penutupan service dan hilangnya pekerjaan secara signifikan.

World Service juga akan menghentikan enam transmisi shortwave pada Maret 2011 - Hindi, Indonesia, Kyrgyz, Nepal dan Great Lakes service untuk Rwanda dan Burundi. BBC mengatakan dua pertiga pekerjaan akan hilang pada 12 bulan pertama. 
Serikat pekerja menyebut langkah ini “keras” dan mencela “pemangkasan drastis” ini.

Berbicara dalam BBC Radio 4 hari ini, Jeremy Dear sekjen Uni Jurnalis Nasional (NUJ), mengatakan World Service adalah vital dan harus diselamatkan. NUJ mengatakan akan menggelar demonstrasi di luar markas besar World Service di London Tengah hari rabu.

Ketua Komite Urusan Luar Negeri Majelis Rendah Richard Ottaway dan ketua Komite Budaya, Media dan Olahraga John Whittingdale, menyeru mereka untuk meninjau rencana tersebut. Menurut NUJ “pemangkasan drastis” itu akan sangat merusak kepentingan nasional Inggris.

“Pemangkasan terhadap service nasional yang dihormati ini pada akhirnya menjadi tanggung jawab pemerintah koalisi, yang kebijakan-kebijakannya merusak kualitas service publik di Inggris,” kata Mr. Dear.

Serikat pekerja penyiaran Bectu juga menyatakan kaget, mengatakan pemangkasan tersebut “harus ditolak.”

Direktur BBC Global News Peter Horrocks mengatakan penutupan tersebut tidak merefleksikan prestasi service maupun acara secara individu. “Mereka semua sangat penting bagi audiens dan BBC,” katanya. Ini hanya karena perlunya penghematan dikarenakan skala pemotongan pembiayaan dana bantuan BBC World Service dari Kementrian Luar Negeri dan Commonwealth. “ Kami perlu memfokuskan upaya dalam bahasa-bahasa yang memiliki pengaruh paling kuat.”

Mantan direktur pelaksana Sir John Tusa menggambarkan pemangkasan itu sebagai “buruk, buruk, buruk.” Berbicara dalam acara hari ini, dia mengatakan: “Saya rasa ini mengerikan bagi pendengar World Service karena mereka tidak akan memiliki akses ke acara-acara dan mengerikan bagi kebijakan luar negeri Inggris karena mereka memperlemah salah satu elemen paling penting diplomasi kultural internasional secara substansial.”

(Sumber: www.bbcnews.com 26 January 2011)―hind.

Tidak ada komentar: