Kamis, 17 Juni 2010

Teknologi sel surya yang baru dikembangkan Korea

 
Bahan bakar fosil yang semakin terkuras, perubahan iklim dan polusi lingkungan yang semakin memburuk meningkatkan perlunya ketersediaan energi hijau. Dalam beberapa tahun terakhir telah banyak perkembangan yang dibuat di bidang energi surya. Matahari memiliki energi yang tak terbatas. Kalau cahaya matahari yang disampaikan ke bumi selama satu jam dapat dikonversi menjadi energi, maka bisa menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan seluruh bumi selama setahun. Baru-baru ini, peneliti Seok Sang-il dari Lembaga riset Korea untuk Teknologi Kimia membuka babak baru dalam teknologi sel surya dan menjelaskan proyek penelitiannya. Pada tahun 1954, ilmuwan Lembaga Riset Bell mengembangkan teknologi sel surya yang mengubah cahaya menjadi energi. Sejak itu teknologi sel surya termasuk ‘sel surya silikon’, ‘sel surya berbasis fotoelektrokimia’, dan ‘sel surya organik’terus dikomersialkan. Akan tetapi , teknologi sel surya yang telah ada ini memiliki kelemahan dalam segi harga dan efisiensi. Maka peneliti Seok Sang-il mencari jalan untuk mengambil keunggulan sel silikon dan sel surya organik yang harganya relatif rendah. Dia menerapkannya pada teknologi sel surya berbasis fotoelektrokimia. Melalui pengambilan teknologi sel surya yang unggul selama ini dia membuat sel surya generasi baru yang lebih bertahan lama dan berefisiensi tinggi. (sumber KBS World)

Tidak ada komentar: