Sabtu, 09 Januari 2010

Sejarah IRIB


Awalnya adalah kegelisahan atas fenomena yang menguasai dunia. Di satu sisi, globalisasi, termasuk di antaranya globalisasi informasi, adalah sebuah kemestian dari perjalanan peradaban ummat manusia di ambang millenium ketiga. Di sisi lain, Barat tak pernah menyembunyikan ambisi mereka untuk menggunakan media massa sebagai sarana untuk mendiktekan kemauan mereka. Barat tak pernah segan mendistorsi fakta, menyampaikan pemberitaan yang tendensius berkaitan dengan dunia Islam, bahkan melakukan berbagai konspirasi untuk menguasai dunia melalui media massa. Dengan dana dan fasilitas yang ada di tangan, Barat merasa bahwa segala impian mereka bisa menjadi kenyataan.
Inilah landasan utama pembentukan radio kami: kami ingin menampilkan sebuah media pemberitaan yang religius, independen, dan progresif. Kami ingin melakukan “perlawanan” -meskipun mungkin kecil-di tengah hiruk-pikuk propaganda media Barat.
Karenanya, sejak awal tahun 90-an , kami mulai mencoba merintis operasionalisasi media Radio gelombang pendek (SW).
Akhirnya, setelah melalui berbagai hambatan yang cukup berat, Radio Melayu Suara Republik Islam Iran bisa memulai siarannya yang pertama pada tanggal 4 Maret 1995, bertepatan dengan tanggal 2 Syawal 1415 Hijriyyah. Dikarenakan banyak hal, selama hampir tiga tahun, Radio Melayu hanya bisa mengudara selama setengah jam tiap harinya. Kemudian, pada tanggal 31 Januari 1998 (2 Syawal 1418 H.), waktu siaran kami bertambah menjadi satu jam. Sejak awal, siaran langsung Radio Melayu bisa ditangkap oleh pendengar mulai pukul 19.30 WIB.
Karena besarnya minat pendengar, siaran malam kami diulang pada pagi harinya hingga siaran (ulangan) kami bisa juga didengar pada pukul 5.30 WIB. Kini, sejak tanggal 31 Mei 2003 (29 Rabiul Awwal 1424 H.) kami mulai mencoba menambah jam siaran kami menjadi dua jam. Pendengar bisa mendengar siaran langsung (bukan lagi siaran ulangan) kami pada pagi hari, yaitu pukul 5.30 WIB.
Secara umum, siaran kami terbagi menjadi dua: berita dan perspektif. Acara berita kami kemas dalam berbagai bentuk: warta berita, laporan reporter, analisis atas berita-berita terhangat yang kami sajikan melalui acara lintas warta, dan cakrawala Indonesia. Adapun melalui acara-acara perspektif, kami ketengahkan berbagai artikel yang berkaitan dengan masalah-masalah agama, politik, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan. Di sela-sela itu, kami juga secara rutin melakukan wawancara dengan para tokoh dan pengamat berbagai bidang menyangkut isu-isu terhangat.
Akhirnya, hanya kepada Allah kami berharap semoga langkah kami ini bisa memberikan kontribusi bagi kebangkitan dan kejayaan Islam. Amin.
————————
Sumber : website IRIB Indonesian Radio http://indonesian.irib.ir ( gussdx)

Tidak ada komentar: