Rabu, 29 September 2010

Konten web pada peralatan mobile mungkin akan menjadi masa depan siaran internasional

IDG News, 1 September 2010, Sumner Lemon:
“Jumlah orang dengan akses internet di Brazil, Russia, China, India dan Indonesia akan berlipat dua pada 2015, firma konsultan manajemen Boston Consulting Group mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis rabu. Lima negara ini―disingkat BRICI―merupakan 45 persen populasi dunia dan 15 persen GDP global (Gross Domestic Product), BCG mengatakan, memperhatikan kelima negara saat ini adalah tempat bagi 610 juta pengguna internet. Jumlah ini akan meningkat menjadi 1,2 milyar pada 2015, meramalkan jumlah pengguna akan bertambah pada gabungan angka pertumbuhan tahunan 9 sampai 20 persen. Di negara-negara ini komputer rumah bukan alat terpenting untuk online, tidak seperti di AS dan negara-negara lain dimana PC biasa digunakan untuk koneksi internet. Personal Computer kurang lazim dibanding peralatan mobile di negara BRICI--dan sama sekali belum memainkan peran dalam mengkatalisasi konsumsi digital yang telah  dilakukan peralatan mobile dan warnet, laporan tersebut mengatakan. Seiring menurunnya biaya akses internet mobile dan operator memperluas jangkauan jaringan mereka, jumlah orang yang mengakses internet di negara-negara ini akan meningkat.

Bila pola ini meluas ke negara-negara berkembang, website dioptimalkan untuk layar sangat kecil dan bandwidth terbatas, peralatan mobile mungkin menjadi kendaraan utama bagi kebanyakan siaran internasional. Meski saya menggunakan kata “siaran,” saya merujuk pada teks dan grafik halaman web daripada video atau audio. Tentu saja akan ada banyak persaingan website di negara yang ditargetkan dan jumlah pengunjung akan terbatas di negara-negara dimana website siaran internasional diblokir. 

Bagaimana berita tentang negara-negara BRICI ini berlaku untuk siaran internasional AS? Brazil: VOA menghentikan siaran bahasa Portugis-nya ke Brazil pada 2001. India: VOA menghentikan layanan bahasa Hindi-nya awal tahun ini. China: website USIB diblokir, barangkali melalui mobile juga landline broadband. Russia: RFE/RL dapat bersaing disini, tapi akan dapat berperan lebih jika dapat menambah sumber kumpulan berita VOA. Indonesia: VOA populer disini di televisi, jadi VOA Indonesia dapat menjadi bentuk dasar bagi web mobile yang dioptimalkan berbasis layanan berita. Kompetisi dari dalam Indonesia akan hebat, jadi VOA harus menentukan tempat konten dan audiensnya.
(Sumber: Kim Andrew Elliott reporting on International Broadcasting www.kimandrewelliott.com)

Tidak ada komentar: