Rabu, 29 September 2010

Akankah jamming Zimbabwe membuat lebih banyak warga Zimbabwe ingin mendengarkan SW Radio Africa?



SW Radio Africa, 6 September 2010:
“Sejak rabu ada jamming yang sering muncul dari rezim Robert Mugabe terhadap siaran shortwave dari SW Radio Africa. Menggunakan suara berisik yang keras, beberapa program dan buletin berita ditarik. Pakar mengatakan jamming siaran radio mahal dan anda perlu banyak power.”

Reporters sans frontiers, 7 September 2010:
“Reporters Without Borders mengecam jamming terhadap beberapa program Short Wave Radio Africa (SWRA), sebuah stasiun radio yang siaran ke Zimbabwe berbasis di London yang diawaki oleh jurnalis Zimbabwe di pengasingan. Berbagai sumber mengatakan mereka mengira Organisasi Intelejen Pusat Zimbabwe (CIO) bertanggung jawab atas gangguan yang dimulai 1 September itu.”

Cathy Buckle, cathybuckle.com, 4 September 2010:
“Anda akan berpikir bahwa dengan meningkatnya sambungan ponsel di negara itu dan kembalinya sebuah koran independen disana, tidak akan perlu untuk jamming radio lagi, tapi itu bukan persoalannya. Bagi mayoritas orang Zimbabwe koran adalah barang mewah, komputer, email dan akses internet adalah sebuah mimpi yang jauh sekali dan duduk mendengarkan stasiun radio shortwave selama dua jam semalam adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan informasi. ... Ironisnya jamming terhadap SW Radio Africa tidak membuat kurang  orang Zimbabwe untuk mendengar siaran tersebut tetapi justru kebalikannya karena sekarang bahkan lebih banyak orang ingin mengetahui apa yang pemerintah coba sembunyikan.”


Journalism.co.za, 7 September 2010: “Mugabe berulang kali mengatakan SWRA, Radio VOP dan VOA studio 7 adalah stasiun radio gelap yang siaran ke Zimbabwe untuk menggeser kedudukannya.”
(Sumber: Kim Andrew Elliott reporting on International Broadcasting www.kimandrewelliott.com)

Tidak ada komentar: