Minggu 7 Februari | "Halo dari Tokyo" Setiap hari Minggu, kami membacakan surat dan menjawab pertanyaan, serta memutarkan lagu-lagu permintaan pendengar. |
---|---|
Senin 8 Februari | "Fokus Radio Jepang" Bagaimana Alga Dapat Membantu Memulihkan Penghilatan Manusia Protein yang dibentuk oleh gen yang fotosensitif Foto: Hiroshi Tomita, Universitas Tohoku Para peneliti Jepang tengah mempelajari gen-gen dari fitoplankton sebagai cara untuk memulihkan hilangnya penglihatan karena sakit. Sebuah gen fitoplankton memiliki fungsi yang sama dengan sel-sel di mata manusia. Kami akan mengulas bagaimana gen ini dapat membantu memulihkan kembali penglihatan. "Belajar Bahasa Jepang" |
Selasa 9 Februari | "Fokus Radio Jepang" Lagu Untuk Anak Dengan Kelainan Pertumbuhan (Kiri) Penyanyi Masato Usui (Kanan) Masato Usui bersama anak-anaknya Anak-anak dengan kelainan pertumbuhan mungkin mengalami keterlambatan dalam kemampuan linguistik atau mungkin bermasalah dalam berkomunikasi dengan orang lain karena kelainan pada otak. Dari penampilannya, susah untuk membedakan apakah mereka memiliki masalah atau tidak. Penyanyi Jepang Masato Usui menulis sebuah lagu dan menggelar berbagai konser agar orang-orang tahu seperti apa tantangan yang harus dihadapi anak-anak seperti ini. Usui sendiri adalah seorang ayah dari anak yang memiliki kelainan pertumbuhan. Kita akan lihat seperti apa upaya-upaya Usui untuk membangkitkan kesadaran bagi anak-anak yang tidak terlalu pandai mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka. Pojok Tamatebako |
Rabu 10 Februari | "Nippon Q & A" Ceritakan Tentang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Jepang Setiap Rabu, kami menjawab berbagai pertanyaan tentang Jepang dari para pendengar di seluruh dunia. Kali ini kami menerima pertanyaan tentang pembangkit nuklir di Jepang, dari seorang pendengar di Rusia. Amerika Serikat dan Rusia menghentikan pembangunan pembangkit nuklir mereka menyusul terjadinya sebuah kecelakaan tragis bertahun-tahun lalu. Teknologi nuklir canggih yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan Jepang kini menarik perhatian negara-negara ekonomi berkembang. Namun di kawasan lain ada banyak masalah yang menjadi penghambat dibangunnya pembangkit-pembangkit nuklir ini. "Legenda Dari Jepang" Pesta Pernikahan Sang Rubah "Belajar Bahasa Jepang" |
Kamis 11 Februari | "Melintasi Garis Perbatasan" Mengekspor Keahlian dan Semangat Membuat "Butsudan" (Kiri) Seni Kerajinan Tangan "Butsudan" dari Mikawa (Kanan) Butsudan "Boku" Gaya Baru Butsudan adalah sebuah altar Buddha berukuran kecil yang sering ditemui di rumah-rumah Jepang sejak berabad-abad lalu. Butsudan yang diproduksi di kawasan Mikawa, Jepang tengah khususnya, dikenal dengan keindahannya karena menggunakan kayu yang mahal dan dihiasi pernis dan emas. Butsudan dinyatakan sebagai seni kerajinan tangan tradisional Jepang. Namun produksinya telah menurun secara drastis karena membanjirnya altar-altar murah yang di impor dari luar Jepang. Dalam upaya untuk membalik keadaan ini, para seniman muda Jepang kini memproduksi benda-benda seni itu dengan memanfaatkan keahlian mereka. Radio Jepang akan memperkenalkan anda pada seni yang kini semakin menarik minat dari luar Jepang. "Tanggapan Dotchi" |
Jumat 12 Februari | "Fokus Radio Jepang" Mencari Kebebasan dan Perdamaian: Pelukis Jepang Ikuo Hirayama (Kiri) Ikuo Hirayama (Kanan) Upacara Mengenang Hirayama tanggal 2 Februari lalu Pelukis terkenal Jepang, Ikuo Hirayama, meninggal dunia Desember lalu. Hirayama bukan hanya seorang pelukis terkemuka, tapi juga seorang penggiat upaya pelestarian warisan-warisan budaya dunia. Awal bulan ini, 2.600 orang dari seluruh dunia dan Jepang menghadiri upacara untuk mengenang Hirayama. Laporan kami akan menyoroti kembali jejak-jejak sang pelukis itu. "Belajar Bahasa Jepang" |
Sabtu 13 Februari | "Pojok Tamatebako" "J-Pop Pekan Ini" Pilihan lagu-lagu populer di Jepang |
Jalan Penjajap Timur 3A Pemangkat 79453 Kalimantan Barat - Indonesia Telepon 0562-243873 HP.085654686895
Sabtu, 06 Februari 2010
Programa Radio Jepang 7 S/d 13 Pebr 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar