Sabtu, 06 Februari 2010

berita dari korea, KBS WORLD

Sejauhmana Usaha untuk Mengembangkan Robot Ikan? 

2010-02-04 
Robot Ikan lebih cepat dari pada ikan biasa
Apakah anda tahu ada suatu makhluk di atas bumi ini yang dapat bergerak sejauh 10 kali lipat lebih dari pada panjang tubuhnya dalam waktu satu detik, dan dapat berputar 180 derajat tanpa mengurangi kecepatan pemindahannya? Ya, jawabannya adalah ikan. Ikan boleh dikatakan satu-satunya makhluk yang paling pintar berenang karena selama hampir 160 juta tahun lamannya, terus menyesuaikan diri atau berevolusi pada lingkungan air. Oleh karena itu, banyak manufaktur robot internasional sedang giat berusaha untuk mengembangkan robot yang lebih cepat dan lebih efisien di dalam air dari pada ikan biasa. Sekarang pertanyaannya adalah sejauhmana usaha-usaha yang dilakukan untuk mengembangkan robot ikan?



Charlie, robot ikan pertama
Usaha untuk mengembangkan robot ikan dimulai sejak tahun 1993, berlandaskan biomimetiks yakni teknologi yang dapat menerapkan fungsi atau karakteristik suatu makhluk hidup secara rekayasa pada suatu benda. Pada waktu itu, atas permintaan angkatan laut Amerika Serikat, tim Departemen Ilmu Rekayasa Kelautan berusaha untuk meningkatkan kecepakatan kapal selam dengan menaruh perhatian khusus pada ikan tuna sirip biru yang dapat berenang dengan kecepatan 70 kilometer lebih dalam satu jam. Ikan tuna sirip biru dapat menangkap mangsa dengan kecepatan tinggi. Pada tahun 1994, tim riset tersebut bersama dengan tim MIT Amerika Serikat, berhasil mengembangkan robot ikan ’Charlie’ yang meniru mekanisme gerak-gerik ikan tuna. Sejak itu, banyak perusahaan dan tim riset mencurahkan usahanya untuk menerapkan keunggulan ikan biasa pada robot ikan.


Aneka ragam robot ikan
Sebagaimana kita ketahui, ikan Coelacanth yang dijuluki ‘fosil yang hidup’ hanya dijumpai di perairan pulau Madagascar, Afrika. Tetapi, kita dapat menyaksikan robot ikan Coelacanth di aquarium perusahaan Ryomei Engineering, anak perusahaan galangan kapal Mitsubishi, Jepang. Pada tahun 1999, Mitsubishi berhasil menciptakan robot ikan Coelacanth. Pada tahun 2004, RRC juga berhasil mengembangkan robot ikan, SPC-03, yang mampu bergerak di dalam air selama 2 sampai 3 jam untuk mengambil foto dan memindahkan material kecil dengan kecepatan 4 kilometer per jam. Sedangkan, perusahaan Swiss, BIRG, Biologically Inspired Robotics Group, berhasil mengembangkan Boxybot, robot yang dapat bergerak ke segala penjuru termasuk maju-mundur, seperti fungsi sirip ikan. Sementara itu, Jessiko, robot ikan buatan Perancis dapat melakukan komunikasi dengan robot ikan lainnya. Sementara itu, Aqua Penguin, produksi Jerman dapat menyelam dengan bebas, tanpa terikat dengan kondisi disekitarnya. Saat ini robot ikan dimanfaatkan di bidang-bidang perindustrian, entertainment, dan kemiliteran.


Robot ikan, ahli eksplorasi di dalam air
Setelah Presiden Lee Myung Bak pernah membicarakan tentang robot pembersih polusi dalam acara televisi ‘Dialog dengan Rakyat’ pada akhir tahun 2009 lalu, istilah robot ikan yang dapat mengawasi polusi air, menjadi buah bibir masyarakat Korea Selatan. Robot yang dikembangkan oleh tim riset Universitas Essex, Inggris pada bulan Maret tahun 2009 lalu, dapat mendeteksi zat-zat yang menimbulkan polusi air. Robot ikan yang menggunakan teknologi internet itu dapat mengambil gambar 3 dimensi tentang keadaan pencemaran air. Pemerintah Korea Selatan akan menggunakan robot ikan tersebut untuk mengawasi polusi air dalam proses rehabilitasi 4 sungai raksasa Korea yang telah dimulai. Namun demikian, robot ikan itu masih menghadapi beberapa kendala, antara lain, harganya relatif mahal, sekitar 38 juta won per unit dan ada menimbulkan gangguan gelombang elektronik pada ikan biasa. Dengan kata lain, masih terdapat tantangan bagi masyarakat Korea untuk menggunakan robot ikan itu. Namun demikian, dalam waktu tidak lama lagi, kita akan menyaksikan adegan dalam air, dimana ikan biasa berenang bersama dengan robot ikan.

Tidak ada komentar: