KBRN, Jakarta : Dalam rangka
memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 RRI, Direktur Utama Lembaga Penyiaran
Publik Radio Republik Indonesia (RRI) Rosarita Niken Widiastuti menegaskan,
peringatan Hari Radio bukan hanya sekedar seremoni belaka, melainkan saat untuk
mawas diri mengenai penghayatan dan komitmen untuk melanjutkan perjuangan para
pendahulu khususnya pendiri Radio Republik Indonesia.
Menurut Niken, dengan usia yang
makin matang, RRI berkewajiban dan berkomitmen dalam melayani kebutuhan
masyarakat, baik di dalam dan luar negeri.
“Tugas dan kewajiban itu kita wujudkan
melalui bidang tugas kita masing-maisng dalam melayani kebutuhan masyarakat,
dengan berpegang teguh pada sifat dan prinsip penyiaran publik,” kata Rosarita
Niken Widiastuti dalam sambutannya, pada upacara HUT ke-67 RRI di halaman RRI
Jakarta, Selasa (11/9).
Pada 11 September 1945, lanjut
Dirut Utama LPP RRI itu, para angkasawan pejuang bangsa berkumpul di Jakarta,
melakukan rapat dengan membulatkan tekad, bersatu padu, membentuk dan
mendirikan radio yang diberi nama Radio Republik Indoensia.
Menurutnya, ke depan seiring
dengan persaingan diera globalisasi, tantangan untuk RRI semakin kompetitif dan
tidak mudah. Oleh sebab itu, diperlukan dukungan, salah satunya adalah dengan
menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas serta memiliki kompetensi
yang tinggi.
SDM yang handal tersebut
tentunya, selain untuk dapat bertahan di tengah persaingan media yang semakin
berat, juga untuk mewujudkan visi LPP RRI yaitu “Mewujdukan LPP RRI sebagai
Radio Berjaringan Terluas, Pembangun Karakter Bangsa dan Berkelas Dunia”.
“Kita terus memberikan pelatihan
berbagai kegiatan dan bidang. Peningkatan kualitas SDM itu dilakukan agar kita
mampu bersaing untuk mewujdukan visi bersama kita,” tegasnya.
Beberapa capaian prestasi LPP RRI
dikelas dunia, antara lain menjadi tuan rumah Konferensi Radio Asia di Jakarta
dan meningkatkan kerjasama melalui forum Internasional. Dalam Asia-Pasicif
Institute for Broadcasting Development (AIBD), Dirut Utama LPP RRI terpilih
menjadi Presiden AIBD 2012-2013.
Produksi feature berita
karya RRI Siaran Luar Negeri yakni Voice of Indonesia berhasil terpilih sebagai
karya feature terbaik. Dalam The Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU)
2012, dua karya angkasawan RRI yaitu Drama Radio dari RRI Tanjungpinang serta spot radio dari RRI Yogyakarta, juga berhasil masuk sebagai finalis.
“Kita berharap keduanya menjadi
juara pertama dalam kompetisi ABU yang puncaknya akan dilaksanakan di Seoul,
Korea Selatan, biulan Oktober mendatang,” harapnya. (Sgd/HF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar