Pada hari-hari
sekitar dan setelah equinox (hari dimana waktu siang dan malam sama lama) pada
bulan Maret dan September tercipta kondisi bagus untuk penerimaan stasiun radio
yang dipancarkan dari zona di antara dua daerah tropis. Pada saat itu di
belahan bumi utara malam menjadi lebih pendek tapi hanya mulai matahari
tenggelam sampai subuh beberapa pemancar yang jarang terpantau bisa didengar.
Hal ini juga berlaku bagi band non-tropis 41, 49 dan 75 gelombang pendek.
Jumlah band tropis ada tiga ditandai sebagai 60, 90 dan 120 meter.
Masing-masing memiliki barisan frekuensi tertentu sebagai berikut: untuk 60
meter barisan frekuensinya dari
4750-5060 KHz dengan pengecualian dari 5060-5100 KHZ, untuk 90 meter dari
3200-3400 KHz dan untuk 120 meter dari 2300-2495 KHz. Pembagian ini diatur
dengan kebijakan peraturan International Communication Union. Dalam
kenyataannya terdapat pengecualian seperti misalnya beberapa stasiun keagamaan
di Amerika Serikat menggunakan 3185 dan 3195 KHz, berbagai pemancar dari
Republik Demokratik Rakyat Korea Utara, Peru, China dan Guatemala melakukan
siaran pada frekuensi di luar band-band tersebut. Pada sekitar tanggal 20 Mei
pendengar di pendengar di belahan bumi utara bisa mencoba menerima stasiun
radio di frekuensi tropis. Pada awal malam harus dicari signal yang berasal
dari timur dan pada waktu malam terutama subuh dicari signal dari selatan dan
barat daya. Sebagai contoh pendengar dari Eropa bisa mengharapkan stasiun dari
Asia saat matahari terbenam, dan saat malam atau saat matahari terbit signal
dari Amerika Latin. Pada kedua waktu jeda hari tersebut mereka bisa
mengharapkan stasiun radio dari Afrika. Bagi mereka yang mendengarkan radio di
belahan bumi selatan durasi malam bertambah, kondisi penerimaan
berangsur-angsur memburuk pada akhir Mei dan awal Juni ketika mengalami musim
gugur. Signal stasiun radio dari zona tropis lebih sering menjadi lemah.
Pendenengar radio yang siap mengorbankan sedikit waktu tidurnya demi mengangkap
stasiun yang jarang terdengar harus mengetahui mengenai jenis penerimaan ini.
Mereka harus menggunakan pesawat radio yang menunjukkan frekuensi yang diterima
secara tepat. Pesawat radio dengan skala dan tanda panah tidak
direkomendasikan, sebuah antena luar adalah pilihan yang bagus, lebih panjang
bila memungkinkan, dari tipe EWE. Sebelumnya pendengar juga harus menyiapkan
referensi data tentang stasiun radio tropis yang masih eksis, frekuensi serta
jadwal siarannya. Informasi semacam itu tersedia dalam berbagai edisi referensi
radio dalam majalah klub DX dan online. Mereka harus mengikuti bulletin
astronomi untuk kemungkinan terjadinya badai magnet dan harus mengetahui
pengetahuan dasar dan dapat membedakan antara bahasa-bahasa yang yang paling
banyak digunakan di zona tropis – Spanyol, Inggris, Hindi, Indonesia, Portugis,
dsb. Hal terpenting untuk diketahui adalah kondisi penerimaan yang bagus tidak
tersedia setiap hari sebab penerimaan dipengaruhi oleh matahari, siklon lokal,
anti-siklon, dll.
(diterjemahkan dan dipublikasikan dengan izin
dari Radio Bulgaria www.bnr.bg)•hind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar