Keberhasilan Yeosu terpilih menjadi tuan rumah Ekspo Dunia 2012 adalah buah dari usaha yang tidak pernah menyerah yang dilakukan oleh masyarakat Yeosu, pemerintah maupun pengusaha selama 500 hari terakhir. Ekspo tersebut akan membantu Korea memainkan peranan utama dalam usaha-usaha internasional untuk mengatasi masalah perubahan iklim dan pemanasan global. Ekspo Dunia 2012 yang membutuhkan pembangunan fasilitas ekspo dan infrastruktur lainnya akan menjadi momentum untuk mengembangkan Yeosu sebagai pusat pariwisata Pantai Selatan Korea dan mempercepat pengembangan Pantai Selatan secara keseluruhan.
Yeosu, kota pantai yang terletak di bagian baratdaya, terpilih sebagai tuan rumah Ekspo Dunia 2012 setelah berhasil mengalahkan dua kota lainnya, Tangiers, Maroko dan Wroclaw, Polandia melalui pemungutan suara oleh 140 negara anggota Biro Pameran Internasional di Paris, Prancis pada Selasa pagi waktu Korea. Yeosu berhasil memperoleh sebanyak 77 suara sementara saingan terkuatnya Tangiers memperoleh 66 suara. Kemenangan kali ini sangat berharga bagi Korea, karena ini merupakan yang kedua kalinya Korea Selatan mengikuti pemilihan tuan rumah Ekspo Dunia dalam beberapa tahun ini. Sebelumnya Korea pernah dikalahkan oleh Shanghai dalam pemilihan tuan rumah Ekspo Dunia 2010.
Dengan mengusung tema “ Laut dan Pantai yang Hidup”, Yeosu memiliki rencana yang ambisius untuk memberikan suatu jalan keluar dalam mengatasi perubahan iklim global. Lebih khusus lagi, Ekspo tersebut direncanakan akan mengeluarkan Deklarasi Yeosu 2012 yang berisi cara penyelesaian masalah perubahan iklim secara global, yang diharapkan akan menjadi tindak lanjut dari Deklarasi Rio 1992 dan Deklarasi Johannesburg 2002. Pemerintah berjanji utuk mengajukan “Proyek Yeosu” dimana pemerintah akan memberikan bantuan sebesar 10 juta dolar untuk membantu negara-negara berkembang mengatasi masalah-masalah kelautan dan isu lingkungan lainya mulai tahun 2008. Pemerintah juga berjanji untuk menganggarkan 20 juta dolar untuk rencana 5 tahun pemerintah dalam mendukung usaha-usaha internasional menangani pemanasan global.
Ekspo yang akan berlangsung selama 3 bulan mulai tanggal 12 Mei hingga 12 Agustus 2012 di Yeosu diharapkan akan menarik hampir 8 juta pengunjung baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pelaksanaan Ekspo juga diperkirakan akan menghasilkan nilai produksi sebesar 10,3 triliun won dan 4 triliun won nilai tambah barang dan jasa serta menciptakan 90.000 lapangan kerja. Dana sebesar 1,7 trilliun dan 7,7 triliun won akan diinvestasilkan baik untuk pembangunan fasilitas Ekspo maupun infrastruktur. Diharapkan efek ekonomi dari pelaksanaan Ekspo tersebut akan jauh lebih besar dari yang diperoleh dari pelaksanaan Olimpiade Seoul 1988 dan Ekspo Daejeon 1993, bahkan hampir sama dengan Piala Dunia 2002 serta Asian Games 2002.
Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki, Korea Selatan akan berhasil menyelenggarakan Ekspo Dunia 2012 di Yeosu, serta akan membuka babak baru dalam usaha-usaha dunia untuk mengatasi perubahan iklim.
Yeosu, kota pantai yang terletak di bagian baratdaya, terpilih sebagai tuan rumah Ekspo Dunia 2012 setelah berhasil mengalahkan dua kota lainnya, Tangiers, Maroko dan Wroclaw, Polandia melalui pemungutan suara oleh 140 negara anggota Biro Pameran Internasional di Paris, Prancis pada Selasa pagi waktu Korea. Yeosu berhasil memperoleh sebanyak 77 suara sementara saingan terkuatnya Tangiers memperoleh 66 suara. Kemenangan kali ini sangat berharga bagi Korea, karena ini merupakan yang kedua kalinya Korea Selatan mengikuti pemilihan tuan rumah Ekspo Dunia dalam beberapa tahun ini. Sebelumnya Korea pernah dikalahkan oleh Shanghai dalam pemilihan tuan rumah Ekspo Dunia 2010.
Dengan mengusung tema “ Laut dan Pantai yang Hidup”, Yeosu memiliki rencana yang ambisius untuk memberikan suatu jalan keluar dalam mengatasi perubahan iklim global. Lebih khusus lagi, Ekspo tersebut direncanakan akan mengeluarkan Deklarasi Yeosu 2012 yang berisi cara penyelesaian masalah perubahan iklim secara global, yang diharapkan akan menjadi tindak lanjut dari Deklarasi Rio 1992 dan Deklarasi Johannesburg 2002. Pemerintah berjanji utuk mengajukan “Proyek Yeosu” dimana pemerintah akan memberikan bantuan sebesar 10 juta dolar untuk membantu negara-negara berkembang mengatasi masalah-masalah kelautan dan isu lingkungan lainya mulai tahun 2008. Pemerintah juga berjanji untuk menganggarkan 20 juta dolar untuk rencana 5 tahun pemerintah dalam mendukung usaha-usaha internasional menangani pemanasan global.
Ekspo yang akan berlangsung selama 3 bulan mulai tanggal 12 Mei hingga 12 Agustus 2012 di Yeosu diharapkan akan menarik hampir 8 juta pengunjung baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pelaksanaan Ekspo juga diperkirakan akan menghasilkan nilai produksi sebesar 10,3 triliun won dan 4 triliun won nilai tambah barang dan jasa serta menciptakan 90.000 lapangan kerja. Dana sebesar 1,7 trilliun dan 7,7 triliun won akan diinvestasilkan baik untuk pembangunan fasilitas Ekspo maupun infrastruktur. Diharapkan efek ekonomi dari pelaksanaan Ekspo tersebut akan jauh lebih besar dari yang diperoleh dari pelaksanaan Olimpiade Seoul 1988 dan Ekspo Daejeon 1993, bahkan hampir sama dengan Piala Dunia 2002 serta Asian Games 2002.
Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki, Korea Selatan akan berhasil menyelenggarakan Ekspo Dunia 2012 di Yeosu, serta akan membuka babak baru dalam usaha-usaha dunia untuk mengatasi perubahan iklim.
1 komentar:
iya, keren ya Korea jadi negara tuan rumah Expo 2012 Yeosu, saya juga udah liat beritanya dari facebook Korea Tourism Organization Indonesia dan twitter @KTOJAKARTA. Katanya juga yg akan hadir sekitar 106 negara ya.
Posting Komentar