Sabtu, 31 Desember 2011

CARA MUDAH DAN TEPAT MENJADI Short Wave Listener (SWL) Reporter: YB0ECT/YC0VM



Menjadi Pendengar QSO 2 arah pada HF band (SWL), sangat menarik dan membuat kesibukan tersendiri dalam dunia Amatir Radio. Selain peralatan receiver yang dipergunakan tentunya juga perlengkapan antenna yang memadai untuk kegiatan monitoring. Menjadi pendengar pada HF band dapat dikatakan proses melatih pendengaran, membiasakan kuping mendengar suara yang bercampur dengan QRM QRN dan lainnya untuk menjelang menjadi Dxer sejati. Dengan mendengarkan lebih dahulu adalah salah satu kunci menuju keberhasilan mengoperasikan stasiunnya di kemudian hari.
Emisi/mode yang dipergunakan biasanya menggunakan SSB (Single Side Band) dan CW (Continues Wave) lalu stasiun SWL dapat memonitor dan scanning mulai dari 160 - 10 meter HF band termasuk WARC band. SWL stasiun wajib mencatat dalam log Book nya untuk semua kegiatan monitoring untuk kemudian dapat mengirimkan kartu SWL kepada stasiun yang berhasil didengar untuk kemudian menunggu balasannya. Berikut beberapa cara yang ditulis oleh YB0ECT mungkin bisa menambah tips penting bagi calon-calon DXers

Sebelum dijelaskan bagaimana cara mudah dan cepat ber SWL-ing, terlebih dahulu diungkapkan apa, bagaimana dan kapan SWL-ing itu.

SWL Card adalah Apa itu SWL Card ( Short Wave Listerner ) ?
Adalah menerangkan/mengkonfirmasi bahwa seorang pendengar telah memonitor 2 arah komunikasi antara DX stasiun dengan DX stasiun lainnya atau antara DX stasiun dengan Amatir radio Indonesia pada suatu Band frekwensi amatir radio (HF). Isi dari pada Konfirmasi SWL card tersebut adalah hampir sama dengan tata cara pengisian QSL card, namun ada tambahan penulisan berupa kepada siapa stasiun DX yang kita dengar tersebut telah menjalin suatu komunikasi 2 arahnya.


Proses SWL-Ing itu terjadi apabila pendengar telah monitor pada tanggal, jam/UTC, band frekwensi (HF), mode, report sinyal, siapa saja yang telah melakukan hubungan komunikasi DX.

Apa yang didengar tersebut dibukukan pada log book SWL yang isinya THE REAL REPORT (maksudnya report yang benar-benar murni di lihat pada indikator Transceiver HF kita ). Seorang Dxers akan merasa senang jika SWL-er memberikan The Real Report karena dia akan memperbaiki antenna system dsbnya apabila real report tersebut dirasakan sangat tidak memadai dengan kondisi antenna system dsbnya.

Seorang SWLer disamping sebagai hobby mendengarkan, juga dimungkinkan adalah sebagai persyaratan ujian kenaikan tingkat Amatir Radio, tetapi ada juga sebagai syarat untuk mendapatkan award-award SWL yang disenangi dsbnya.

Kapan SWL Card itu dilaksanakan ?
Pelaksanaan SWL card dilakukan sejak seorang pendengar/SWL-er tersebut telah mendengarkan dan mencatat data komunikasi mereka dan melakukan pengiriman SWL cardnya melalui :

a. Pengiriman Langsung ( Direct )
Merupakan pengiriman SWL card langsung ke alamat yang bersangkutan melalui pos udara, dengan harapan agar segera dibalas. Untuk mengetahui Alamat stasiun DX yang bersangkutan dapat dilihat pada Call book Internasional, atau pada situs internet seperti www.Qrz.com atau www.hamcall.net.

b. Pengiriman langsung Kepada QSL Biro Internasional
Merupakan pengiriman SWL card melalui QSL Biro Internasional langsung dikirim melalui pos udara. Pengiriman ini akan dengan cepat sampai kepadai QSL Biro yang dituju. Hal ini akan memakan waktu yang agak lama karena QSL biro tersebut mendistribusikan kembali kepada DXer lokalnya, dan belum tentu DXer tersebut langsung menerima SWL card oleh karena keterbatasan waktu dsbnya.

c. Pengiriman melalui Nasional QSL Biro ( Orari )
Merupakan pengiriman SWL card yang dikirim melalui Nasional QSL biro. Jangka waktu pengiriman ini yang paling lama dibalas oleh yang bersangkutan, biasanya memakan waktu 3 bulan sampai 1 tahun bahkan lebih lama lagi.

d. Pengiriman melalui QSL Manager
Dari pengamatan penulis, maka cara cepat untuk ber SWL-ing adalah dengan cara pengiriman langsung ( direct ) kepada stasiun Amatir radio yang dituju atau melalui QSL manager apabila ada. Disamping aman dan terjamin tentu biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman jasa pos lebih mahal jika dibandingkan dengan pengiriman melalui Nasional QSL biro (Orari).

Bagaimana cara mudah dan cepat ber SWL-ing ( Misal: via Direct )
Cara mudah dan cepat adalah melalui DIRECT kepada Stasiun DX yang bersangkutan atau melalui QSL manager. Ada beberapa teknik dalam ber SWL-ing dengan cara itu, yaitu :

a. Lakukan pencatatan pada Log sheet
Merupakan hal yang mutlak, karena berisi data-data QSO (komunikasi) stasiun DX yg kita dengar. Data-data QSO tersebut seperti misalnya : Tanggal, Jam/UTC, Band, Mode, Report RS/RST, dan sebagainya.

b. Isilah data tersebut pada SWL card Anda, sesuai yang ada pada log sheet yang telah dicatat. Setelah mengisi data yang dibutuhkan tersebut, siapkan SASE (Self Addressed Self Envelope) maksudnya sertakan amplop kembali berisi nama dan alamat Anda dengan jelas serta uang balasan sebagai pengganti perangko. Besaran uang balasan sebagai pengganti perangko tersebut berkisar antara US$ 1 sampai US$ 2 ( disebut dengan Green Stamp ). Hal tersebut tergantung kondisi ( Keterangan : Untuk Negara-negara Eropa sekarang ini umumnya US$ 2. Untuk Negara Amerika Serikat dan Jepang/Asia Umumnya US$ 1 saja, biasanya sudah dapat balasan).

c.Masukkan ke dalam Amplop Tujuan berupa SWL card berikut "Amplop Kembali" ( Amplop kembali tersebut harus dilipat ) yang telah anda tulis nama dan alamat Anda sendiri serta Green Stamp/uang ( US$ ). Perlu diperhatikan untuk memasukkan uang berupa US$ agar tidak terlihat dari luar amplop yang anda kirim, sertakan kertas karbon hitam di dalamnya atau masukkan green stamp/uang tersebut di dalam lipatan amplop kembali.

c. JANGAN menulis dengan menyertakan apapun suatu bentuk Callsign, Logo Organisasi Amatir, atau ada tulisan To Amateur Radio Station pada Amplop Tujuan, karena hal tersebut amat sangat beresiko terhadap pencurian Greenstamp/uang pada SASE anda. Bila mana perlu amplop yang anda kirim gunakanlah amplop kantor Anda yang ada logo kantor atau alamat kantor Anda, hal ini merupakan strategi agar supaya orang/oknum yang ingin mengambil green stamp/uang Anda tidak ada niat/hasrat untuk membuka amplop yang dimaksud.

d. Rekatkan Amplop Tujuan tersebut dengan lem/perekat tambahan agar amplop tersebut sulit dibuka. Hal tersebut untuk menghindar dari kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Saran :
Kirim Amplop Tujuan Anda ke Kantor Pos Pusat di kota tempat Anda berdomisili, karena apabila Anda mengirimnya melalui Bis Surat atau Kantor Pos cabang dsbnya maka, dimungkinkan sekali akan lama surat Anda akan tiba kepada negara tujuan, karena saluran distribusi akan menjadi panjang karenanya.

Mintalah daftar tarif Pos negara-negara tujuan kepada kantor pos di kota Anda (di fotocopy) , hal ini sebagai acuan bahwa berapa tarif kirim suatu surat Anda akan di kirim ke negara tujuan.

Berikut ini contoh Amplop Tujuan dan Amplop Kembali yang dimaksud, sebagai contoh penulis ingin mengirim surat berisi SASE kepada suatu QSL manager yang di dalam surat tersebut berisi QSL/SWL card, Green stamp/uang pengganti perangko dan Amplop kembali

Apa beda antara Green stamp/Uang pengganti perangko dengan IRC ( International Reply Coupon ) ?
Perbedaan antara Green stamp dengan IRC adalah :
Merupakan uang Standard Internasional, biasanya dalam US$ ( Dollar Amerika ), green stamp ini dapat berbentuk pecahan US$ 1 atau US$ 2 per lembar. Dalam penukaran biasanya dilakukan melalui Money Changer atau dapat pula melalui pasar gelap ( Black Market ), atau melalui Bank, namun khusus untuk penukaran melalui Bank ( Misal : Bank Devisa, atau yang ada Forexnya ) haruslah menukar dalam jumlah besar ( misal : 100 lembar dengan pecahan US$ 1 atau US$ 2 ). Green stamp dapat pula diperoleh dengan cara membeli melalui rekan-rekan DXer atau pada QSL manager, dan biasanya harga tidak sama dengan tarif rate per hari ini.

IRC ( International Reply Coupon )
Merupakan alat tukar bukan uang sebagai pengganti perangko yang hanya ada di kantor pos pusat setiap kota besar seluruh Indonesia, namun ada juga pada kantor pos kecil, tergantung dari kondisi masing-masing kantor pos di tiap kota. ( saran : sebaiknya Tanyakan langsung terlebih dahulu kepada pegawai kantor pos apakah ada IRC yang dimaksud ). Tarif IRC per lembar sesuai/tertera pada lembaran IRC, (misal : kantor pos pusat Jakarta ditetapkan Rp10.000,- untuk per lembar dan biasanya masih terlihat baru ).

Penulis juga menyampaikan bahwa IRC versi lama, sudah tidak berlaku lagi, hal itu dimungkinkan karena adanya pemalsuan atau mungkin memang sudah tidak up to date sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu berhati-hatilah apabila Anda ingin bertransaksi dengan seseorang atau pegawai pos sekalipun bahwa, IRC versi lama sudah ditarik dari peredaran dan tidak berlaku lagi.

Tidak ada komentar: