Segera
setelah berakhirnya Perang Dunia I pada tahun 1918 perusahaan Marconi di
Inggris mendapatkan kontrak untuk membangun tiga stasiun radio di daerah
terpencil di pedalaman China. Tiga stasiun ini direncanakan untuk ditempatkan
di Urga, Urumchi dan Kashgar. Sebagai tambahan kontrak Marconi akan menyediakan
600 radio untuk komunikasi lokal dan regional.
Dalam bahasa
Mongolia Urga berarti "Tempat Tinggal" dan kata tersebut adalah nama
kuno untuk Ulaan Baatar yang sekarang ini merupakan wilayah Mongolia. Urumchi terletak
di China barat laut; nama ini berarti "Padang Rumput yang Indah " dalam
bahasa Mongolia dan tempat tersebut merupakan pusat utama rute perdagangan kuno
yang terkenal antara Asia dan Eropa, Jalur Sutera. Kashgar berarti "Gunung
Kash" dalam bahasa Persia kuno dan terletak di China barat.
Tahun 1919,
Mayor S. T. Dockray diberi tugas oleh perusahaan Marconi untuk menempatkan tiga
stasiun radio tersebut, masing-masing 25 kW, di daerah pedalaman China. Stasiun
pertama untuk ditempatkan di Urga/Ulaan Baatar, pengiriman peralatan radio
dikapalkan dari Inggris ke Shanghai di wilayah pesisir China, termasuk tiga
tower baja dengan panjang masing-masing 100 kaki dan berat 300 ton.
Pengiriman
peralatan radio ini dilanjukan dengan menggunakan kereta api menuju Kalgan (yang
berarti "Gerbang Perbatasan") di Mongolia bagian China dan kemudian
menggunakan unta dan menggunakan kereta yang ditarik lembu melintasi Gurun Gobi
menuju Mongolia dengan jarak 800 mile. Akhirnya stasiun radio baru terpasang,
diuji coba dan digunakan untuk siaran, dan Dockray kembali ke Peking atau yang
kini dikenal sebagai Beijing.
Akan tetapi
sewaktu di Peking, Dockray mendapati stasiun di Mongolia itu station berhenti
memancarkan siaran, jadi dia melakukan perjalanan ke Urga, hanya untuk
mengetahui bahwa sedang terjadi perang di wilayah tersebut. Dia mengaktifkan
kembali stasiun radio tersebut yang rusak parah akibat tembakan artileri. Dia
ditangkap (atas tuduhan) sebagai mata-mata Inggris, dan kemudian melarikan diri,
dan setelah itu dia dikarantina saat terjadi wabah penyakit pes, dan pada
akhirnya dia kembali ke Peking.
Ketika
perang Mongolia berakhir dan wilayah itu diambil alih kembali oleh pemerintah
pusat, Dockray kembali ke Urga dan sekali lagi mengaktifkan stasiun tersebut. Namun
masih ada dua stasiun lain yang akan ditempatkan, satu di Urumchi dan satu lagi
di Kashgar.
Dockray pergi
ke pedalaman Fengchen dimana dia menyiapkan karavan yang besar unutk
mengirimkan sejumlah besar peralatan radio menuju Urumchi. Diperkirakan karavan
ini merupakan yang terbesar di dunia, dengan 1.200 unta, 468 kuda dan 117 kereta
yang ditarik lembu.
Ketika semua
peralatan itu tiba di Urumchi, seorang jenderal setampat pada awalnya menolak
penempatan stasiun tersebut namun setelah semua halangan teratasi, stasiun baru
ini diaktifkan pada Agustus 1922.
Diperlukan
waktu dua bulan untuk mengadakan perjalanan dari Urumchi menuju Kashgar dengan
melintasi jajaran pegunungan dan sungai-sungai. Penempatan stasiun ketiga di
China dapat diselesaikan dan diaktifkan pada Mei 1923.
Mayor S. T.
Dockray kembali ke Peking dari Kashgar melalui Mintaka Pass di pegunungan
Himalaya menuju Kashmir, kemudian menuju Calcutta dan menggunakan kapal menuju
pesisir China. Ketika dia akhirnya tiba kembali di Peking dia mendapati ketiga
stasiun Urga, Urumchi dan Kashgar masih
aktif dan mengudara. diterjemahkan oleh هند
Tidak ada komentar:
Posting Komentar