Jumat, 07 Maret 2014

Kisah Menakjubkan Tiga Stasiun Radio di China


terima kasih kepada Mr. Adrian Peterson (adrian.m.peterson@gmail.com) yang telah memberi saya izin untuk menggunakan artikel dari Wavescan.
Segera setelah berakhirnya Perang Dunia I pada tahun 1918 perusahaan Marconi di Inggris mendapatkan kontrak untuk membangun tiga stasiun radio di daerah terpencil di pedalaman China. Tiga stasiun ini direncanakan untuk ditempatkan di Urga, Urumchi dan Kashgar. Sebagai tambahan kontrak Marconi akan menyediakan 600 radio untuk komunikasi lokal dan regional.
Dalam bahasa Mongolia Urga berarti "Tempat Tinggal" dan kata tersebut adalah nama kuno untuk Ulaan Baatar yang sekarang ini merupakan wilayah Mongolia. Urumchi terletak di China barat laut; nama ini berarti "Padang Rumput yang Indah " dalam bahasa Mongolia dan tempat tersebut merupakan pusat utama rute perdagangan kuno yang terkenal antara Asia dan Eropa, Jalur Sutera. Kashgar berarti "Gunung Kash" dalam bahasa Persia kuno dan terletak di China barat.
Tahun 1919, Mayor S. T. Dockray diberi tugas oleh perusahaan Marconi untuk menempatkan tiga stasiun radio tersebut, masing-masing 25 kW, di daerah pedalaman China. Stasiun pertama untuk ditempatkan di Urga/Ulaan Baatar, pengiriman peralatan radio dikapalkan dari Inggris ke Shanghai di wilayah pesisir China, termasuk tiga tower baja dengan panjang masing-masing 100 kaki dan berat 300 ton.
Pengiriman peralatan radio ini dilanjukan dengan menggunakan kereta api menuju Kalgan (yang berarti "Gerbang Perbatasan") di Mongolia bagian China dan kemudian menggunakan unta dan menggunakan kereta yang ditarik lembu melintasi Gurun Gobi menuju Mongolia dengan jarak 800 mile. Akhirnya stasiun radio baru terpasang, diuji coba dan digunakan untuk siaran, dan Dockray kembali ke Peking atau yang kini dikenal sebagai Beijing.
Akan tetapi sewaktu di Peking, Dockray mendapati stasiun di Mongolia itu station berhenti memancarkan siaran, jadi dia melakukan perjalanan ke Urga, hanya untuk mengetahui bahwa sedang terjadi perang di wilayah tersebut. Dia mengaktifkan kembali stasiun radio tersebut yang rusak parah akibat tembakan artileri. Dia ditangkap (atas tuduhan) sebagai mata-mata Inggris, dan kemudian melarikan diri, dan setelah itu dia dikarantina saat terjadi wabah penyakit pes, dan pada akhirnya dia kembali ke Peking.
Ketika perang Mongolia berakhir dan wilayah itu diambil alih kembali oleh pemerintah pusat, Dockray kembali ke Urga dan sekali lagi mengaktifkan stasiun tersebut. Namun masih ada dua stasiun lain yang akan ditempatkan, satu di Urumchi dan satu lagi di Kashgar.
Dockray pergi ke pedalaman Fengchen dimana dia menyiapkan karavan yang besar unutk mengirimkan sejumlah besar peralatan radio menuju Urumchi. Diperkirakan karavan ini merupakan yang terbesar di dunia, dengan 1.200 unta, 468 kuda dan 117 kereta yang ditarik lembu.
Ketika semua peralatan itu tiba di Urumchi, seorang jenderal setampat pada awalnya menolak penempatan stasiun tersebut namun setelah semua halangan teratasi, stasiun baru ini diaktifkan pada Agustus 1922.
Diperlukan waktu dua bulan untuk mengadakan perjalanan dari Urumchi menuju Kashgar dengan melintasi jajaran pegunungan dan sungai-sungai. Penempatan stasiun ketiga di China dapat diselesaikan dan diaktifkan pada Mei 1923.
Mayor S. T. Dockray kembali ke Peking dari Kashgar melalui Mintaka Pass di pegunungan Himalaya menuju Kashmir, kemudian menuju Calcutta dan menggunakan kapal menuju pesisir China. Ketika dia akhirnya tiba kembali di Peking dia mendapati ketiga stasiun  Urga, Urumchi dan Kashgar masih aktif dan mengudara. diterjemahkan oleh هند

Tidak ada komentar: