09 Februari 2012
(VOVworld) -Kami dengan gembira bertemu kembali dengan Anda Sekalian dalam acara Kotak Surat Anda pekan ini. Pada pekan ini, kami telah menerima 6 surat, laporan hasil pemantauan dan komentar dari saudara-saudara Hazairin di Yogyakarta, Suwito di Bandung, Sumantri di Jawa, Summanse A.Sanjaya di Makasar Rudy Hartono di Kalimantan Barat dan banyak pendengar lain. Dalam acara kita untuk hari ini, kami akan memperkenalkan kunjungan yang dilakukan saudara Hazairin R. Junep di Hanoi dan menjawab pertanyaan saudara Suwito tentang kebijakan subsidi bensin dan minyak dari pemerintah Vietnam.
Penyiar siaran bahasa Indonesia
mendampingi pendengar Hazairin R.Junep di kota Hanoi.
(Foto: trungcuong/vov)
Seperti yang telah kami beritakan bahwa , saudara Hazairin R.Junep dan putra nya telah melakukan kunjungan di Vietnam dari tanggal 04 sampai 06 February. Minggu sore, 5 Februaruary, dia telah mengunjungi pasar perangko Hanoi yang diadakan pada setiap Minggu pagi dan dia telah membeli banyak perangko untuk kumpulan koleksinya. Pada sore hari nya, saudara Hazairin R.Junep dan putranya telah mengunjungi VOV5 dan Program siaran bahasa Indonesia , serta bertukar pendapat dengan para penyiar tentang pekerjaan surat pendengar, memberikan pendapat-pendapat aktif untuk membuat program siaran bahasa dan Website VOV5 supaya semakin menarik.
Saudara Hazairin R.Junep dan
penyiar siaran bahasa Indonesia di studio VOV-5.
(Foto: trungcuong/vov)
Saudara
Hazairin R.Junep memberitahukan “ Kalau dulu saya mendengar Radio
Suara Vietnam lewat Radio gelombang pendek dan sering ada gangguan-
ganguan siaran dan sekarang pesawat penerima seperti itu sudah kurang
populer. Dengan adanya Website ini kita sangat beruntung bisa
mempelajari dan mengikuti perkembangan Vietnam”. Dalam pertemuan
akrab itu, saudara Hazairin R.Junep telah memberitahukan bahwa dia
adalah pendengar setia dari VOV selama 40 tahun ini dan selalu
memantau siaran bahasa Indonesia. Semua artikel dan berita tentang
kebudayaan, kuliner musik, kehidupan masyarakat Vietnam telah membantu
dia lebih mengerti tentang Vietnam dan iutu menjadi tenaga pendorong
bagi dia untuk melakukan kunjungan di VN kali ini. Dia mengatakan
bahwa “ Peran Radio Suara Vietnam untuk menjembatani hubungan
persahabatan antara rakyat Indonesia dengan Vietnam sangat besar, saya
berharap ke depan semakin profesional, Saya kira kalau ada teman-teman
Indonesia yang berkesempatan datang ke Vietnam, makanannya enak-enak dan
rakyatnya sangat sopan dan ramah tamah".
Pendengar Hazairin R.Junep dan
putranya sedang memilih perangko Vietnam.
(Foto: trungcuong/vov)
Saudara Hazairin R.Junep memberitahukan bahwa kunjungan ini telah meninggalkan banyak kesan baik dan mendalam. Menurut rencana, dia akan melakukan kunjungan ke kota Nha Trang (Vietnam Tengah) pada bulan Mei tahun ini untuk terus mempelajari kehidupan masyarakat Vietnam.
Saudara- saudara pendengar, berikut ini, kami akan menyampaikan penjelasan atas pertanyaan yang diajukan Suwito ở Bandung seperti yang telah kami janjikan dalam acara ini pekan lalu. Dalam surat kepada VOV tertanggal 10 January lalu, saudara Suwito menulis bahwa “Apakah ada kebijakan pemerintah Vietnam mengenai Bahan Bakar Minyak seperti bensin/premium yang bersubsidi untuk pengguna kendaraan tertentu seperti sepeda motor, angkutan umum, dll?”. Saudara Suwito yang budiman, selama ini, perekonomian Vietnam telah mengalami langkah- langkah perkembangan melompat. Akan tetapi, dewasa ini, krisis ekonomi global telah punya pengaruh tertentu terhadap Vietnam. Gejolak harga bahan bakar dan minyak (BBM) tinggi telah membuat harga pasar berbagai jenis komoditas di dalam negeri juga naik dan menimbulkan pengaruh yang tidak kecil terhadap kehidupan rakyat.
Vietnam berupaya menstabilkan harga dan menebuskan harga BBM di dalam negeri.
(Foto: internet)
Dengan peranan sebagai koordinator, selama bertahun-tahun ini, pemerintah Vietnam berkoordinasi dengan banyak kementerian dan instansi yang bersangkutan melakukan manajemen, pengawasan dan penyesuaian smeua kebijakan yang bersangkutan dengan jenis komoditas strategis ini, bersamaan itu berupaya menstabilkan harga dan menebuskan harga BBM di dalam negeri. Tapi di Vietnam sudah tidak ada subsidi BBM. Untuk mengurangi semaksimal mungkin biaya dan mendorong produksi, eksport berbagai jenis komoditas di dalam negeri, memberikan bantuan dan menstabilkan harga berbagai jenis komoditas di seluruh negeri, sekarang ini pemerintah Vietnam telah memberlakukan banyak kebijakan tentang BBM, menggelarkan banyak kebijakan untuk membantu kelompok-kelom0ok penduduk yang menjumpai kesulitan, misalnya menerapkan tarap pajak prioritas untuk BBM import, membentuk Dana penstabilan harga bantuan BBM dan modal kepada kaum nelayan, rakyat etnis minoritas di daerah pedalaman, daerah pelosok dan daerah pegunungan. Saudara Suwito yang budiman, mudah-mudahan, Anda merasa puas akan semua informasi di atas. /.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar