Sabtu, 09 Agustus 2014

Terungkap, Rahasia Suara Khas Penyiar Radio


Para periset Australia mengatakan, bahwa suara-suara khas penyiar radio mungkin akibat dari pita suara mereka yang menjadi lebih elastis.
Hal ini berdasarkan pada sebuah studi baru yang mendapati bahwa pita suara pekerja radio tersebut menutup lebih cepat daripada yang lain. Para periset itu memfilmkan pita-pita suara dari 16 pria pembawa acara radio ( announcer ), penyiar ( broadcaster ), pembaca berita,
artis pengisi suara ( voice- over) dengan menggunakan kamera video berkecepatan tinggi. Mereka berharap dapat mengetahui apa yang
membuat suara mereka terdengar berbeda dengan orang yang bukan broadcaster . "Ada unsur dari suara radio yang sangat berbeda, tapi itu sangat sulit untuk mengisolasi dan mengukurnya," kata patolog wicara ( speech pathologist) Dr Cate Madill, dari University of Sydney.

Kualitas ini dijelaskan dengan cara berbeda dalam berbagai studi, seperti kehangatan, resonan, kekuatan, emotif, dan otoritatif. Udara dari paru-paru menggetarkan pita suara, yang menyebabkan bunyi. Ini kemudian bergerak melalui saluran vokal serta keluar melalui mulut,
dan bagian bawah hidung. Saluran vokal memiliki bentuk serta karakteristik tertentu yang berinteraksi dengan suara untuk menciptakan 'resonansi'. Ini adalah resonansi yang memberi suara, apa yang kita anggap sebagai kedalaman, atau kehangatan, atau kualitas 'dering'. "Beberapa orang mengatakan bahwa untuk bekerja di radio, kita harus berbakat, atau memiliki suara yang secara fundamental berbeda dari suara-suara lain," kata Kate Madill.
"Kami ingin melihat apakah bisa menemukan suatu elemen anatomi pita suara mereka yang dapat diindentifikasi, yang sebenarnya mungkin berkontribusi terhadap fenomena ini."

Para periset menempatkan kamera yang mengambil gambar 4000 frame per detik, masuk ke mulut untuk merekam pita-pita suara ketika
bergetar. "Pita suara pada pria akan bergetar di mana saja antara 100 dan 120 kali per detik, sehingga kita perlu mengambil banyak gambar untuk memungkinkan menganalisis pola getaran," kata Kate Madill.

Kamera mengungkapkan bahwa fase penutupan pita suara setiap penyiar adalah lebih cepat dari fase pembukaan, demikian laporan Kate Madill bersama timnya yang dimuat dalam Jurnal PLOS ONE.
Ketika mereka menganalisis video yang merekam 16 laki-laki yang bukan presenter radio, mereka menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk pita suara mereka membuka dan menutup itu,
hampir sama. Kate Madill menyimpulkan dari penelitian tersebut,
bahwa pita suara presenter radio mungkin sedikit lebih elastis, atau bahwa ada beberapa manipulasi ketegangan di pita suara sehingga
reaksinya dimaksimalkan. "Tapi semua ini hanya dugaan ilmiah," ujarnya.
"Getaran pita suara mungkin memberikan kontribusi kepada broadcaster radio untuk memiliki kehangatan atau kedalaman, atau
kemampuan untuk mempertahankan nada tertentu, sementara mereka mengubah pitch mereka," katanya.
"Bersama dengan karakteristik resonatori tertentu, mungkinitulah sebabnya membuat mereka diakui sebagai memiliki suara yang baik untuk radio." Apakah seseorang bisa dilatih untuk menyesuaikan pembukaan dan penutupan kecepatan pita suara mereka, belum diketahui ( Sumber : Australian Plus )

Tidak ada komentar: