Oleh HINDUN (Redaktur BLC Jateng)
Mediator ingin diakhiri ? wah
bebas tugas donk aku ? apakah bulletin Mediator sudah pada keputusan “stop
publish” ? sebagai orang yang berkecimpung dalam melakukan edit data bulletin
rasa-rasanya keputusan Bapak Ketua sangatlah terburu-buru, dan perlu dipikirkan
kembali sebuah keputusan yang harus mengakhiri Mediator ini. Perlu dipikirkan
kembali bahwa BLC merupakan klub termuda yang hadir diantara keruntuhan
bulletin pendengar lainnya dan sangat disayangkan juga harus berakhir tragis.
Bulletin adalah bukti eksistensi sebuah klub dimana upaya klub bisa eksis di
saat dunia penyiaran gelombang pendek ( SW ) mulai redup dan berguguran satu
persatu. Oleh sebab itu saya minta kepada Bapak Ketua dapat mereview keputusan
tersebut.
Kalau boleh saya mereview pada
saat pembentukan BLC tahun 2010 disaat itu juga dirilis bulletin Mediator edisi
perdana dimana pada saat penerbitannya saya ditunjuk Bapak Ketua menjadi
konstributor BLC Jawa Tengah, awalnya saya penuh ragu alias tak pede karena
saya merasa seorang pendengar junior, takut salah dan takut dikritik nantinya.
Berkat dorongan Bapak Ketua akhirnya saya mencoba ikuti dengan melakukan
googling dan share serta menterjemahkan tulisan dari berbagai media online yang
bersumber dari pemerhati radio, penyiar radio asing dan stasiun radio dengan
memohon ijin penerbitannya. Pembelajaran ini sangat membawa manfaat tersendiri
bagi saya dan saya senang sekali mendapat sambutan dari narasumber yang saya
hubungi asal menyebutkan dengan jelas sumbernya. Kemudian hasil terjemahan itu
saya kirim ke Bapak Ketua untuk dimuat di bulletin maupun di website BLC www.bielsiklub.blogspot.com . di
luar dugaan saya pada saat awal penerbitan Mediator, mendapat respon yang
positif atas kreatifitas saya untuk Mediator dan berlanjut hingga penerbitan
Mediator edisi ini.
Melihat
perjuangan kita bisa eksis menerbitkan bulletin hampir 5 tahun ini rasanya
sangat disayangkan untuk mengakhirinya. Kita tahu bahwa klub pendengar saat ini
sudah jarang terbitkan bulletin bahkan ada yang memberhentikan penerbitan sama
sekali karena media online cukup memberikan sentuhan kebersamaan kepada
anggotanya terutama di facebook dan cukup membuat blog atau kelompok. Tetapi
bulletin ini sangatlah berbeda cita rasanya dimana selain membutuhkan
perjuangan ekstra dalam penerbitannya, perjuangan dalam pengirimannya serta
dapat menjadi dokumentasi yang tetap eksis di ruang perpustakaan para
pembacanya.
Pada kesempatan
ini saya ingin menyampaikan kepada Bapak Ketua untuk tetap mempertahankan
Mediator ini, jika memang penerbitannya bukan dikarenakan oleh kesulitan
financial mohon kiranya penerbitannya diperpanjang waktunya. Saat ini bulletin
terbit dua bulan sekali, maka perlu dipertimbangkan untuk terbit 3 bulan sekali
atau 6 bulan sekali sesuai rentang waktu yang tersedia. Rasa-rasanya bisa toh ?
moso luangkan waktune sitek ora iso hehe karena apa, kita ingin bulletin
Mediator tetap eksis menjadi sarana sesama anggota dan pendengar radio
setidaknya pendengar yang tidak bisa menggunakan internet bisa menjadikan
bulletin sebagai sarana informasi yang dapat memberi wawasan pendengar.
Semoga kita dapat
berbuat baik lagi untuk menghadirikan bulletin kepada pembacanya di seluruh
tanah air dan stasiun radio manapun. Salam hangat selalu dan salam persahabatan
dari Jawa Tengah. هند
Tidak ada komentar:
Posting Komentar