Sabtu, 09 Agustus 2014

KEBERADAAN BULLETIN MEDIATOR

Oleh  HINDUN (Redaktur  BLC Jateng)

Mediator ingin diakhiri ? wah bebas tugas donk aku ? apakah bulletin Mediator sudah pada keputusan “stop publish” ? sebagai orang yang berkecimpung dalam melakukan edit data bulletin rasa-rasanya keputusan Bapak Ketua sangatlah terburu-buru, dan perlu dipikirkan kembali sebuah keputusan yang harus mengakhiri Mediator ini. Perlu dipikirkan kembali bahwa BLC merupakan klub termuda yang hadir diantara keruntuhan bulletin pendengar lainnya dan sangat disayangkan juga harus berakhir tragis. Bulletin adalah bukti eksistensi sebuah klub dimana upaya klub bisa eksis di saat dunia penyiaran gelombang pendek ( SW ) mulai redup dan berguguran satu persatu. Oleh sebab itu saya minta kepada Bapak Ketua dapat mereview keputusan tersebut.

Kalau boleh saya mereview pada saat pembentukan BLC tahun 2010 disaat itu juga dirilis bulletin Mediator edisi perdana dimana pada saat penerbitannya saya ditunjuk Bapak Ketua menjadi konstributor BLC Jawa Tengah, awalnya saya penuh ragu alias tak pede karena saya merasa seorang pendengar junior, takut salah dan takut dikritik nantinya. Berkat dorongan Bapak Ketua akhirnya saya mencoba ikuti dengan melakukan googling dan share serta menterjemahkan tulisan dari berbagai media online yang bersumber dari pemerhati radio, penyiar radio asing dan stasiun radio dengan memohon ijin penerbitannya. Pembelajaran ini sangat membawa manfaat tersendiri bagi saya dan saya senang sekali mendapat sambutan dari narasumber yang saya hubungi asal menyebutkan dengan jelas sumbernya. Kemudian hasil terjemahan itu saya kirim ke Bapak Ketua untuk dimuat di bulletin maupun di website BLC www.bielsiklub.blogspot.com  . di luar dugaan saya pada saat awal penerbitan Mediator, mendapat respon yang positif atas kreatifitas saya untuk Mediator dan berlanjut hingga penerbitan Mediator edisi ini.
Melihat perjuangan kita bisa eksis menerbitkan bulletin hampir 5 tahun ini rasanya sangat disayangkan untuk mengakhirinya. Kita tahu bahwa klub pendengar saat ini sudah jarang terbitkan bulletin bahkan ada yang memberhentikan penerbitan sama sekali karena media online cukup memberikan sentuhan kebersamaan kepada anggotanya terutama di facebook dan cukup membuat blog atau kelompok. Tetapi bulletin ini sangatlah berbeda cita rasanya dimana selain membutuhkan perjuangan ekstra dalam penerbitannya, perjuangan dalam pengirimannya serta dapat menjadi dokumentasi yang tetap eksis di ruang perpustakaan para pembacanya.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan kepada Bapak Ketua untuk tetap mempertahankan Mediator ini, jika memang penerbitannya bukan dikarenakan oleh kesulitan financial mohon kiranya penerbitannya diperpanjang waktunya. Saat ini bulletin terbit dua bulan sekali, maka perlu dipertimbangkan untuk terbit 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali sesuai rentang waktu yang tersedia. Rasa-rasanya bisa toh ? moso luangkan waktune sitek ora iso hehe karena apa, kita ingin bulletin Mediator tetap eksis menjadi sarana sesama anggota dan pendengar radio setidaknya pendengar yang tidak bisa menggunakan internet bisa menjadikan bulletin sebagai sarana informasi yang dapat memberi wawasan pendengar.
Semoga kita dapat berbuat baik lagi untuk menghadirikan bulletin kepada pembacanya di seluruh tanah air dan stasiun radio manapun. Salam hangat selalu dan salam persahabatan dari Jawa Tengah. هند


Tidak ada komentar: