Sabtu, 12 November 2011

Radio Tanpa Batas


Siaran radio yang terpercaya dan organisasi acara-acara spesial bagi pendengar asing adalah tujuan resmi yang ditetapkan pemerintah Soviet untuk service siaran radio yang didirikan di Moskow pada Oktober 1929. Stasiun yang berbicara ke seluruh dunia itu disebut dengan sebutan berlainan pada tahun-tahun yang berbeda — Radio Moscow, Inoveshchaniye (siaran luar negeri) dan Voice of Russia, yang merupakan namanya sekarang ini. Stasiun tersebut yang merupakan salah satu perusahaan terbesar dunia hari ini (29 Oktober-red) mencapai usia 82 tahun. Radio Moscow pertama kali mengudara dalam bahasa Jerman, disusul dengan siaran bahasa Inggris dan Perancis. 3 tahun kemudian BBC mulai memancarkan signalnya ke dunia, sementara Voice of America 7 tahun kemudian. Siaran-siaran Radio Moscow membangkitkan minat pendengar di manapun di dunia. Siaran-siaran ini penting terutamanya saat Perang Dunia II, menginspirasi harapan mereka yang melawan Nazisme dan menimbulkan kebencian di kalangan para petinggi Nazi Jerman, kata penyiar veteran Radio Moscow atau Voice of Russia Inna Zasko.
“Jerman mulai mengganggu Radio Moscow pada 1936, kata Inna Zasko. Mulai 1939 semua pesawat radio yang dijual ditempeli stiker, memperingatkan pemiliknya jika mereka mendengarkan Radio Moscow mereka akan ditangkap dan dipenjarakan. Pada suatu hari di bulan Oktober ketika Moskow dibom, staf Radio Moscow turun ke dalam tempat perlindungan, pada suatu kesempatan staf bahasa Italia merasakan seluruh gedung bergetar dan ketika mereka melihat keluar jendela 3 bom jatuh di halaman. Suatu hari 3 bom dijatuhkan di lapangan Pushkin di sekitar gedung radio namun tak satupun meledak. Kemudian dirumorkan bahwa sebuah catatan ditemukan pada salah satu bom yang berbunyi “Doing our best to help.”
Adalah tepat untuk mengklaim bahwa Radio Moscow menyelamatkan dunia dari perang nuklir. Saat krisis misil Kuba tahun 1962, ketika pembicaraan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat mengalami jalan buntu, adalah Radio Moscow yang memberitahu Washington akan keputusan Kremlin yang memerintahkan kapal Soviet yang menuju Kuba untuk kembali ke Atlantik. Hal itu merupakan sebuah sensasi, kata  Valentin Zorin, seorang pengamat politik stasiun ini dan juga partisipan dalam peristiwa tersebut.  “Saya mengikuti peristiwa tersebut dari Washington, kata Valentin Zorin. Situasinya sangat tegang, dunia berada di ambang perang nuklir. Saya memang tidak bisa mengklaim bahwa seluruh Amerika Serikat mendengarkan Radio Moscow pada waktu itu namun keputusan pemerintah Soviet yang memerintahkan kapalnya untuk kembali dengan segera dilaporkan oleh semua media masa Amerika Serikat. New York Times merilis terbitan ekstra sehingga siaran Radio Moscow menjadi terkenal di seluruh dunia.”
Kini Voice of Russia menyiarkan acaranya ke 160 negara dalam 38 bahasa. Di samping usianya yang matang, perusahaan radio itu berkembang dengan cepat menggunakan teknologi baru untuk memberitahu audiens mengenai situasi di Russia dalam setiap detail. Kini internet hampir terdapat disetiap tempat di dunia, audiens Voice of Russia bisa mendengarkan siaran radio maupun menonton acara dalam format TV dan juga membaca berita terpercaya melalui jejaring sosial atau posting RSS.
(diterjemahkan dan dipublikasikan dengan izin dari Voice of Russia www.ruvr.ru) •hind

Tidak ada komentar: