Siaran radio yang terpercaya dan
organisasi acara-acara spesial bagi pendengar asing adalah tujuan resmi yang
ditetapkan pemerintah Soviet untuk service siaran radio yang didirikan di
Moskow pada Oktober 1929. Stasiun yang berbicara ke seluruh dunia itu disebut
dengan sebutan berlainan pada tahun-tahun yang berbeda — Radio Moscow,
Inoveshchaniye (siaran luar negeri) dan Voice of Russia, yang merupakan namanya
sekarang ini. Stasiun tersebut yang merupakan salah satu perusahaan terbesar
dunia hari ini (29 Oktober-red) mencapai usia 82 tahun. Radio Moscow pertama
kali mengudara dalam bahasa Jerman, disusul dengan siaran bahasa Inggris dan
Perancis. 3 tahun kemudian BBC mulai memancarkan signalnya ke dunia, sementara
Voice of America 7 tahun kemudian. Siaran-siaran Radio Moscow membangkitkan
minat pendengar di manapun di dunia. Siaran-siaran ini penting terutamanya saat
Perang Dunia II, menginspirasi harapan mereka yang melawan Nazisme dan
menimbulkan kebencian di kalangan para petinggi Nazi Jerman, kata penyiar veteran
Radio Moscow atau Voice of Russia Inna Zasko.
“Jerman mulai mengganggu Radio Moscow
pada 1936, kata Inna Zasko. Mulai 1939 semua pesawat radio yang dijual
ditempeli stiker, memperingatkan pemiliknya jika mereka mendengarkan Radio
Moscow mereka akan ditangkap dan dipenjarakan. Pada suatu hari di bulan Oktober
ketika Moskow dibom, staf Radio Moscow turun ke dalam tempat perlindungan, pada
suatu kesempatan staf bahasa Italia merasakan seluruh gedung bergetar dan
ketika mereka melihat keluar jendela 3 bom jatuh di halaman. Suatu hari 3 bom
dijatuhkan di lapangan Pushkin di sekitar gedung radio namun tak satupun
meledak. Kemudian dirumorkan bahwa sebuah catatan ditemukan pada salah satu bom
yang berbunyi “Doing our best to help.”
Adalah tepat untuk mengklaim bahwa
Radio Moscow menyelamatkan dunia dari perang nuklir. Saat krisis misil Kuba
tahun 1962, ketika pembicaraan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat mengalami
jalan buntu, adalah Radio Moscow yang memberitahu Washington akan keputusan
Kremlin yang memerintahkan kapal Soviet yang menuju Kuba untuk kembali ke
Atlantik. Hal itu merupakan sebuah sensasi, kata Valentin Zorin, seorang pengamat politik
stasiun ini dan juga partisipan dalam peristiwa tersebut. “Saya mengikuti peristiwa tersebut dari Washington,
kata Valentin Zorin. Situasinya sangat tegang, dunia berada di ambang perang
nuklir. Saya memang tidak bisa mengklaim bahwa seluruh Amerika Serikat
mendengarkan Radio Moscow pada waktu itu namun keputusan pemerintah Soviet yang
memerintahkan kapalnya untuk kembali dengan segera dilaporkan oleh semua media
masa Amerika Serikat. New York Times merilis terbitan ekstra sehingga siaran
Radio Moscow menjadi terkenal di seluruh dunia.”
Kini Voice of Russia menyiarkan
acaranya ke 160 negara dalam 38 bahasa. Di samping usianya yang matang,
perusahaan radio itu berkembang dengan cepat menggunakan teknologi baru untuk
memberitahu audiens mengenai situasi di Russia dalam setiap detail. Kini
internet hampir terdapat disetiap tempat di dunia, audiens Voice of Russia bisa
mendengarkan siaran radio maupun menonton acara dalam format TV dan juga
membaca berita terpercaya melalui jejaring sosial atau posting RSS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar