Sabtu, 05 November 2011

Afrika di Gelombang Pendek



Sampai 5 tahun lalu terdapat pemancar gelombang pendek di hampir semua negara Afrika bahkan di negara-negara seperti Malawi dan kepulauan Komoro. Ketika banyak jaringan FM memulai siaran, beberapa dari negara tersebut menghentikan gelombang pendek karena alasan keuangan dan lainnya. Akan tetapi gelombang ini masih digunakan di negara-negara lebih besar dengan populasi lebih banyak. Mesir serta Afrika Selatan memiliki paling banyak siaran dan pemancar, Radio Cairo memiliki acara radio dalam berbagai bahasa yang ditujukan ke semua benua, sedangkan radio di sebelah selatan yakni Channel Africa terutama ditujukan ke benua Afrika. Libya dengan Voice of Africa, Radio Ethiopia, Radio Angola dan Voice of Nigeria juga memiliki siaran bahasa asing.
Sementara itu terdapat sejumlah pusat radio asing utama yang berlokasi di dan di luar Afrika. Amerika Serikat memiliki stasiun radio di Pinheira di Sao Tome e Principe, di Botswana dan untuk gelombang menengah di Djibouti. BBC dengan pusat di Seychelles dan Ascension. DW Jerman memiliki pusat di Kigali dan Rwanda. Belanda memiliki satu pusat di Talata Volondry, Madagascar. Organisasi kristen juga memiliki pusat-pusat penyiaran, misalnya Christian Vision di Zambia, Pan American Broadcasting di Equatorial Guinea dan Trans World Radio di Swaziland, sedangkan untuk gelombang menengah di Benin. Beberapa negara Afrika juga menyewakan pemancar radio, misalnya Mali untuk China Radio International, Gabon untuk stasiun radio internasional berbeda termasuk Radio Africa Number One. Situasi politik di beberapa negara Afrika adalah alasan bagi sejumlah transmisi lintas batas, seperti dari Ethiopia ke Eritrea, dari Madagascar ke Zimbabwe, dari Al Jazair ke Sahara Barat. Kadang pulau-pulau berbeda dipilih sebagai lokasi pusat radio seperti dalam kasus Ascension, Sao Tome dan Seychelles. Karena alasan cakupan radio ada pula stasiun yang berlokasi di dekat khalulistiwa seperti Kigali di Rwanda, Moyabi di Gabon dan Pinheira di Sao Tome. Sejumlah negara Afrika mempunyai keinginan untuk melakukan siaran di gelombang pendek namun pemancar mereka rusak dan tidak memiliki dana untuk memperbaikinya. Kadang otoritas di negara-negara seperti itu menggunakan kredit muhibah dari China dan Taiwan yang bersaing di Afrika, jadi mereka mendapatkan pemancar gelombang pendek yang powerful dan modern. Akhirnya inilah daftar sejumlah negara Afrika yang memiliki siaran gelombang pendek lokal: Maroko, Tunisia, Al Jazair, Mauritania, Mali, Guinea Conacry, Niger, Nigeria, Djibouti, Madagascar, Equatorial Guinea, Kongo, Rwanda, Republik Afrika Tengah, Zambia, Zimbabwe, Uganda dan Angola.
(diterjemahkan dan dipublikasikan dengan izin dari Radio Bulgaria www.bnr.bg) hind

Tidak ada komentar: