Sampai 5 tahun
lalu terdapat pemancar gelombang pendek di hampir semua negara Afrika bahkan di
negara-negara seperti Malawi dan kepulauan Komoro. Ketika banyak jaringan FM
memulai siaran, beberapa dari negara tersebut menghentikan gelombang pendek
karena alasan keuangan dan lainnya. Akan tetapi gelombang ini masih digunakan
di negara-negara lebih besar dengan populasi lebih banyak. Mesir serta Afrika
Selatan memiliki paling banyak siaran dan pemancar, Radio Cairo memiliki acara
radio dalam berbagai bahasa yang ditujukan ke semua benua, sedangkan radio di
sebelah selatan yakni Channel Africa terutama ditujukan ke benua Afrika. Libya
dengan Voice of Africa, Radio Ethiopia, Radio Angola dan Voice of Nigeria juga
memiliki siaran bahasa asing.
Sementara itu
terdapat sejumlah pusat radio asing utama yang berlokasi di dan di luar Afrika.
Amerika Serikat memiliki stasiun radio di Pinheira di Sao Tome e Principe, di
Botswana dan untuk gelombang menengah di Djibouti. BBC dengan pusat di
Seychelles dan Ascension. DW Jerman memiliki pusat di Kigali dan Rwanda.
Belanda memiliki satu pusat di Talata Volondry, Madagascar. Organisasi kristen
juga memiliki pusat-pusat penyiaran, misalnya Christian Vision di Zambia, Pan
American Broadcasting di Equatorial Guinea dan Trans World Radio di Swaziland,
sedangkan untuk gelombang menengah di Benin. Beberapa negara Afrika juga
menyewakan pemancar radio, misalnya Mali untuk China Radio International, Gabon
untuk stasiun radio internasional berbeda termasuk Radio Africa Number One.
Situasi politik di beberapa negara Afrika adalah alasan bagi sejumlah transmisi
lintas batas, seperti dari Ethiopia ke Eritrea, dari Madagascar ke Zimbabwe,
dari Al Jazair ke Sahara Barat. Kadang pulau-pulau berbeda dipilih sebagai
lokasi pusat radio seperti dalam kasus Ascension, Sao Tome dan Seychelles.
Karena alasan cakupan radio ada pula stasiun yang berlokasi di dekat
khalulistiwa seperti Kigali di Rwanda, Moyabi di Gabon dan Pinheira di Sao
Tome. Sejumlah negara Afrika mempunyai keinginan untuk melakukan siaran di
gelombang pendek namun pemancar mereka rusak dan tidak memiliki dana untuk
memperbaikinya. Kadang otoritas di negara-negara seperti itu menggunakan kredit
muhibah dari China dan Taiwan yang bersaing di Afrika, jadi mereka mendapatkan
pemancar gelombang pendek yang powerful dan modern. Akhirnya inilah daftar
sejumlah negara Afrika yang memiliki siaran gelombang pendek lokal: Maroko,
Tunisia, Al Jazair, Mauritania, Mali, Guinea Conacry, Niger, Nigeria, Djibouti,
Madagascar, Equatorial Guinea, Kongo, Rwanda, Republik Afrika Tengah, Zambia,
Zimbabwe, Uganda dan Angola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar