Jumat, 19 Agustus 2011

Pengaruh Aktivitas Matahari terhadap Penerimaan Siaran Radio



Aktivitas matahari telah meningkat belakangan ini, aktivitas matahari  adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi propagasi gelombang radio. Biasanya penerimaan gelombang radio di bumi memburuk ketika melemahnya aktivitas matahari menyusul semburan dan saat terjadinya badai matahari serta proses lain. Kedua proses itu merupakan konsekuensi dari gangguan keadaan normal pada medan magnet planet tersebut. Salah satu hal yang menyebabkan fenomena itu bisa jadi bintik matahari, bintik matahari dijumpai di dalam area dimana temperatur mencapai 4000C dan terlihat lebih gelap. Bintik-bintik tersebut memperlihatkan kontras terhadap latar belakang korona matahari. Meski terdapat banyak bintik matahari, hanya sedikit darinya yang menghimpun sejumlah energi besar yang mengubah medan magnet. Mungkin pulihnya medan magnet yang berubah itu mengakibatkan semburan pada permukaan matahari yang disebut lidah api, sebuah proses dimana sejumlah besar plasma dilepaskan di atas permukaan matahari. Fenomena ini juga bisa terjadi pada bagian yang tidak terlihat adanya bintik matahari namun manakala terlihat penyimpangan keseimbangan magnet pada korona matahari. Dengan kedua jenis lidah api, konsekuensi paling penting adalah apakah plasma yang dilepaskan ditujukan ke bumi atau tidak. Plasma yang merupakan kombinasi partikel-partikel berbeda melintasi jarak dari  matahari ke bumi sekitar 30-60 jam dan mencapai bumi, peristiwa tersebut menyebabkan perubahan pada medan magnet bumi. Ini sering menyebabkan badai magnet  yang memiliki efek merugikan bagi setiap makhluk yang hidup di alam dan juga kualitas propagasi gelombang radio, ini berarti stasiun-stasiun radio menghilang dari skala selama beberapa jam. Pada wilayah yang berada di intermediate latitude fenomena ini paling sering dijumpai antara antara jam 9-14 waktu setempat pada frekuensi 3-13 MHz, atau lebih jelasnya pada 25-60 meter shortwave. Di Sofia, fenomena seperti itu bisa diamati lusinan kali di awal abad ini, misalnya pada 31 Maret 2001 dan 31 Maret 2002, ketika itu tidak ada satupun stasiun radio yang bisa diterima di shortwave 31, 41 dan 49 meter band antara jam 9-14 waktu setempat. Sayangnya semburan matahari  ini tidak dapat diprediksikan lebih awal meskipun sistem satelit state-of-the-art mengamati matahari sepanjang hari. Paling cepat terjadinya lidah api hanya bisa diramalkan 24 jam sebelumnya. Pendengar radio dapat mengikuti bulletin berita yang dikhususkan pada aktivitas matahari dan menggunakan informasi yang tersedia untuk meramalkan kualitas propagasi radio di hari-hari mendatang. Pengetahuan mengenai peristiwa ini akan bisa membantu pendengar dalam menerangkan alasan dibalik menurunnya propagasi radio pada frekuensi rendah dan shortwave.
Sumber: translated and posted with the permission of Radio bulgaria www.bnr.bg  hynd

Tidak ada komentar: