07 Juni 2014 - 17:30:00
(VOVworld)
- Saudara-saudara pendengar! Informasi tentang penempatan anjungan
minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi
eksklusif dan landas kontinen Vietnam telah selalu dimutakhirkan di
berbagai media massa, khususnya pada gelombang penyiaran dan di Website
vovworld.vn dari Kanal Siaran Luar Negeri Radio Suara Vietnam (VOV)
melalui dua belas bahasa yalah Vietnam, Inggris, Perancis, Rusia,
Jerman, Mandarin, Jepang, Spanyol, Laos, Thailand, Kamboja, Indonesia
dari 2 Mei 2014 sampai sekarang. Sudah genap sebulan sejak informasi
yang pertama tentang kasus ini di disiarkan pada gelombang siaran, VOV
telah menerima banyak surat post, E-mail dan komentar yang dikirim oleh
para pendengar dan pembaca di dunia, menyatakan kutukan terhadap
tindakan salah Tiongkok tersebut, bersamaan itu menyatakan dukungan
terhadap Vietnam dan langkah-langkah yang digunakan oleh Vietnam untuk
menangani ketegangan sekarang ini.
Sahabat-sahabat Internasional mendukung kedaulatan Vietnam
terhadap kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa.
(Foto: vnexpress.net)
Saudara-saudara pendengar telah menyatakan protes keras dan mengutuk penempatan anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam dan beranggapan bahwa ini merupakan tindakan salah yang melanggar hukum internasional. Pendengar Jerman, Alfred Albert mengatakan bahwa ini merupakan tindakan yang “memalukan”, “memperlihatkan intrik berkuasa sendiri dan tidak menghormati negara-negara kecil”. Sedangkan, pendengar dari kota Tokyo, Jepang, Kai Motoffumi mengatakan bahwa “ Saya merasa gusar terhadap tindakan Tiongkok yang menghina hukum internasional akhir-akhir ini. Media massa Jepang memberitakan banyak informasi tentang Tiongkok yang melanggar kedaulatan zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam, menabrak dan menyeruduk kapal ikan Vietnam. Juru bicara Tiongkok sampai saat ini hanya mengulang-ulangi haluan sefihak yang tidak punya dasar. Pada masa belakangan ini, saya mendengar VOV untuk mencari tahu tentang kebenaran mengenai masalah ini. Hal ini tidak bisa diterima oleh komunitas internasional”.
Sahabat -sahabat internasional menjunjung tinggi gambar Presiden Ho Chi Minh dalam pawai mendukung kedaulatan Vietnam di Laut Timur.
(Foto: nguyentandung.org)
Dari Jepang, pendengar Ishikawa Atsushi memberitahukan bahwa “Media massa Jepang akhir- akhir ini juga memuat banyak berita yang bersangkutan dengan sengketa di Laut Timur antara Vietnam dan Tiongkok. Semua negara menunggu penanganan terhadap ketegangan dengan langkah damai”.
Pendengar Kogasahara Takashi memberitahukan bahwa melalui informasi yang disampaikan oleh VOV dan gambar-gambar yang dilihat melalui video clip yang ditayangkan oleh wartawan NHK (Jepang), para pendengar melihat dengan jelas bahwa kapal Tiongkok telah menyeruduk kapal-kapal pelaksana hukum fihak Vietnam. Ketika menyatakan pandangan tentang tindakan salah Tiongkok, pendengar Thailand, Attapon beranggapan bahwa “ini merupakan tindakan terang-terangan, melanggar hukum internasional, tidak memperdulikan kutukan internasional dan melanggar secara serius kedaulatan Vietnam”.
Tindakan tidak sah Tiongkok tersebut sedang menimbulkan instabilitas-instabilitas, berpengaruh terhadap keamanan kawasan, oleh karena itu, menurut pendengar Perancis, Michel Minouflet: “Tidak ada orang di dunia yang bisa tidak ambil peduli tindakan Tiongkok yang melanggar kedaulatan dan menempatkan anjungan pengeboran minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam. Saya berharap supaya negara tetangga saudara-saudara akan cepat menangani masalahnya dengan langkah damai dan tidak membuat situasi menjadi bertambah tegang”.
Disamping mengutuk dan memprotes tindakan salah Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam, para pendengar juga memberikan dorongan semangat kepada rakyat Vietnam, memanifestasikan dukungan terhadap rakyat Vietnam peminca damai. Pendengar Kamboja, Hean Saram berbagi pandangannya bahwa: “ Saya dan istri saya merasa khawatir terhadap ketegangan antara Vietnam dan Tiongkok dalam masalah Laut Timur dan dua kepulauan yang bersangkutan. Menurut kami, fihak Tiongkok harus menghargai hukum internasional. Kami berharap supaya dua negara akan menangani masalah ini dengan langkah damai untuk mempertahankan lingkungan politik dan ekonomi yang damai dan berkembang”.
Dari Jambi, Indonesia, saudara M.Zainal telah mengirim Email dengan isi bahwa “Indonesia dan negara-negara ASEAN mendukung Vietnam dan berharap supaya semua sengketa di Laut Timur cepat ditangani melalui perbahasan. Mudah-mudahan, Tiongkok bisa menyedari tindakan-nya yang salah dalam melanggar kedaulatan Vietnam”.
Sedangkan, saudara Eddy Setiawan di Jakarta Timur, Indonesia mengatakan: “Saya merasa menyesal terhadap tindakan-tindakan Tiongkok yang telah berpengaruh terhadap rakyat dan negara Vietnam. Mudah-mudahan, dengan pernyataan - pernyataan protes dari banyak negara di dunia, Tiongkok bisa memahami tindakannya yang salah dan masalah ini cepat ditangani dan tidak menimbulkan kerugian terhadap rakyat dan bangsa Vietnam”.
Ilustrasi.
(Foto: nguyentandungorg))
Sementara itu, pendengar Amerika Serikat, Mike Gorttfried di Princeton mendukung Vietnam dengan cara kongkrit: “Saya akan mengirim surat kepada para pemimpin Washington untuk mendesak mereka memanifestasikan solidaritas antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Vietnam dalam masalah ini bagi Tiongkok. Memang tidak adil ketika mereka melanggar zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam. Hanya ada solusi-solusi damai dan menggunakan hukum, barulah bisa menciptakan masa depan yang lebih baik antara negara-negara. Amerika Serikat sepenuhnya mendukung Vietnam. Semuanya demi perdamaian. Tiongkok segera menghentikan tindakan-tindakan provokatif terhadap sahabat Vietnam kami”.
Dari Spanyol, pendengar Robert Diez Echevarria mengatakan: “Semua sengketa antara Vietnam dan Tiongkok perlu ditangani melalui dialog. Satu langkah damai akan membantu membangun perdamaian di dunia”. Banyak pendengar juga sependapat dengan pendengar Robert Diez Echevarria dalam menangani ketegangan di Laut Timur. Dalam surat kepada program siaran bahasa Thailand, saudara Attapon memberitahukan: “Saya sependapat dengan cara Vietnam ialah menangani-nya secara damai dan tidak menggunakan kekerasan. Semoga, Vietnam mencapai sukses dalam menangani masalah ini”.
Tidak hanya para pendengar di negara-negara lain saja, melainkan pendengar Tiongkok juga melihat bahwa penempatan anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam adalah tindakan yang salah. Pendengar Tiongkok, Zhang Pei Qiang telah mengirim umpan balik ke halaman website www.vovworld.vn dengan isi: “Mudah-mudahan, situasi akan tidak berpengaruh serius terhadap hubungan antara dua negara dan tidak berkembang menjadi bentrokan seperti pada tahun 1979. Kalau memulai perang, maka kedua fihak akan menderita korban-korban, maka dua negara perlu dengan melalui perundingan untuk meminimalkan ketegangan. Sekarang ini, baik Tiongkok daratan, Taiwan dan Vietnam bersama-sama menyatakan kedaulatan di Laut Timur, akan tetapi menurut saya, kepulaan Shisa yang disebutkan Vietnam sebagai Hoang Sa adalah milik Vietnam, karena baik Tiongkok daratan maupun Taiwan sejak dulu sampai sekarang belum pernah benar-benar menguasai wilayah laut ini”
Para pendengar! Bersama dengan dukungan dari sahabat-sahabat internasional, pendapat-pendapat dan doprongan semangat dan dukungan para pendengar dari banyak negara di dunia merupakan simpathi yang bernilai terhadap rakyat Vietnam. Rakyat Vietnam selalu mencintai perdamaian dan juga menginginkan agar ketegangan di Laut Timur sekarang ditangani. Kami berterimakasih kepada saudara-saudara yang telah berjalan seperjalanan dengan bangsa Vietnam dalam perjuangan demi perdamaian.
Saudara-saudara pendengar! Kami akan terus memutakhirkan dan menyampaikan informasi yang bersangkutan dengan peristiwa ini kepada saudara-saudara di semua acara warta berita VOV dan dimuat pada Website dengan nama domain: www.vovworld.vn./.
Sahabat-sahabat Internasional mendukung kedaulatan Vietnam
terhadap kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa.
(Foto: vnexpress.net)
Saudara-saudara pendengar telah menyatakan protes keras dan mengutuk penempatan anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam dan beranggapan bahwa ini merupakan tindakan salah yang melanggar hukum internasional. Pendengar Jerman, Alfred Albert mengatakan bahwa ini merupakan tindakan yang “memalukan”, “memperlihatkan intrik berkuasa sendiri dan tidak menghormati negara-negara kecil”. Sedangkan, pendengar dari kota Tokyo, Jepang, Kai Motoffumi mengatakan bahwa “ Saya merasa gusar terhadap tindakan Tiongkok yang menghina hukum internasional akhir-akhir ini. Media massa Jepang memberitakan banyak informasi tentang Tiongkok yang melanggar kedaulatan zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam, menabrak dan menyeruduk kapal ikan Vietnam. Juru bicara Tiongkok sampai saat ini hanya mengulang-ulangi haluan sefihak yang tidak punya dasar. Pada masa belakangan ini, saya mendengar VOV untuk mencari tahu tentang kebenaran mengenai masalah ini. Hal ini tidak bisa diterima oleh komunitas internasional”.
Sahabat -sahabat internasional menjunjung tinggi gambar Presiden Ho Chi Minh dalam pawai mendukung kedaulatan Vietnam di Laut Timur.
(Foto: nguyentandung.org)
Dari Jepang, pendengar Ishikawa Atsushi memberitahukan bahwa “Media massa Jepang akhir- akhir ini juga memuat banyak berita yang bersangkutan dengan sengketa di Laut Timur antara Vietnam dan Tiongkok. Semua negara menunggu penanganan terhadap ketegangan dengan langkah damai”.
Pendengar Kogasahara Takashi memberitahukan bahwa melalui informasi yang disampaikan oleh VOV dan gambar-gambar yang dilihat melalui video clip yang ditayangkan oleh wartawan NHK (Jepang), para pendengar melihat dengan jelas bahwa kapal Tiongkok telah menyeruduk kapal-kapal pelaksana hukum fihak Vietnam. Ketika menyatakan pandangan tentang tindakan salah Tiongkok, pendengar Thailand, Attapon beranggapan bahwa “ini merupakan tindakan terang-terangan, melanggar hukum internasional, tidak memperdulikan kutukan internasional dan melanggar secara serius kedaulatan Vietnam”.
Tindakan tidak sah Tiongkok tersebut sedang menimbulkan instabilitas-instabilitas, berpengaruh terhadap keamanan kawasan, oleh karena itu, menurut pendengar Perancis, Michel Minouflet: “Tidak ada orang di dunia yang bisa tidak ambil peduli tindakan Tiongkok yang melanggar kedaulatan dan menempatkan anjungan pengeboran minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam. Saya berharap supaya negara tetangga saudara-saudara akan cepat menangani masalahnya dengan langkah damai dan tidak membuat situasi menjadi bertambah tegang”.
Disamping mengutuk dan memprotes tindakan salah Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam, para pendengar juga memberikan dorongan semangat kepada rakyat Vietnam, memanifestasikan dukungan terhadap rakyat Vietnam peminca damai. Pendengar Kamboja, Hean Saram berbagi pandangannya bahwa: “ Saya dan istri saya merasa khawatir terhadap ketegangan antara Vietnam dan Tiongkok dalam masalah Laut Timur dan dua kepulauan yang bersangkutan. Menurut kami, fihak Tiongkok harus menghargai hukum internasional. Kami berharap supaya dua negara akan menangani masalah ini dengan langkah damai untuk mempertahankan lingkungan politik dan ekonomi yang damai dan berkembang”.
Dari Jambi, Indonesia, saudara M.Zainal telah mengirim Email dengan isi bahwa “Indonesia dan negara-negara ASEAN mendukung Vietnam dan berharap supaya semua sengketa di Laut Timur cepat ditangani melalui perbahasan. Mudah-mudahan, Tiongkok bisa menyedari tindakan-nya yang salah dalam melanggar kedaulatan Vietnam”.
Sedangkan, saudara Eddy Setiawan di Jakarta Timur, Indonesia mengatakan: “Saya merasa menyesal terhadap tindakan-tindakan Tiongkok yang telah berpengaruh terhadap rakyat dan negara Vietnam. Mudah-mudahan, dengan pernyataan - pernyataan protes dari banyak negara di dunia, Tiongkok bisa memahami tindakannya yang salah dan masalah ini cepat ditangani dan tidak menimbulkan kerugian terhadap rakyat dan bangsa Vietnam”.
Ilustrasi.
(Foto: nguyentandungorg))
Sementara itu, pendengar Amerika Serikat, Mike Gorttfried di Princeton mendukung Vietnam dengan cara kongkrit: “Saya akan mengirim surat kepada para pemimpin Washington untuk mendesak mereka memanifestasikan solidaritas antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Vietnam dalam masalah ini bagi Tiongkok. Memang tidak adil ketika mereka melanggar zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam. Hanya ada solusi-solusi damai dan menggunakan hukum, barulah bisa menciptakan masa depan yang lebih baik antara negara-negara. Amerika Serikat sepenuhnya mendukung Vietnam. Semuanya demi perdamaian. Tiongkok segera menghentikan tindakan-tindakan provokatif terhadap sahabat Vietnam kami”.
Dari Spanyol, pendengar Robert Diez Echevarria mengatakan: “Semua sengketa antara Vietnam dan Tiongkok perlu ditangani melalui dialog. Satu langkah damai akan membantu membangun perdamaian di dunia”. Banyak pendengar juga sependapat dengan pendengar Robert Diez Echevarria dalam menangani ketegangan di Laut Timur. Dalam surat kepada program siaran bahasa Thailand, saudara Attapon memberitahukan: “Saya sependapat dengan cara Vietnam ialah menangani-nya secara damai dan tidak menggunakan kekerasan. Semoga, Vietnam mencapai sukses dalam menangani masalah ini”.
Tidak hanya para pendengar di negara-negara lain saja, melainkan pendengar Tiongkok juga melihat bahwa penempatan anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam adalah tindakan yang salah. Pendengar Tiongkok, Zhang Pei Qiang telah mengirim umpan balik ke halaman website www.vovworld.vn dengan isi: “Mudah-mudahan, situasi akan tidak berpengaruh serius terhadap hubungan antara dua negara dan tidak berkembang menjadi bentrokan seperti pada tahun 1979. Kalau memulai perang, maka kedua fihak akan menderita korban-korban, maka dua negara perlu dengan melalui perundingan untuk meminimalkan ketegangan. Sekarang ini, baik Tiongkok daratan, Taiwan dan Vietnam bersama-sama menyatakan kedaulatan di Laut Timur, akan tetapi menurut saya, kepulaan Shisa yang disebutkan Vietnam sebagai Hoang Sa adalah milik Vietnam, karena baik Tiongkok daratan maupun Taiwan sejak dulu sampai sekarang belum pernah benar-benar menguasai wilayah laut ini”
Para pendengar! Bersama dengan dukungan dari sahabat-sahabat internasional, pendapat-pendapat dan doprongan semangat dan dukungan para pendengar dari banyak negara di dunia merupakan simpathi yang bernilai terhadap rakyat Vietnam. Rakyat Vietnam selalu mencintai perdamaian dan juga menginginkan agar ketegangan di Laut Timur sekarang ditangani. Kami berterimakasih kepada saudara-saudara yang telah berjalan seperjalanan dengan bangsa Vietnam dalam perjuangan demi perdamaian.
Saudara-saudara pendengar! Kami akan terus memutakhirkan dan menyampaikan informasi yang bersangkutan dengan peristiwa ini kepada saudara-saudara di semua acara warta berita VOV dan dimuat pada Website dengan nama domain: www.vovworld.vn./.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar