Sabtu, 29 Maret 2014

Konferensi HFCC: “Gelombang Pendek Masih Tetap Penting”

(sumber:swling.com/blog)
“Gelombang pendek akan terus menjadi bagian penting (sarana) penyiaran,” demikian dikemukakan dalam sebuah konferensi yang diadakan oleh Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU) di Kuala Lumpur.
Konferensi Global Shortwave Co-ordination Conference of the High Frequency Coordination ke-10 (HFCC) yang didukung oleh Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU) dan Arab States Broadcasting Union (ASBU) digelar pada 20-24 January 2014 adalah bagian dari manajemen frekuensi gelobang pendek yang diadakan dua kali setahun guna mengkoordinasikan penggunaan (frekuensi) dan memperkecil gangguan.
Mr Bassil Zoubi, Kepala transmisi mengatakan: “Siaran gelombang pendek akan (tetap) penting untuk berkomunikasi dengan sejumlah wilayah penting di dunia, khususnya dengan akses internet di negara-negara arab sekitar 34% sementara di sejumlah kawasan lain dunia hanya kurang dari 10%.”
Dia mengatakan ASBU telah mengadopsi T-DAB+ sebagai media guna menyalurkan informasi untuk siaran audio setempat, namun ASBU terus mendukung DRM [gelombang pendek] sebagai media yang penting untuk mencakup wilayah internasional dan juga nasional.
Kepala HFCC, Mr Oldrich Cip, mengatakan radio gelombang pendek penting bagi orang-orang yang berpergian dan orang-orang di daerah terpencil, radio gelombang pendek bisa menjangkau kesenjangan digital bagi masyarakat kurang beruntung dan terpinggirkan.
Federasi Palang Merah Internasional dan Masyarakat Bulan Sabit Merah telah menekankan peran radio gelombang pendek dalam World Disaster Report 2013.
“Dilaporkan bahwa masyarakat yang terpinggirkan mungkin tidak memiliki uang atau pengetahuan untuk terlibat dalam revolusi digital,” kata Mr Cip. “Laporan itu menyebutkan hanya 6 persen orang di negara-negara berpendapatan rendah menggunakan internet pada tahun 2011, kesenjangan digital masih sangat nyata dan oleh karena itu akses ke teknologi media dengan biaya rendah sangatlah penting.”
Dia juga mendesak diperlukan upaya untuk menjamin penyiaran terestrial menjadi bagian dari kerangka srategi global pengurangan resiko bencana.
Direktur teknologi ABU, Dr Amal Punchihewa, menekankan kembali pentingnya untuk memastikan agar ada mekanisme teknologi untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat yang paling membutuhkan di seluruh dunia.
“ABU akan terus bekerjasama dengan patner kami untuk memastikan teknologi ini akan bertahan dan berkembang untuk kepentingan masyarakat di saat krisis, di wilayah terpencil, dan di masa-masa rentan.”
Mr Gary Stanley, seorang pejabat HFCC menyatakan terima kasih kepada ABU karena telah mengadakan konferensi dan mengatakan radio gelombang pendek masih sangat penting untuk menyebarkan berita dan informasi ke wilayah-wilayah dimana akses internet masih rendah dan cara-cara lain untuk menangkap siaran internasional dibatasi. diterjemahkan oleh هند

Tidak ada komentar: